PASURUAN – Musim hujan yang saat ini terjadi di wilayah
Pasuruan mengakibatkan melonjaknya harga sejumlah komoditas hortikultura.
Seperti harga pada cabai rawit yang diperdagangkan di Pasar
Besar Kota Pasuruan mencapai Rp 21 ribu per kilogram, melonjak hampir 2,5 kali
lipat dari harga sebelumnya yang hanya Rp 9 ribu perkilogram. Sedangkan, harga
cabai merah yang semula berkisar Rp 11 ribu per kilogram, kini naik
menjadi Rp 24 ribu per kilogram.
Kenaikan harga cukup tinggi terjadi pada komoditas tomat
yang mencapai rasio 6 kali lipat dari sebelumnya yang hanya sebesar Rp 2 ribu per kilogram, saat ini harga berubah menjadi Rp 12 ribu per kilogram.
Pemicu kenaikan itu diduga karena ketidak siapan pemerintah
dalam menghitung dan memenuhi penyediaan berbagai komoditas untuk kebutuhan
pokok masyarakat, saat musim penghujan.
Salah satu pedagang, Rofiatul Salikhah menuturkan bahwa
kenaikan harga tersebut terjadi secara bertahap dan terus memuncak sejak satu
pekan terakhir.
“Kenaikan harga ini lantaran panen cabai minim karena banyak
yang rusak terkena hujan,” kata Rofiatul, sambil membersihkan cabai
dagangannya, Jum’at (2/12).
Sejumlah pedagang memperkirakan, jika curah hujan terus
mengguyur dengan intensitas tinggi, maka tidak menutup kemungkinan komoditas
cabai maupun sayuran lainnya akan mengalami kelangkaan yang berakibat pada
lonjakan harga.
Dari pantauan di lapangan, tingginya harga tersebut ternyata
sudah terjadi di tingkat petani, sehingga pedagang harus mengeluarkan modal tambahan lebih besar.
Taufik, salah satu petani cabai di Kecamatan Kejayan,
Kabupaten Pasuruan, mengatakan bahwa curah hujan yang tinggi, membuat biaya
produksi petani meningkat. Pasalnya, biaya perawatan seperti frekuensi
penyemprotan hama maupun obat lainnya menjadi lebih sering dilakukan jika
dibandingkan pada kondisi normal.
“Jika sebelumnya dilakukan satu kali seminggu, saat ini penyemprotan (perawatan) harus lebih dari tiga kali, agar hasil panenan cabai maksimal,” kata Taufik.
Sementara, Kepala Dinas Koperasi Perindustrian dan
Perdagangan (Diskoperindag) Kota Pasuruan, Hardi Utoyo, mengakui kenaikan
harga beberapa jenis komoditas hortikultura itu terjadi dalam sepekan terakhir.
“Memang ada kenaikan harga cabai, tomat. Beras juga naik.
Kenaikan itu juga biasa terjadi pada musim hujan. Biasa kalau stok terbatas,
harga pasti naik. Itu sudah hukum ekonomi,” kata Hardi Utoyo.
Pihaknya mengimbau kepada masyarakat untuk memanfaatkan
pekarangan dengan menanam cabai atau sayuran.
“Program tersebut dibiasakan dahulu, minimal satu pohon di
setiap pekarangan. Kalau sudah ada cabai di pekarangan, tidak perlu lagi
membeli di pasar. Dengan begitu, tidak akan terjadi lonjakan harga cabai hingga
mencapai Rp 25 ribu ribu per kilogram yang menjadi penyebab inflasi
tinggi,” ujar hardi panjang lebar. tj
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
terima kasih telah memberikan komentar pada tulisan ini...