PASURUAN – Menjelang liburan di penghujung tahun ini, Taman
Safari Indonesia (TSI) II Prigen, Pasuruan, mendapat hadiah spesial berupa tiga
ekor bayi beruang coklat.
Tiga bayi satwa asal Amerika tersebut dilahirkan secara
normal dengan berat sekitar 120 kilogram, dari indukan betina bernama Joy dan
seekor pejantan bernama Chiko, pada 10 Juli lalu.
Dua ekor bayi berjenis kelamin jantan dan oleh keeper,
masing-masing dipanggil dengan Julio dan Junior. Sedangkan seekor bayi lainnya
memiliki jenis kelamin betina, diberi nama Juni.
Salah satu dokter hewan TSI Prigen, drh. Ivan Chandra, mendampingi sejumlah wartawan pada Minggu (18/12) siang, menuturkan bahwa selama delapan bulan terhitung sejak awal kebuntingan hingga
melahirkan, satwa omnivore ini
membutuhkan perhatian khusus dan perawatan ekstra hati-hati dari keeper.
Terlebih pada masa setelah melahirkan, indukan beruang harus
dalam kondisi nyaman dan aman, terhindar dari segala gangguan. Pasalnya, dari
penegasan Ivan Cahdra, sang induk beruang, sewaktu-waktu dapat memangsa
bayi-bayinya yang baru dilahirkan itu.
“Beruang ini butuh tempat yang tenang dan sepi untuk
mengamankan calon bayinya. Nah, kebetulan melahirkan tiga ekor sekaligus dan
ini jarang terjadi,” ujar drh Ivan Chandra.
Dilanjutkan oleh Ivan, jika di alam bebas, beruang coklat saat
akan melahirkan biasanya mengamankan diri dari predator maupun pengganggu
lainnya dengan berdiam diri di dalam gua. Setelah berhasil melahirkan, induk
dan bayi beruang dapat keluar dan berkeliaran dari dalam gua, tempat berlindung
sebelumnya.
Dengan kelahiran ini, koleksi beruang coklat di TSI prigen
bertambah menjadi delapan ekor. Bertambahnya satwa langka ini ditegaskan juga
merupakan suatu bentuk tanggung jawab bersama dalam menjaga kelestarian alam
dan satwa.
Menjelang liburan akhir tahun ini, pengunjung sudah dapat
melihat lucunya beruang-beruang kecil di lokasi satwa Zona Eropa TSI Prigen. tj
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
terima kasih telah memberikan komentar pada tulisan ini...