Minggu, 04 Desember 2011

‘Alamat Palsu’ Festival Arjuno


Hanya Buang-Buang Anggaran 

PASURUAN – Festival Arjuno yang digeber oleh Dinas Budaya dan Pariwisata (Disbudpar) Kab Pasuruan dituding salah kaprah sehingga diduga hanya ajang untuk menghabiskan anggaran di penghujung tahun ini.

Kegiatan budaya bertajuk Festival Arjuno, sebenarnya dilatar belakangi karena adanya Gunung Arjuno yang seharusnya gelaran dilakukan di sekitar wilayah ini. Namun, yang terjadi kegiatan justru berlokasi di tempat berbeda, yakni di Desa/Kec Nongkojajar (Tutur) yang sebenarnya masih termasuk wilayah lereng Gunung Bromo yang barangkali lebih tepat dilakukan oleh suku Tengger. Minggu (4/12).

Tentu saja hal ini mengundang tanda tanya dan penilaian miring mayarakat di lereng Gunung Arjuno yang saat itu kebetulan menonton Festival Arjuno.

M Yahya (45), Seorang warga lereng Gunung Arjuno di Desa Tejowangi, Kec Purwsari, Kab Pasuruan, secara polos dan sederhana menganggap Pemerintah Daerah tidak mengerti peta wilayah Pasuruan karena festival tersebut salah alamat atau salah kaprah.

“Jelas salah. Namanya Fetival Arjuno, tapi malah digelar di lereng Pegunungan Tengger dengan Gunung Bromo-nya. Itu namanya “alamat palsu”, kayak lagunya Ayu Ting Ting,” Seloroh Yahya.

Lebih jauh, Yahya yang saat itu bersama Arie Suprayogi yang juga warga di lereng Gunung Arjuno, menduga target dan sasaran kegiatan yang digelar Dinas Budaya dan Pariwisata Kab Pasuruan tersebut, tidak jelas dan terkesan hanya untuk menghabiskan anggaran.

“Kesannya hanya menghabiskan anggaran saja, saat ini kan akhir tahun. Misinya tidak jelas,” imbuh Arie Suprayogi.

Festival Arjuno digelar di Desa/Kec Tutur, Kab Pasuruan secara normatif dilakukan bertujuan untuk melestarikan budaya serta peningkatan kunjungan wisata yang berdampak pada peningkatan ekonomi, yang digelar dalam format kirab budaya dari 24 kecamatan di Kab Pasuruan serta pameran produk unggulan warga.

Namun dari pantauan, Festival Arjuno yang dibuka dengan kirab budaya diikuti 44 peserta tersebut, tidaklah ‘semewah’ yang digembar-gemborkan sebelumnya dan hanya ditonton warga sekitar saja. Sejumlah wisatawan asing yang biasanya tertarik datang jika terdapat antraksi budaya juga tidak ada.

Festival nampak monoton tanpa penataan yang maksimal dari penyelenggara. Padahal acara yang dibuka Bupati Pasuruan, Dade Angga tersebut digelar dengan dana APBD Kab Pasuruan senilai ratusan juta yang terinci untuk dua kegiatan, yakni festival/kirab budaya dan pameran produk UKM unggulan.

Seorang Penonton Terluka

Festival Arjuno, juga diwarnai dengan jatuhnya korban dari seorang penonton, bernama Muslimin (40), warga Desa/Kec Tutur, yang tertimpa tiang penerangan jalan umum (PJU) hingga mengalami patah tulang pada tubuh bagian bahu.

PJU di pinggir jalan itu roboh, karena diduga dipasang secara sembarangan sehingga mudah roboh meskipun hanya dibuat sandaran orang saat menonton festival.

Muslimin yang menderita patah tulang pada bahu kanannya itu langsung dibawa ke Puskesmas Nongkojajar dan dirujuk ke RSUD dr R Soedarsono, Kota Pauruan.

Sementara, Agung Mariyono, Kepala Disnas Budaya dan Pariwisata Kab Pasuruan menyampaikan jika Festival Arjuno di tempatkan di lereng Tengger atau Gunung Bromo, untuk menjaga keseimbangan untuk berbagi potensi yang ada, baik di wilayah Barat maupun wilayah Timur Kab Pasuruan.

“Kegiatan harus komprehensif dan berkesinambungan, berbagai potensi termasuk potensi ekonominya harus diseimbangkan. Makanya Festival Arjuno digelar sekaligus mendukung Tutur sebagai agropolitan dengan hasil alamnya serta mendukung destinasi wisata Bromo,” elak Agung Mariyono. tj

8 komentar:

  1. Makhmud HS (Tour Guide) Gerbo - Purwodadi8 Desember 2011 pukul 07.02

    dinas pariwissat gak pengalaman gak tau pariwisata...

    BalasHapus
  2. Makhmud HS ( Tour Guide)8 Desember 2011 pukul 07.14

    makanya wisata pasuruan tertinggal jauh....harusnya mngundang pelaku2 wisata...

    BalasHapus
  3. hehehe... bapak Makhmud... sepakat,
    pemerintah sepertinya kudu serius n mengajak pelaku wisata...

    BalasHapus
  4. Kekuatan Arjuno akhirnya Bergema dan BerFrekuensi di Tutur



    FESTIFAL ARJUNO



    SASTRANYA:

    Fes WES mesTI Fal Far.. Wes Mesti Sejauh Itu Far Fariasi Variasi ARJUNO diu TUTUR dan BERTUTUR



    ARJUNO adalah GUNUNG PITUTUR

    AR adalah AIR

    JU adalah JUmeneng atau Keberadaan atau dan atau JU Tujuan

    NO adalah ONO ada, Kelawan WUJUD adalah PerWUJUDan dari EKSISTENSI



    Perwujudan Keberadan Air adalah sangat Jelas

    Air membutuhkan Tanah

    Maka Tanah dan Air

    akan melahirkan Tatanan dan Tanaman



    Maka Tanah dan Air

    yang Gong Lewang Lewung

    akan melahirkan HUTAN.. dan HANTU menjadi Segan.. Karena TANAH dan AIR sejak pada Awalnya BERTUHAN

    TUHAN sejak awalnya Menggunakan AIR dan TANAH DAN ATAU TANAH AIR



    Maka Sudah Tepat Festival Arjuno tahun ini di TUTUR



    Bahkan TUTUR sebagai Penyangga Pariwisata GUNUNG BROMO



    GUNUNG BROMO

    Guguen Dunungen PiTUTURe BROMO ROMO Bertutur Tentang ARJUNO ini...

    MITOS yang Berlogos Menjadi MITOLOGI



    Mitos yang mampu Berlogika BerTUHAN dan TUHAN Yang Berlogika dalam MITOS

    akan menjadi Jawaban Masa Depan BUMI NUSANTARA INI



    Priong Preketek Gunung Gamping SEMPAL

    SUSU Menthek-Menthek Bokong Megal Megol



    Jika Pring (Bambo)( berbunyi Preketek Preketek Tandanya Siaga Satu Api Gunung Gamping Akan Sempal Sejak Jebol

    Jika Gunung KeSUBURan di lambangkan dengan Gunung SUSU yang Subur

    karena menanam AIR



    Pring adalah AWAL dan AKHIR dari PAPRINGAN MATA AIR, PerTAMA AIR dan PERMATA AIR

    Pring adalah AWAL ARJUNO Ber GERAK GERAKAN DAN PERGERAKANnya dari TANAH dan AIR

    Pring adalah PUSERE RING

    PRING adalah PUSERE RING Manuhara, Manunggaling HARA

    ada di PUSERE RING PUSERE BUMI PUSERE KERAHIMAN



    Monggo

    Eyang Arjuno BERTUTUR



    Monggo

    Tanah Air Ibu Bumi dan Bapak Langit Sang Dwi Warna Merah Putih Bertutur



    Monggo

    Bambo : Banyak Amat Manfaatnya BOO

    Bambo : Banyak Amat Manfaatnya BOOROBUDUR

    Pring : Pusere RING, Jika Bumi di PUSERI Pring Mata Air PERMATA AIR ARJUNO akan ada akan EXIS

    Deling : Kendel Lan eling Marang Kuning Kukuh nan NIng GUSTI Baguse Ati yo sadar TUHAN dan HUTAN

    meTU laHan menghinjaukan HUTAN, jangan sampai HUTAN lenyap Menjadi HANTU tak ada wujudnya



    Wulung



    Wujudno Pitulunge ARJUNO INI

    BalasHapus
  5. Festifal Gunung ARJUNO dan FESTIVAL ARJUNO Jelas ada bedanya... Juga mungkin ini awalnya kesalahan, namun di dunia JAVANOLOGI dalam alam raya ini tak ada peristiwa yang kebetulan

    BalasHapus
  6. PerTANDA ada Tiang Penerangan

    Tiang Manusia yang Terang
    Manusia Muslimin
    Manusia yang ingat ARJUNO
    ingat asal muasal dirinya
    ingat bahu dan tulangnya dari siapa
    dari bapak langit dan ibu buminya
    dari ayah bundanya
    dari bunda ayahnya
    dari ARJUNONya

    Pertanda ada Perpindahan dan Radiasi Eyang Arjuno sampai ke TUTUR

    Kenapa Idustri dan Bisnis Pertanian mengabaikan PITUTURNya Arjuno

    KENAPA GERAKAN PENGHIJAUAN MATA AIR
    TAK MALAH DI DUKUNG DAN DI WUJDUKAN DI GUNUNG ARJUNO

    GUNTUR BISOWARNO
    DOMISILI PURWOSARI
    KETUA GERAKAN PENGHIJAUAN MATA AIR
    DI 63 TITIK MATA AIR KOTA LAWANG
    DAN MERAMBAH KE TUTUR NONGKO JAJAR
    JUGA DI PANDASARI
    BERBASIS JAMU HERBAL DAN BAMBU

    BalasHapus
  7. Dalam Semesta dan Alam Jawa dan Alam Bromo Bertutur Arjuno, mana ada yang tak terhubungkan dan tak berhubungan dengan Nya

    BalasHapus

terima kasih telah memberikan komentar pada tulisan ini...