Senin, 31 Oktober 2011

Sapi Qurban Presiden SBY

PASURUAN – Untuk kali kedua, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), membeli sapi qurban untuk disembelih pada perayaan Idul Adha tahun ini, dari seorang peternak di kota pasuruan. Tidak tanggung-tanggung sapi SBY tersebut, beratnya lebih 1,4 ton, tinggi 180 Cm dan panjang 285 Cm, berusia sekitar 4 tahun.

Sapi super tersebut milik Suhadi, peternak sapi asal Kelurahan Wirogunan, Kecamatan Purworejo, Kota Pasuruan.

Diperkirakan pada hari Rabu (2/11) besok, sudah tiba di Istana Presiden, untuk persiapan perayaan hari raya idul adha.

Dituturkan, SBY kembali membeli sapi ini, karena Suhadi mampu memenuhi kriteria yang diinginkan presiden, seperti kesehatan tubuh maupun harga sapi.

Tidak seperti sebelumnya, jika tahun lalu sapi qurban untuk istana berjenis Limousin dengan berat sekitar 1,2 ton, tapi kali ini, sapi yang yang diberi nama ‘Rambo 2’ ini dipilih berjenis Simental.

Suhadi tidak memberikan penjelasan tentang harga Rambo, namun demikian, rupiah yang bakal diterima suhadi dari Presiden SBY diperkirakan lebih dari Rp 50 juta.

“Kalau harga, pokoknya membahagiakan peternaknya,” kata Suhadi, sambil tersenyum.

Suhadi sengaja mempersiapkan sapi ini, hampir tiga tahun lalu, sejak Rambo masih berusia kurang dari 1,5 tahun, yang dibeli dari seseorang di wilayah Prigen, Kabupaten Pasuruan.

Untuk bisa mendapatkan sapi seberat 1,4 ton lebih, dikatakan tidaklah mudah. Pasalnya tidak semua sapi bisa mencapai hingga berat 1,4 ton, tergantung gen indukannya dan perawatannya.

Lantaran dipersiapkan untuk seorang presiden, pola perawatannya pun selama ini bisa dibilang cukup istimewa.

Tidak mau kalah dengan manusia, setiap hari, Rambo dimandikan setidaknya dua kali pada pagi dan sore hari.

Makanan Rambo juga tidak sembarangan, hanya diberikan konsentrat dan rumput khusus yang diberikan dua kali dalam satu hari.

Untuk makanan harian ini, biaya yang dikeluarkan berkisar Rp 30 ribu hingga Rp 40 ribu.

Selain kepada presiden, Suhadi saat ini mempersipkan sekitar 27 ekor sapi dengan bentuk dan bobot super, baik jenis Limousin maupun Simental, untuk menyuplai kebutuhan hewan qurban sejumlah pejabat seperti bupati dan pejabat tinggi lainnya. tj

Minggu, 30 Oktober 2011

Apresiasi Lingkungan, Gelar Karnaval Di Sungai


PASURUAN – Gelaran karnaval lumrahnya dilakukan di sebuah jalan raya, namun pelajar SMAN 1 Kejayan, Kab Pasuruan, memiliki ide kreatif dengan menggelar karnaval, di atas Sungai Camplong, Kejayan. Minggu (30/10).

Di atas sungai itu, puluhan pelajar berkreasi menghias diri bak para Raja dan Permaisuri, dengan menggunakan rakit bambu sebagai singgasananya, didorong oleh teman-temannya yang lain sepanjang 500 meter.

Rakit-rakit tersebut dibuat dari berbagai bahan sederhana, mulai bambu, galon air mineral, bekas ban mobil bahkan drum. Sebanyak 44 rakit mengikuti Karnaval dan setiap rakitnya terdiri dari 4 siswa perancang rakit dari kelas 10, satu grup musik dari kelas 11 dan 2 peraga busana dari kelas 12.

Meskipun terlihat canggung, karena takut terjatuh, satu persatu Raja dan Permaisuri dadakan tersebut, bergaya meluncur di atas rakit mengikuti aliran sungai.

Beragam busana kontemporer unik berlatar belakang budaya dan lingkungan, seperti bentuk kupu-kupu maupun rangkaian bunga, menyemarakkan gelaran bertajuk Carnival On The River ini.

“Busana yang saya kenakan ini busana Nyi Roro Kidul. Untuk biayanya patungan satu grup,” ujar Firly Dwi Putri, Siswi kelas 12 SMAN Kejayan.

Karnaval langka inipun menyedot perhatian masyarakat sekitar maupun pengguna jalan jurusan Pasuruan-Malang yang melintas. Bahkan puluhan turis mancanegara yang berkendara bus, mendapat ‘bonus hiburan’ dan mengabadikannya karena River Carnival dianggap menarik.

“Sayangnya rombongan turis tersebut terburu-buru,” kata Edi Santoso, Ketua Panitia yang juga guru kesenian SMAN Kejayan.

Kepala Sekolah SMAN 1 Kejayan Pasuruan, Ahmad Zainul, menuturkan, bahwa ajang karnaval sungai ini dimaksudkan sebagai bentuk apresiasi terhadap lingkungan, khususnya pentingnya fungsi sungai, sekaligus sebagai sarana peningkatan mutu pendidikan di luar sekolah.

Sedianya gelaran ini akan rutin digelar sebagai satu rangkaian mata pelajaran sekolah, terkait pengenalan dan pemanfaatan lingkungan. tj

Jumat, 28 Oktober 2011

Gas Elpiji Bocor, Bakar Pasutri Dan Orang Tua

PASURUAN – Kasus ledakan dan kebakaran gas elpiji terus saja terulang. Kali ini, sepasang suami istri (pasutri) beserta orang tuanya terbakar di saat asik memasak di dapur akibat dugaan kebocoran gas elpiji.

Korban masing-masing bernama Fauzi (35) mengalami luka bakar paling parah hingga 70 persen pada sejumlah bagian diantaranya muka, kepala, kedua tangan dan kedua kakinya; sedangkan Elis (30) menderita luka di muka dan tangan; dan seorang ayah bernama Mustahal (55), mengalami luka pada bagian kepala, dada, kedua tangan dan perut.

Peristiwa terbakarnya tiga orang bertalian keluarga, warga Kalipang, Kec Grati, Kab Pasuruan tersebut, pertama kali diketahui oleh Sutik, tetangga korban.

Dituturkan, Sutik tanpa sengaja mendengar teriakan dan melihat kepulan asap dari dapur rumah korban sekitar pukul 09.30 WIB.

Dari keterangan diketahui bahwa pada saat itu mereka bersama-sama, tengah asik memasak di dapur belakang rumah.

Elis menggoreng tempe di sebuah kompor gas elpiji, sedangkan Fauzi, merebus jagung, di sebuah tungku tanah liat dalam dapur.

Tanpa diduga api menjilat dan membakar tubuh Elis yang belum selesai dengan penggorengannya. Fauzi yang bersebelahan dengan istrinya kontan mencoba menolong, tapi api malah melahap tubuhnya. Keduanya pun berteriak minta tolong.

Mendengar suara teriakan dari dalam dapur, Mustahal yang berada di luar rumah tidak jauh dari dapur langsung masuk mencoba menolong anak-anaknya. Tapi api semakin menggila, malah membakar tubuh orang tua itu.

Tidak berapa lama, sejumlah tetangga berdatangan ke dapur ‘panas’ milik Elis dan langsung melakukan pertolongan dengan melarikan para korban yang sehari-hari sebagai penjual jagung rebus ini, ke Puskesmas Grati.

Namun karena luka yang derita cukup parah, oleh pihak Puskesmas ketiga korban dirujuk ke RSU Bangil, agar mendapat perawatan medis yang lebih memadai.

Beruntung api dalam dapur itu tidak menjalar ke bangunan lain, karena warga berhasil melokalisir dan memadamkan api. Padahal waktu itu, api sudah mulai berkobar dan merembet ke bahan-bahan kayu di bagian atas maupun bagian bawah bangunan dapur.

Warga waktu itu, terpaksa melubangi tembok bata di dapur agar api dapat segera dipadamkan dengan menimbun tanah pekarangan yang ada di belakang rumah.

Sejumlah saksi yang memberikan keterangan kepada polisi mengaku sempat mendengar suara ledakan cukup keras dari dalam dapur. Namun tidak diketahui secara pasti suara ledakan tersebut bersumber dari bahan lainnya ataukah dari letupan gas elpiji yang memanas.

Polisi belum memastikan penyebab utama kejadian ini, namun kuat dugaan pipa slang dan regulator gas elpiji 3 kilogram yang digunakan elis memasak tersebut bocor dan tersulut api hingga membakar ketiga korban.

“Penyebabnya kita masih selidiki, yang pasti tabung gas kondisinya masih utuh, sehingga kemungkinan gas bocor melalui slang atau regulator,” kata AKP Teguh Tafiarno, Kapolsek Grati saat berada di lokasi mendampingi Kapolres pasuruan, AKBP Agung Yudha Wibowo.

Saat ini ketiga korban masih dirawat secara intensif di ruang Resusitasi atau ruang pemulihan di UGD RSU Bangil.

Polisi juga masih melakukan penyelidikan dengan memeriksa sejumlah saksi warga yang sempat menyaksikan terbakarnya pasutri beserta orang tuanya ini. tj

Kamis, 27 Oktober 2011

Gara-Gara Togel, Gelapkan Mobil


PASURUAN – Bahaya judi toto gelap (togel) yang membuat seseorang keranjingan dan gelap mata, ternyata cukup terbukti.

Seperti yang dilakoni oleh Ahmad bin Abdul Azis (43), warga Jl. Rajawali, Kel Tambakrejo, Kec Purworejo, Kota Pasuruan ini, terpaksa meringkuk di sel tahanan Mapolresta Pasuruan karena mencari uang dengan menggelapkan mobil untuk kebutuhan nogel.

Tersangka ditangkap tanpa perlawanan di rumahnya, saat terlelap tidur malam.

“Kita sempat kesulitan karena tersangka punya 3 rumah di tiga wilayah berbeda,” kata Kasat Reskrim Polresta Pasuruan, AKP M Kholil. Kamis (27/10).

Tidak tanggung-tanggung, mobil yang digelapkan Azis tergolong cukup mewah yakni mobil Daihatsu Terios nopol N 308 VG milik Sugeng, warga Kel Bugul Lor Kecamatan Bugul Kidul, Kota Pasuruan.

Dari pengakuan Azis di hadapan polisi, modus yang dilakukannya dengan cara meminjam mobil kepada sopir Sugeng, bernama Sodiq. Alasan yang dilontarkan Azis kepada Sodiq saat itu adalah hendak menjemput seorang ulama terkemuka di Kota Pasuruan bernama Habib Abu Bakar, yang waktu itu dikatakan berada Surabaya hendak pulang ke Kota Pasuruan.

Setelah beberapa hari, Azis tidak segera mengembalikan mobil yang dipinjamnya itu, malah nomor handphone-nya sengaja dimatikan, agar keberadaannya tidak terendus.

Mobil hasil penipuan yang sebelumnya dia pinjam melalui Sodiq itu pun ia gadaikan ke seseorang di wilayah Desa Candi Binangun, Kec Sukorejo.

Hingga kasus ini dilaporkan, Azis pun tidak segera mengembalikan mobil yang dipinjamnya itu hingga menjadi buronan polisi selama hampir dua bulan.

Di hadapan penyidik, Azis tidak mengelak saat ditanya bahwa aksinya tersebut sudah direncanakan sebelumnya, karena waktu itu, ia merasa kepepet uang untuk menyalurkan hobi berjudi togel.

“Saya gadaikan. Uangnya untuk togel dan sisanya untuk berobat anak,” kata Azis.

Akibat perbuatanya, tersangka dijerat pasal 372 KUHP dan terancam hukuman penjara 4 tahun penjara.

Belakangan diketahui, karena aksi Ahmad bin Abdul Azis (43) ini membuat pemilik mobil Daihatsu Terios diancam oleh Didit, seorang pensiunan polisi, dengan menodongkan senapan laras panjang milik seorang polisi yang tengah bertugas di SPK Mapolresta Pasuruan bernama Bambang Pamungkas.

Peristiwa penodongan senapan laras panjang tersebut sempat heboh dan membuat panas suasana di dalam Mapolresta Pasuruan. Meskipun demikian, dalam beberapa waktu terakhir kasusnya seperti tertelan bumi.

Namun Kasat Reskrim AKP Kholis menegaskan jika kasus penodongan ini masih dalam proses pengembangan dan penyelidikan.

Polisi juga belum memastikan keterlibatan Azis dalam kasus penodongan senpi oleh pensiunan polisi yang diduga sebagai ‘beking’ Azis itu.

“Proses penyelidikan (kasus penodongan oleh pensiunan polisi) masih berlanjut,” kata AKP Kholil. tj

Rabu, 26 Oktober 2011

Hendak Sholat, Tangan Siswi SD Terkena Kaca Musholla

PASURUAN – Seorang bocah kelas VI SDN Tapaan I, Kota Pasuruan bernama Lilis (13) harus dilarikan ke rumah sakit R. Soedarsono, lantaran kedua tangannya terluka parah akibat terkena serpihan kaca jendela Mushollah sekolah dan terpaksa dijahit hingga 15 sentimeter.

“Luka kedua tangannya sama, sedalam otot,” kata dr Eko Pramojo.

Dari informasi, peristiwa tersebut bermula saat Lilis bersama temannya diminta gurunya menunaikan sholat Dhuhur berjamaah setelah pelajaran agama, di Musholaa Al Haady.

Siswa kelas VI itupun berhamburan keluar dan langsung bergerombol antri melakukan wudhu’. Lilis waktu itu tidak langsung turut antri. Menunggu temannya selesai wudhu, Lilis malah bermain kejar-kejaran bersama sejumlah temannya.

Salah seorang temannya, tiba-tiba terjatuh hingga menerombol sekelompok bocah tersebut. Lilis berdiri di ujung tak mampu menghindar saat terdorong dari belakang hingga terjungkal ke kaca jendela Musholla yang berukuruan sekitar 120x150 sentimeter itu.

Kaca setebal 3 milimiter itupun pecah tertimpa tubuh Lilis. Nahasnya, kedua tangan Lilis tertancap kaca Musholla sekolah tersebut hingga lengan tangannya robek sekira 15 sentimeter. Bahkan pembuluh darah pada lengan sebelah kiri nyaris putus.

Bocah SD dan sejumlah guru pun panik dan langsung membalut luka dengan kain seadanya. Tidak berapa lama dengan menggunakan motor, pihak sekolah segera melarikan Lilis ke RSUD R. Soedarsono, Kota Pasuruan.

Dituturkan, dalam perjalanan kondisi Lilis lemah dengan wajah pucat pasi karena mengalami pingsan.

Luka Lilis ternyata cukup parah hingga, pihak RSU R Soedarsono terpaksa merujuknya ke Rumah Sakit Sayiful Anwar (RSSA) Malang.

“Pembuluhnya itu putus. Kalau tidak dirujuk ke Malang, kami takut terjadi pembusukan,” jelas dr Eko kemudian.

Sementara, Sulastinik Kepala SDN Tapaan I, saat hendak dikonfirmasi mengenai masalah tersebut menolak memberikan keterangan. Bahkan, sejumlah wartawan diminta untuk tidak mengekspos peristiwa ini.

“Kami tentu sepenuhnya bertanggung jawab,” ujar Sulastinik. tj 

Senin, 24 Oktober 2011

Fuso Terombol 3 Kendaraan, 1 tewas


PASURUAN – Kecelakaan melibatkan empat kendaraan terjadi di jalur pantura di Desa Arjosari, Kec Rejoso, Kab Pasuruan. Satu orang tewas dalam kecelakaan saat perjalanan ke rumah sakit. Senin (24/10) petang.

Salah seorang warga bernama Ahmad Yanto, yang berada tidak jauh dari lokasi kejadian, menuturkan bahwa kecelakaan bermula ketika truk Fuso N 9548 UY tanpa muatan yang dikemudikan Soleh Raharjo (46), tengah melaju kencang dari Surabaya ke arah Probolinggo, mencoba mendahului sejumlah kendaraan yang ada di depannya.

Tidak diduga sebuah kendaraan dari arah berlawanan muncul. Menghindari tabrakan, Soleh pun membanting kemudi ke sebelah kiri, namun fuso malah menerombol tiga kendaraan yakni sebuah truk dan dua mobil travel yang hendak disalip sebelumnya itu, hingga menabrak sebuah rumah.

Beruntung kondisi rumah waktu itu dalam keadaan kosong, karena penghuni rumah tengah pergi.

Akibat kecelakaan ini, penumpang truk Fuso, bernama Gunarso (49), warga Desa Barat, Kecamatan Padang, Lumajang, menderita luka serius karena sejumlah tubuhnya mengalami patah tulang hingga tewas dalam perjalanan ke rumah sakit.

Belakangan diketahui jika Soleh Raharjo, warga Desa Karangsari, Kec Sukodono, Lumajang tersebut, merupakan kenek fuso yang sebelumnya menggantikan Gunarso yang menjadi satu-satunya korban dalam kecelakaan ini.

Guna penyelidikan lebih lanjut, kini pihak kepolisian masih mengumpulkan beberapa saksi dan mengamankan Soleh untuk memastikan penyebab utama kecelakaan. tj

PT Winaros Mobilisir Buruh?


PASURUAN – Pihak manajemen PT Winaros Kawula Bahari (PT WKB), sepertinya membuat permasalahan baru. Pasalnya, setelah tidak mampu mengontrol aksi buruh yang menuntut hak dengan memblokir pintu gerbang pabrik, kali ini malah melakukan mobilisasi kepada ratusan buruh lainnya ke Mapolres Pasuruan menuntut agar aksi blokir segera dibubarkan. Senin (24/10).

Sejumlah buruh yang kontra terhadap aksi blokir pabrik tersebut, mengungkapkan bahwa aksi blokade buruh temannya itu mengakibatkan buruh yang masih aktif tidak dapat bekerja karena aktifitas produksi terhenti.

Dijelaskan dalam dua minggu terakhir ini, setidaknya produk udang yang gagal diekspor PT WKB sekitar delapan kontainer.

"Kita ini cuman minta pintu gerbangnya dibuka, agar bahan baku bisa masuk," kata Jamroni, salah satu buruh kontra aksi blokir pabrik.

Kabag Ops Polres Pasuruan Kompol Jajak Herawan menuturkan, jika polisi tidak bisa berbuat banyak, karena kasus ini masih dalam konflik perburuhan antara buruh dengan majikan, yang masih dalam penanganan Disnaker.

"Mereka hanya menanyakan kejelasan penyelesaiannya. Lah itu kan yang berwenang Disnaker," kata Jajak Herawan.

Sementara itu, Kepala Disnaker Kab Pasuruan, Yoyok Heri Sucipto, tidak memberikan tanggapannya saat disinggung bahwa aksi lurug oleh buruh yang kontra terhadap aksi Blokir ke Mapolres ini berdampak terjadinya konflik horizontal antar sesama buruh.

Saat ini ditegaskan, Disnaker tengah menyusun surat peringatan yang ditujukan ke PT WKB terkait sikap manajemen yang membuat buruh melakukan aksi blokir pabrik.

“Jika selama tiga hari Winaros (PT WKB) tidak mengindahkan peringatan kami, maka akan buat nota kejadian untuk melakukan penyidikan langsung, terkait kemungkinan pelanggaran yang dilakukan perusahaan,” ujar Yoyok.

Sekedar diketahui, sekitar 150 buruh pabrik PT Winaros Kawula Bahari sejak dua minggu lalu memblokir pintu gerbang utama pabrik.

Mereka melakukan aksi blokir, lantaran sebelumnya pihak manajemen tanpa alasan yang jelas tiba-tiba tidak memperbolehkan masuk ke dalam pabrik untuk berkerja.

Saat itu, sekitar 150 buruh menolak melakukan tanda tangan terkait desakan manajemen yang ingin melakukan reposisi status dari karyawan tetap menjadi karyawan dengan status kontrak. tj

Kios Jadi Ajang Mabuk, Pedagang Wadul Dewan


PASURUAN – Resah tempat dagangannya dijadikan ajang mabuk, pedagang Pasar Kebonagung wadul ke anggota DPRD Kota Pasuruan. Senin (24/10).

Pedagang meminta kios penjual minuman keras (miras) di dalam Pasar, yang menjadi langganan pemabuk selama ini ditutup.

Pasalnya, akibat ulah pemabuk, tempat dagangan menjadi sangat kotor, karena setiap hari botol bekas miras terus berserakan. Tidak jarang para pemabuk tersebut, bertindak jorok membuang hadas besar maupun kecil sembarangan di sekitar kios pedagang.

Seorang pedagang, Ali Asegaf, mengungkapkan sedikitnya ada empat kios yang menjual miras di seputaran Pasar Kebonagung.

Dikatakan oleh Ali, salah satu tempat yang kerap dijadikan ajang pesta miras pemuda-pemuda berandal tersebut diantaranya berada di area Pusat Jajanan Serba Murah (Pujasera). Di sekitar Pujasera Kebonagung ini, diketahui terdapat kios miras yang siap melayani 24 jam kepada para pemuda jika ingin mabuk-mabukan.

“Hampir setiap malam kawasan Pasar Kebonagung selalu dijadikan ajang mabuk- mabukan sekelompok pemuda yang nongkrong di area Pujasera,” ujar Ali, bersama sembilan orang lainnya, sesaat setelah melakukan dialog dengan anggota DPRD.

Ketua Komisi II DPRD Kota Pasuruan, Andi Gita, mengungkapkan memahami keresahan pedagang. Pihaknya berjanji segera melakukan berbagai langkah dan berkordinasi dengan berbagai pihak terkait agar persoalan ini dapat selesai.

Hardy Utoyo, Kepala Dinas Koperasi Industri dan Perdagangan (Diskoperindag) Kota Pasuruan, kepada Surabaya Pagi mengaku tidak bisa serta merta menutup kios yang di tengarai menjual minuman keras.

Ada peraturan yang harus dilalui dan melibatkan beberapa pihak,” ucap Hardy.

Langkah pertama yang akan dilakukan Diskoperindag dalam waktu dekat ini adalah memberikan teguran atau peringatan secara tertulis kepada penjual miras. Jika tiga kali peringatan tidak diindahkan, maka kios-kios yang menjual miras dipastikan akan ditutup. ts/tj

Minggu, 23 Oktober 2011

Rumah Mewah Laris


PASURUAN – Target penguasaan transaksi The Taman Dayu dari nilai Rp 55 Milyar tahun ini sudah terpenuhi sebesar 90 persen, sehingga Manajemen kian meningkatkan raihan menjadi Rp 60 Milyar dari nilai target sebelumnya.

Manager Marketing The Taman Dayu, Irawati Erwanto, menjelaskan Lumpur panas Lapindo Porong yang selama ini menjadi ‘hantu’ yang kerap mengganggu, tampaknya sudah tidak banyak berdampak terhadap penjualan rumah mewah di kawasan Taman Dayu, Pandaan, Kab Pasuruan.

Sekedar diketahui, tahun 2010 lalu, nilai transaksi bisnis rumah mewah di Taman Dayu, mencapai Rp 45 Milyar.

Dituturkan, kondisi cukup buruk dialami pada bulan Maret lalu yang hanya mengumpulkan nilai sebesar Rp 5 Milyar saja. Pasalnya, saat itu diakui lumpur Lapindo bergolak sehingga tingkat kunjungan calon konsumen potensial yang rata-rata dari seputaran wilayah Surabaya, berkurang dan mempengaruhi nilai transaksi.

Namun, dikatakan oleh Irawati, kondisi kian waktu terus membaik, bahkan capaian nilai transaksi meningkat cukup signifikan sebesar Rp 9 Milyar pada bulan Oktober.

Capaian ini ditegaskan bukan pekerjaan mudah, mengingat konsumen memilih Rumah The Taman Dayu digunakan sebagai ‘second home’ yang difungsikan sebagai rumah singgah untuk berkumpul bersama keluarga pada masa liburan maupun waktu senggang.

“Selama ini kita dituntut lebih kreatif mengenalkan produk, dengan cara membuat berbagai event secara berkala, seperti festifal durian kali ini,” kata Irawati Erwanto, Manager Marketing The Taman Dayu.

Irawati yakin target Rp 60 Milyar nilai yang harus dicapai pada akhir tahun ini dapat terkejar, karena persoalan ekonomi maupun politik saat ini dianggap masih cukup baik. tj

Sabtu, 22 Oktober 2011

Kakek Bodo Makan 2 Warga Surabaya


PASURUAN – Tempat wisata air terjun Kakek Bodo, Kec Prigen, Kabupaten Pasuruan memakan korban jiwa. Dua pengunjung tewas terjatuh hingga terseret di dalam sungai penuh batu, saat bermain dan menikmati pemandangan wisata air terjun. Sabtu (22/10).



Kedua wisatawan ini diketahui bernama ahmad sueb (26), beralamat di Jl. Semut Klimir, Kel Bongkaran Pabean, Cantikan, Surabaya; dan Eka Andrianto (17), warga Bulak Banteng Baru Gg Gading 51, Sidotopo, Surabaya.

Dari keterangan polisi, kedua korban merupakan dua kelompok pengunjung berbeda yang saat itu tengah menikmati indahnya obyek wisata alam Kakek Bodo.

Kejadian kali pertama dialami oleh Ahmad Sueb saat bermain sekitar pukul 13.00 WIB, di salah satu lokasi Kakek Bodo yaitu di air terjun Alap-Alap bersama sekitar enam orang lainnya.

Sueb terjatuh dan terbanting di kedalaman sekitar 15 meter, saat berjalan di atas batu hingga terseret arus sungai tidak dapat ditolong dan ditemukan tewas. Dari informasi Sueb adalah salah satu karyawan Pelayaran di Surabaya.

Selang satu jam setelah Sueb terjatuh, giliran Eka Andrianto terjatuh saat bersama sekitar tiga orang temannya di air terjun Kebo Dlundung, Lingkungan Pesanggrahan Kel Prigen.

Waktu itu, Eka yang juga lulusan sekolah teknik PAL, Surabaya tersebut, kebagian menjadi ‘juru foto’ memotret teman-tamannya di lokasi air terjun.

Namun, sang juru foto ini malah terpeleset batu hingga terjatuh ke jurang dengan kedalaman sekitar 70 meter.

Kedua korban mengalami luka cukup parah. Hampir sekujur tubuh mengalami luka goresan dan patah tulang serta bagian kepala keduanya diperkirakan geger otak, yang diduga karena terkena benturan batu sungai.

Proses evakuasi keduanya berlangsung lama karena medan lokasi wisata dikenal cukup sulit dan jauh dari jangkauan jalan umum.

Eka Andrianto merupakan korban pertama yang berhasil dievakuasi dan tiba di Ruang Jenasah RSU Bangil, pada pukul 18.45 WIB. Dua jam kemudian, sekitar pukul 20.35 WIB, Ahmad Sueb tiba di Ruang Jenasah RSU Bangil.

“Benar, dua korban tewas di dua tempat berbeda di kawasan air terjun Kakek Bodo di waktu hampir bersamaan,” kata AKP Indra Mardiana, Kasat Reskrim mendampingi AKBP Agung Yudha Wibowo, Kapolres Pasuruan, saat di RSU Bangil.

Kedua korban malam itu, masih disemayamkan di Ruang Jenasah RSU Bangil, menunggu pihak keluarga datang menjemput.

Hingga kini polisi masih melakukan penyelidikan untuk mengetahui apakah peristiwa terjatuhnya dua korban tersebut terdapat unsur kesengajaan atau murni kecelakaan. tj

Kamis, 20 Oktober 2011

UPTD Pasar Bangil Diduga Peras Pedagang


PASURUAN - Ratusan pedagang pasar Bangil, Kab Pasuruan sejak dua tahun ini, resah. Pasalnya, status tempat dagangan mereka menggantung, sejak pengelolaan pasar, diambil alih pemerintah daerah setelah selama 20 tahun dikelola swasta.

Kondisi tersebut terjadi lantaran pedagang sudah tidak lagi memiliki buku kepemilikan tempat usaha di dalam pasar.

Saat ini pedagang mengaku hanya berbekal buku sampul kuning yang dikeluarkan PT Anggun Bhakti Perkasa, yang 20 tahun sebelumnya mengelola pasar.

Seharusnya, setelah pengelolaan dilimpahkan, setiap pedagang berhak mendapatkan buku bersampul hitam pengganti buku kuning yang dikeluarkan Dinas Perindustrian Dan Perdagangan (Disperindag) Kab Pasuruan.

Sejumlah pedagang menuturkan, bahwa buku yang menerangkan kepemilikan hak menempati kios dan ruko tersebut tidak diberikan sebelum pedagang menebusnya ke UPTD Pasar sebesar Rp 1,65 juta hingga Rp 3,25 juta.

Kondisi tersebut berbanding terbalik dengan hasil kesepakatan saat dilakukan sosialisasi pasca peralihan pengelolaan pasar, terkait pergantian buku kepemilikan usaha, yang dilakukan pada Oktober 2009 silam.

"Saat sosialisasi nyata-nyata diputuskan bahwa biaya pergantian dari buku kuning ke buku hitam itu tidak dipungut biaya alias gratis," tegas Selamet Subroto, pemilik kios tahu, di pasar Bangil. Kamis ( 20/10 ).

Pedagang sembako, Zulkifli, menyebutkan bahwa selama dua tahun terakhir sedikitnya terdapat 29 pedagang yang terpaksa membayar ke pihak UPTD Pasar. Untuk pemilik kios, jatah biaya yang harus diberikan sebesar Rp 1,65 juta, sedangkan pemilik ruko besarannya menjadi lipat dua, pedagang 'dipaksa' mengeluarkan uang Rp 3,25 juta.

Disebutkan, rata-rata pedagang yang bersedia tersebut secara berkala membayar langsung ke kepala UPTD Pasar saat itu bernama Gatot. Namun, setelah Gatot pindah ke Disperindag menjabat sebagai Kasi Perdagangan, pedagang kemudian membayar 'biaya buku' kepada penggantinya yakni Bagio.

Alasan pihak UPTD Pasar kepada pedagang sampai saat ini, dikatakan oleh Zulkifli maupun Selamet adalah untuk mengganti biaya administrasi pergantian buku.

Merasa diperas oleh UPTD Pasar, ratusan pedagang pun enggan membayarnya, hingga saat ini statusnya terkatung-katung dan terancam terusir karena tidak memiliki buku kepemilikan usaha.

Keberatan tersebut cukup beralasan karena pedagang, setiap hari harus mengeluarkan ongkos sewa dan retribusi sekitar Rp 9 ribu. Sehingga jika dipaksa harus mengeluarkan uang kembali untuk menebus buku hitam, dengan cara diluar aturan yang ada, ditegaskan sangat memberatkan.

Selamet bersama pedagang lainnya mengancam akan melaporkan ke Bupati Pasuruan secara tertulis, jika buku yang seharusnya menjadi hak mereka tidak segera diberikan.

"Kami akan laporkan ke Bapak Bupati dan Inspektorat, karena prilaku (UPTD Pasar) ini tidak bisa ditoleransi," pungkas Selamet.

Sementara itu, Kepala UPTD Pasar Bangil, Bagio tidak berada di kantornya. Sejumlah wartawan hanya ditemui seorang penjaga kantor karena tidak ada satupun pegawai atau staff yang ngantor siang itu. tj 

Rabu, 19 Oktober 2011

Bocah 8 Tahun Tewas Tertembak Senapan Angin


PASURUAN – Seorang bocah bernama Fauzan (8), warga Dsn Krajan, Ds Wonokerto, Kec Sukorejo, Kab Pasuruan tewas tertembak senapan angin oleh Misbah (8), teman sebayanya, saat bermain bersama.

Anak pasangan Hasan dan Satuni ini, tertembak peluru senapan angin di dada hingga tembus ke jantung. Kerabat dan tetangga terlihat tak dapat menyembunyikan kesedihan, saat Fauzan disemayamkan di rumahnya.

Sejumlah warga menuturkan bahwa peristiwa letupan peluru senapan angin itu terjadi sekitar pukul 11.30 WIB. Fauzan dengan sejumlah teman sebayanya asik bermain bersama di tengah jalan desa, tepat di depan Rumah Misbah.

Misbah yang turut bermain waktu itu, membawa sebuah senapan angin dan ditodongkan ke teman-temannya, layaknya permainan perang-perangan.

Namun nahas, senapan angin yang dibawa Misbah tanpa diduga meletupkan peluru menembus dada fauzan.

Mengetahui fauzan tertembak, warga seketika berhamburan mencoba menolong dengan membawanya ke Puskesmas.

“Setelah mendengar suara senapan, Fauzan saya lihat sudah terjatuh,” kata Khamsari, yang waktu itu berada tidak jauh dari lokasi anak-anak tersebut bermain.

Namun di tengah perjalanan, nyawa fauzan sudah tidak dapat lagi tertolong.

Polisi belum menentukan kemungkinan adanya unsur lalai kepada diri pemilik senapan angin, yang diketahui bernama Khoiron, ayah Misbah. Kejadian ini oleh pihak kepolisian dipastikan, murni sebuah kecelakaan yang dilakukan oleh anak-anak saat bermain.

Polisi hanya menghimbau kepada para orang tua agar lebih waspada memantau putra putrinya bermain, terlebih bermain senapan angin, yang lumrahnya diperbolehkan kepada mereka yang telah berusia dewasa.

“Berbagai alat permainan, jika melukai tubuh bagian vital menjadi sangat berbahaya. Sehingga orang tua harus lebih waspada,” ujar AKP Hendriyanto, Kapolsek Sukorejo. tj


Selasa, 18 Oktober 2011

Waktu Kunjungan Diperketat, Penghuni Lapas Bentrok


PASURUAN – Gara-gara waktu kunjungan diperketat, penghuni Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas II-B Pasuruan, terlibat bentrok. Selasa (18/10).

Satu orang narapidana bernama Jumanto, terluka dan harus dirawat di Unit Instalasi Gawat Darurat Rumah Sakit R Soedarsono.

Mata sebelah kanan napi kasus korupsi ini lebam serta kepala bagian atas terlihat dibalut perban karena pukulan benda tumpul.

Menurut Jumanto, kejadian berlangsung cepat. Saat itu, ia hanya mencoba menghentikan bentrokan puluhan penghuni di salah satu ruangan tahanan tersebut.

Namun, penghuni lapas yang beringas tersebut tidak dapat dihentikan malah memukuli Jumanto.

Dari informasi yang berhasil dihimpun, bentrokan terjadi karena adanya kecurigaan sejumlah penghuni kepada salah seorang tahanan bernama Azis, yang sebelumnya memberikan laporan adanya praktik pungutan liar (pungli) di dalam Lapas, yang ditujukan kepada Kementerian Hukum dan Ham.

Sehingga buntut dari laporan pungli oleh Azis itu, dianggap merugikan penghuni, karena berakibat pada pengetatan waktu kunjungan di dalam lapas.

Sebelumnya Lapas memberikan sejumlah kelonggaran waktu berkunjung. Diceritakan selama ini waktu kunjungan diberlakukan lebih dari 15 menit, dengan jumlah pengunjung untuk menjenguk napi dan tahanan, diperbolehkan lebih dari dua orang.

Selain Jumanto, tahanan bernama Azis diperkirakan juga menderita luka ringan karena terkena pukulan di sejumlah bagian tubuhnya.

Sementara itu, pihak lapas menyatakan jika tawuran terjadi hanya kesalahpahaman antar penghuni, dan saat ini suasana dalam lapas sudah kembali normal.

Pihaknya tidak memungkiri jika bentrokan terjadi dipicu adanya pengetatan waktu kunjungan dalam lapas.

“Hanya isu dan salah paham kok, semua sudah dapat dikendalikan,” ujar Acep Fakhruddin, Kepala Lapas Pasuruan.

Hingga berita ini disusun, pihak lapas dan sejumlah kepolisian dari Resor Kota Pasuruan masih melakukan penjagaan di sekitar lapas untuk mengantisipasi bentrokan tidak terjadi kembali. tj

Senin, 17 Oktober 2011

Rutan Bangil Over Kapasitas


PASURUAN – Rumah Tahanan (Rutan) Kelas II-B, Bangil, Kab Pasuruan, saat ini dianggap sudah tidak lagi ideal. Pasalnya, jumlah penghuni pada tiap kamar Rutan sudah overload atau tidak sesuai dengan kapasitas kamar yang seharusnya.

Seperti pada ruang tahanan kasus narkoba yang semestinya dihuni 15 orang namun saat ini penghuninya mencapai 37 orang; kamar tahanan di blok 1-B yang seharusnya untuk 15 orang terisi sebanyak 31 orang; atau kamar tahanan anak yang memiliki kapasitas 2 orang saat ini dihuni sebanyak 7 tahanan anak.

Dari data yang dihimpun, diketahui bahwa Rutan Bangil memiliki 30 kamar dengan kapasitas sekitar 200 orang, yang diperuntukkan kepada tahanan dan narapidana.

Tapi, saat ini jumlah penghuni Rutan malah memuncak hingga hampir empat kali lipat dari kapasitas 200 orang yakni sebesar 775 penghuni.

Jumlah tahanan titipan dalam berbagai kasus, saat ini tercatat 314 yang terinci sebanyak 303 tahanan laki-laki dan 11 tahanan perempuan. Sedangkan jumlah narapidana yang ‘menetap’ di Rutan Bangil terbilang cukup fantastis sebanyak 461 narapidana, terbagi sebanyak 446 laki-laki dan 15 orang perempuan.

Kondisi demikian oleh Kepala Rutan, Kadiyono, dianggap tidak ideal untuk sebuah rumah tahanan Negara, karena ruang gerak terbatas dan kesehatan penghuni dipastikan terganggu. 


Selain masalah kamar, ternyata sejumlah fasilitas Rutan, seperti lapangan olahraga juga tidak dapat menampung kebutuhan penghuni.

Secara sederhana dicontohkan, untuk mengatur kebutuhan olahraga bagi para penghuni diakui cukup kesulitan. Pihak Rutan, terpaksa memberikan jadwal kegiatan olahraga tersebut setiap hari kepada penghuni rata-rata 50 orang penghuni, sehingga seorang penghuni setidaknya hanya memiliki kesempatan berolahraga hanya satu kali dalam satu minggu.

Pihak Rutan sebenarnya hampir tiap bulan mengeluarkan tahanan dan narapidana setidaknya 40 hingga 50 orang. Namun, pengurangan tersebut tidak berarti apa-apa karena jumlah yang masuk ke dalam Rutan bertambah tiap bulan rata-rata sebanyak 100 orang.

Kadiyono menambahkan, salah satu upaya yang dilakukan oleh Rutan untuk mengurangi jumlah penghuni diantaranya adalah dengan program remisi dan kebijakan cuti bersyarat (CB).

Setidaknya, CB yang diberikan pihak Rutan kepada penghuni rata-rata sebanyak 50 orang tiap bulan. Salah satu hal yang mendasari kebijakan CB, selain karena kapasitas Rutan tidak memadai adalah faktor kemanusiaan.

“CB tiap bulan ada, kita lakukan juga tidak sembarangan dengan berbagai syarat dan kelengkapan dokumen yang cukup ketat,” ujar Kadiyono.

Selain itu, salah satu langkah yang ditempuh untuk mengurangi jumlah penghuni di Rutan Bangil selama ini adalah dengan cara memindahkan tahanan dan narapidana ke Rutan atau Lapas wilayah lain.

Saat disinggung solusi terkait dengan kapasitas Rutan, Kadioyono secara normatif, menuturkan bahwa  harus ada kesadaran bersama untuk menekan tingkat kejahatan di tengah masyarakat.

“Kalau itu, harus secara komprehensif tiap elemen masyarakat, membangun diri untuk dapat menekan kejahatan,” pungkas Kadiyono. tj

Minggu, 16 Oktober 2011

Kampung Mawar Nyaris Ludes Terbakar


PASURUAN – Warga di sekitar Jl. Mawar Kota Pasuruan, mendadak digemparkan adanya kobaran api yang keluar dari tumpukan sampah yang dibakar di halaman sebuah bangunan belakang sebuah dealer sepeda motor. Api nyaris saja meluluhlantakkan rumah-rumah yang ada di perkampungan padat penduduk itu. Minggu (16/10).

Ratusan warga, terlihat panik keluar rumah kala api sudah menjilati tembok pembatas setinggi lebih empat meter yang mengelilingi bangunan.

Bahkan sebagian warga yang rumahnya berdempetan dengan jilatan api dari sampah, langsung menyelamatkan diri dan mengamankan sejumlah barang maupun perabotan rumah lainnya.

Seorang nenek yang berada di dalam rumah Abdullah, terpaksa dievakuasi ke rumah tetangga agar dapat menjauh dari lokasi kejadian. Puluhan botol berisi bensin yang dijual eceran milik Saifi, saat itu harus ‘dibuang’ ke tempat yang lebih aman. Selain itu, puluhan elpiji yang dijual oleh Ibu Hindun, terpaksa juga dijauhkan dari rumahnya, karena ketakutan kala melihat api yang terus membesar.

Sejumlah warga menuturkan bahwa peristiwa tersebut bermula saat Wawan, warga setempat, diminta oleh Paul, untuk membersihkan halaman belakang bangunan miliknya, karena rumput ilalang dan sampah menumpuk.

Atas suruhan Paul, Wawan, yang memiliki warung kopi di Jl Mawar itu, membakar tumpukan sampah, selanjutnya meninggalkan pekerjaanya itu untuk pulang ke rumahnya untuk beristirahat beberapa saat.

Namun, kegiatan bersih-bersih malah berujung kepanikan, karena api dari tumpukan sampah berupa rumput kering maupun barang mudah terbakar seperti kardus dan oli bekas itu kian membesar.

Warga baru menyadari ancaman api, setelah sejumlah anak-anak yang tengah bermain berteriak-teriak menunjukkan api disertai asap tebal dibalik tembok.

Warga pun langsung tanggap, mencoba memadamkan api. Terutama Wawan, bersama warga lainnya, waktu itu berusaha menyemprot api sampah yang ia bakar, dengan air PAM agar tidak merambat, dengan cara memanjat atap dapur rumah milik Juari, ketua RT 03/ RW 04.

Namun, tidak disangka, papan pijakan pada kaki Wawan ternyata rapuh, sehingga tubuhnya terperosok ke rak piring di dapur Juari.

Di tengah kepanikan warga, Wawan pun pingsan dengan mengalami luka pada kaki sebelah kiri terkilir. Telapak kaki serta beberapa tubuhnya juga terluka karena terkena pecahan piring dan gelas yang sebelumnya pecah tertimpa tubuhnya.

Selang beberapa waktu, dengan perlengkapan seadanya, warga pun berhasil memadamkan api sampah di halaman bangunan bagian belakang dealer sepeda motor itu.

“Hampir saja, gara-gara sampah kampung kami terbakar,” ujar Saifi, sambil membawa botol bensin eceran miliknya.

Setelah itu, tidak berapa lama dua unit mobil PMK dari Kota dan Kab Pasuruan, datang. Petugas PMK saat itu hanya melakukan pembasahan di lokasi kebakaran, mengantisipasi api kembali membara.

Peristiwa tersebut juga diwarnai inseden kecil adanya pengusiran oleh seorang perempuan terhadap sejumlah wartawan yang kala itu masuk ke dalam bangunan untuk melakukan tugas peliputan. tj

Jumat, 14 Oktober 2011

Gara-Gara Tutup Pensil Bocah SD ke UGD

PASURUAN – Peringatan bagi para pengajar agar lebih berhati-hati memantau putra putri anak didiknya saat memainkan sebuah alat perlengkapan belajar.

Pasalnya, benda yang terlihat tidak berbahaya seperti tutup pensil, ternyata dapat juga membawa petaka bagi anak-anak.

Seperti yang dialami oleh Serlin, seorang Siswi kelas III-B SDN Petamanan, Kota Pasuruan, pada Jum’at (14/10) siang terpaksa dilarikan ke UGD RSU R Soedarsono, setelah lubang hidung sebelah kanan kemasukan tutup pensil plastik miliknya.

Dari pengakuan Serlin, saat itu ia tengah belajar di dalam kelas dan baru saja selesai mengerjakan sebuah tugas yang diberikan oleh gurunya.

Setelah mengumpulkan tugas belajar, Serlin pun bermain santai di dalam kelas dan bersiap untuk pulang bersama teman-temannya.

Serlin waktu itu tidak segera mengemasi alat dan perlengkapan belajarnya, namun malah asik memasukkan ujung pangkal pensil isi ulang berwarna biru yang sebelumnya digunakan untuk mengisi tugas dari gurunya tersebut ke dalam hidung.

Seisi kelas pun tiba-tiba geger ketika Serlin menjerit seperti ketakutan karena tutup pensilnya malah tertinggal di dalam lubang hidung kanannya.

Sejumlah guru SD itu, tanpa dikomando langsung melarikan Serlin ke UGD RSU R Soedarsono, untuk mendapat pertolongan.

Tidak berapa lama, seorang perempuan tergopoh-gopoh masuk ke dalam UGD dan menghampiri Serlin yang saat itu manangis di ruangan UGD. Waktu itu, Serlin seperti kesulitan bernapas, hingga terdengar suara seperti tiupan suling keluar dari dalam hidung.

Tidak lama kemudian, perawat membawa Serlin ke sebuah ruangan khusus yang berada di belakang dalam gedung UGD.

Terhitung hampir satu jam di dalam UGD, Serlin bersama seorang perempuan yang diketahui Ibunya itu, keluar hendak pulang ke rumahnya di daerah Kel/Kec Bugul Kidul, Kota Pasuruan.

Saat keluar itu, lubang hidung sebelah kanan Serlin sudah ditutup kapas dengan warna sedikit memerah, seperti darah.

“Saya masukin, terus itu (tutup pensil) saya keluarin malah gak bisaa,” kata Serlin setengah merengek hendak menangis.

Salah seorang guru perempuan yang ditemui di sekolah, bernama Ulwiyah, membenarkan jika tutup pensil seujung kelingking yang masuk ke hidung Serlin itu karena ulah Serlin sendiri yang tanpa sadar memasukkan pensil hingga tutupnya tertinggal di dalam hidung.

Peristiwa inipun disebutkan oleh Ulwiyah, menjadi satu pelajaran berharga kepada para pendidik agar lebih berhati-hati memantau putra putri didiknya saat bermain dan menggunakan alat tulis belajarnya. tj

Rabu, 12 Oktober 2011

Proyek Trotoar & Drainase "Akal-Akalan"

PASURUAN – Proyek trotoar dan drainase di sepanjang jalan wilayah Kota Pasuruan, diduga hanya dijadikan langganan dan ajang mencari duit. Selain itu, nilai proyek juga di luar batas kewajaran, sehingga dianggap oleh sebagian pihak sebagai proyek akal-akalan.

Lukman Hakim, anggota Komisi III DPRD Kota Pasuruan, bahkan menghitung jumlah kegiatan proyek perbaikan trotoar kali ini sudah memasuki tahun ketiga.

Tiap tahun nilai proyek khusus ini sangat fantastis. Jika tahun sebelumnya hanya berkisar Rp 2 Milyar hingga 3 Milyar, tapi tahun berikutnya naik sampai Rp 7 Milyar.

Bahkan tahun ini nilai proyeknya semakin menggila. Untuk 27 titik drainase dan trotoar APBD Pemkot Pasuruan tersedot hingga Rp 13 Milyar.

“Untuk rakyat, kami sangat mendukung. Tapi ingat, uang ini uang rakyat. Jangan rakyat dibodohi,” kata Lukman Hakim, anggota Komisi III DPRD Kota Pasuruan. Senin (12/10)

Lukim, sapaan akrab Lukman Hakim beralasan, sengaja menyoroti perbaikan trotoar dan drainase semenjak tahun lalu. Pasalnya, anggaran yang dialokasikan terkesan terlampau besar.

Dicontohkan, anggaran proyek di titik Jl Belitung dan Jl Sumatra di Kelurahan Karanganyar, Kecamatan Purworejo, nilai proyeknya mencapai hampir Rp 2 Milyar. Nilai tersebut oleh Lukim yang juga ketua Partai Hanura Kota Pasuruan ini dianggap tidak wajar karena terlampau besar.

“Benar, masak satu proyek saja nilainya sampai ratusan juta. Apa trotoarnya dipasang besi lalu dilapisi emas 24 karat,” kata Lukim sedikit emosi.

Pria bertubuh gempal ini inipun meminta BPK (Badan Pemeriksa Keuangan), untuk fokus melakukan audit dan pemeriksaan proyek tersebut, dengan terjun langsung ke lapangan, agar tidak asal menerima laporan saja.

Dari evaluasi yang dilakukan, Lukim mengungkapkan bahwa terdapat proyek perbaikan trotoar dan drainase tahun lalu yang menyalahi aturan.

Salah satunya adalah proyek trotoar dan drainase yang ada di sekitar Taman Kota yang diduga menyalahi bestek, karena kondisi trotoar sudah rusak. Ironisnya, oleh rekanan, trotoar rusak dibiarkan begitu saja, sehingga Pemkot kelabakan harus melakukan perbaikan.

Sampai saat ini Lukim tidak mengetahui kenapa Pemkot tidak melakukan teguran atau meminta pertanggung jawaban rekanan nakal itu. Karena trotoar Taman Kota waktu itu mengakibatkan banjir saat terjadi hujan.

Lukim pun menduga, jika selama ini proses lelang proyek tidak sesuai dengan aturan dan adanya rekayasa yang dilakukan oknum panitia lelang, sehingga proyek dimenangkan oleh rekanan-rekanan yang dekat dengan Walikota Pasuruan.

Hal itu diungkapkan lantaran diketahui antara rekanan satu dengan lainnya yang memenangkan proyek trotoar, masih ada hubungan famili.

“Ini tidak fair. Kami minta pemkot untuk melakukan lelang terbuka sesuai atuaran,” tegas Lukim.

Sementara itu, Ir. Eko Juni Saroyo, Kepala Dinas PU Bina Marga Pemkot Pasuruan, melalui sambungan selularnya, mengungkapkan jika perbaikan drainase ini dilakukan untuk persiapan dini memasuki musim penghujan nanti.

Dengan perbaikan trotoar dan drainase genangan air yang terjadi di hampir seluruh kota bisa teratasi.

Fokus perbaikan dilakukan di kawasan yang selama ini jadi langganan genangan air setiap kali terjadi hujan.

Sebelumnya perbaikan sudah dilakukan di sebagian kawasan Kota Pasuruan bagian barat.

“Kalau tidak salah, sekarang yang sudah dikerjakan mencapai Rp 9 Milyar. Ini untuk proyek drainase dan trotoar,” jelas Ir. Eko Juni Saroyo.

Untuk tahun anggaran ini, perbaikan diarahkan ke wilayah bagian timur kota , sehingga diharapkan sudah tidak ada lagi genangan air yang mengganggu kenyamanan warga.

Proyek perbaikan trotoar dan drainase tahun ini terdapat 27 titik yang terinci sebanyak 8 proyek berada di Kecamatan Gadingrejo; 15 proyek di Kecamatan Purworejo; dan 4 proyek di Kecamatan Bugul Kidul.

Jumlah kesuluruhan 27 proyek tersebut mencapai lebih Rp 13 Milyar. Selanjutnya dari nilai tersebut dipecah-pecah antara Rp 200 jutaan sampai Rp 927 jutaan.

“Desember proyek ini harus diselesaikan oleh para rekanan,” kata Eko Juni Saroyo. tj

Senin, 10 Oktober 2011

Dade Aktif, Isu Mutasi Kian Berkembang


PASURUAN – Isu perombakan atau mutasi pejabat di jajaran Satuan Kerja Pemerintah Daerah (SKPD) Kab Pasuruan dalam waktu dekat, sepertinya benar-benar terjadi.

Hal itu terpantau saat Dade memimpin apel perdana setelah aktif kembali sebagai Bupati, di kantor Pemkab Pasuruan. Senin (10/10).

Dirunut dalam hitungan waktu, sejumlah sumber dari salah satu pejabat Pemkab Pasuruan, memperkirakan bahwa kurang dari satu bulan ini, rencana perombakan besar-besaran akan dilakukan oleh Bupati yang sempat meringkuk di tahanan karena diduga terseret kasus Kasda tersebut.

Secepatnya, Dade yang akrab dipanggil Bapak ini, akan meminta jajaran SKPD mempresentasikan kinerja maupun hasil kerjanya selama pada masa penonaktifan sebagai Bupati, sebagai bahan untuk evaluasi.

Secara normatif, Dade berkilah, upaya tersebut dilakukan sebagai salah satu bentuk pertanggungjawaban amanah yang diberikan rakyat Pasuruan kala terpilih sebagai Bupati bersama Eddy Paripurna yang mendampinginya sebagai Wakil Bupati.

Dengan dasar hasil evaluasi tersebut, secara eksplisit kemungkinan besar pergantian pejabat di jajaran SKPD Pemkab Pasuruan akan dilakukan.

“Mutasi itu gampang, jangan takut ada mutasi. Kalau kinerja belum tercapai, kendalanya apa dan solusinya bagaimana. Gitu aja kan ," kata Dade Angga setelah memimpin apel pagi itu.

Terpenting bagi Dade saat ini adalah memantapkan kordinasi dan sinergi program-program pembangunan Pasuruan yang terbengkalai, seperti megaproyek Umbulan maupuan jalan tol.

Diketahui, Dade Angga, menjabat Bupati Pasuruan pada 1998-2003 dan kembali menjabat Bupati Pasuruan berpasangan dengan Eddy Paripurna, setelah memenangi Pilbup lalu. Tapi ia kesandung dana bocornya kasda sekitar Rp 74 miliar, hingga dinyatakan sebagai Bupati Pasuruan non-aktif oleh Mendagri pada 21 September 2010 lalu.

Dade divonis bebas oleh Majelis hakim PN Sidoarjo pada 2 Desember 2010. Tapi proses hukum belum selesai, jaksa penuntut umum (JPU) mengajukan banding dan MA menetapkan Dade bebas pada 28 Juli lalu.

Untuk aktifnya kembali Dade Angga, tergolong cukup cepat. Pemkab Pasuruan menerima bukti surat vonis bebas MA pada Senin (24/9). tj

Minggu, 09 Oktober 2011

Reshuffle, Hatta Rajasa Diam


PASURUAN – Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) Hatta Rajasa tak banyak berkomentar terkait reshuffle Kabinet Indonesia Bersatu (KIB) Jilid II, yang bakal dilakukan oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).

Besan SBY yang juga sebagai Menko Perekonomian dalam KIB Jilid II ini, masih berkomunikasi, sehingga masyarakat diharap sabar menunggu.

"Tentu ada komunikasi (terkait reshuffle kabinet), kalau tidak tentu saya bohong, tapi bukan sebagai ketua umum partai," kata Hatta Rajasa, Ketua Umum PAN kepada wartawan saat menghadiri Musykernas II Persis di Bangil, Pasuruan, Minggu (9/10).

Ketika ditanya maksud dari komunikasi yang dijalin dengan Presiden SBY, Hatta Rajasa juga enggan menjelaskan. "Itu melampaui kewenangan saya, kalau diceritakan," jelasnya.

Tak hanya itu, begitu pula saat ditanya terkait reshuffle, berapa calon yang bakal dipersiapkan PAN, lagi-lagi Hatta Rajasa diam tak memberikan komentar dan hanya tertawa. "Ya, tunggu bapak presiden nanti," lanjut Hatta. tj

Jumat, 07 Oktober 2011

Pejabat Pemkab Sibuk Sambut Kedatangan Dade


Pelayanan Terganggu???

PASURUAN – Dade Angga akhirnya tiba ke Pendapa Kab Pasuruan setelah memenuhi undangan Gubernur Jatim di Grahadi Surabaya, terkait pencabutan nonaktif sebagai Bupati Pasuruan oleh Mendagri RI.

Dengan pengawalan dua mobil patroli polisi, Dade turun dari mobil yang ditumpanginya, di depan gapura Pendapa sekitar pukul 15.07 WIB dan langsung disambut kalungan bunga dibawa oleh sejumlah putra putri berseragam sekolah. Jum’at (7/10).

Tampak ribuan pendukung Dade tak terkecuali tokoh masyarakat dan ulama, menyemut turut menyambut kedatangan di Pendapa.

Seperti tidak ingin ketinggalan ratusan pejabat Pemkab Pasuruan, dari berbagai tingkatan dan eselon, juga terlihat aktif menyambut kedatangan Bupati pensiunan tentara ini.

Bahkan tanpa malu-malu, tanpa disebut nama, sejumlah pejabat mencium tangan Dade Angga saat berjalan menuju pendapa.

Dari pantauan di lapangan, sejak pagi hingga siang hari kemarin, aktifitas hampir di seluruh jajaran Satuan Kerja di kantor Pemkab seakan mati suri. Sepertinya, sejumlah pejabat pegawai negeri sipil ini, semangat mempersiapkan diri untuk menyambut Dade Angga.

Pasalnya, kantor Pemkab saat itu terlihat seperti hari libur, tidak ada aktifitas mencolok sebagai pelayan Negara dan masyarakat.

Tidak ada konfirmasi resmi diperoleh, namun sejumlah staff Pemkab yang pagi itu ‘ngantor’ dan bertugas di salah satu dinas di lingkungan Pemkab Pasuruan, juga tidak memberikan keterangan.

Dari informasi yang dihimpun, diketahui hampir seluruh pejabat setingkat Kepala Dinas SKPD ramai-ramai ke Surabaya mengikuti acara Dade Angga memenuhi undangan Gubernur Jatim siang kemarin.

Namun, Agus Setiadji, Sekretaris Daerah Kab Pasuruan, menuturkan jika pejabat yang turut serta mengikuti undangan bersama Dade hanya sejumlah pejabat yang telah ditunjuk sesuai dengan radiogram Gubernur Jatim sebelumnya.

Dalam radiogram tersebut, yang turut mendampingi Dade diantaranya seluruh Asisten di lingkungan Pemkab Pasuruan, Kepala Dinas Pendapatan dan Keuangan Daerah (BPKD), Kepala Badan Kepegawaian Daerah (BKD), Kepala Dinas Kominfo, Kabag Pemerintahan serta Kabag Hukum.

”Pejabat yang datang sesuai dengan radiogram kemarin kok,” sergah Agus Setiadji, Sekkab Pasuruan, di Pendapa Pasuruan.

Agus tidak lagi melayani pertanyaan wartawan dan langsung menghindar berjalan menuju sejumlah pejabat yang waktu itu mengelilingi Dade Angga.

Diketahui, Dade Angga, menjabat Bupati Pasuruan pada 1998-2003 dan kembali menjabat Bupati Pasuruan berpasangan dengan Eddy Paripurna, setelah memenangi Pilbup lalu. Tapi ia kesandung dana bocornya kasda sekitar Rp 74 miliar, hingga dinyatakan sebagai Bupati Pasuruan non-aktif oleh Mendagri pada 21 September 2010 lalu.

Dade divonis bebas oleh Majelis hakim PN Sidoarjo pada 2 Desember 2010. Tapi proses hukum belum selesai, jaksa penuntut umum (JPU) mengajukan banding dan MA menetapkan Dade bebas pada 28 Juli lalu. tj 

Kamis, 06 Oktober 2011

Dade Aktif Kembali


Pendukung Bakal Pawai Akbar

PASURUAN - Setelah vonis bebas MA diturunkan, Mendagri RI akhirnya mengaktifkan Dade Angga, untuk pastikan memimpin Pemerintahan Kab Pasuran kembali. Kepastian pengaktifan Dade Angga sebagai Bupati Pasuruan tersebut, diketahui dari Radio Gram Gubernur Jatim bernomor 131/14625/011/2011, tertanggal 6 Otober 2011.

Radio Gram diterima pada Kamis (6/10) pukul 09.15, ditujukan kepada Bupati Pasuruan dengan tembusan Kepala Bakorwil III Malang, berisi undangan agar Bupati Pasuruan hadir menghadap Gubernur Jatim di Grahadi Surabaya besok (siang nanti).

Bupati Pasuruan diminta hadir bersama Wabup Pasuruan, jajaran pimpinan daerah (muspida) serta Sekkab Pasuruan. Dari informasi rombongan nantinya juga diikuti seluruh Asisten di lingkungan Pemkab Pasuruan, Kepala Dinas Pendapatan dan Keuangan Daerah (BPKD), Kepala Badan Kepegawaian Daerah (BKD), Kepala Dinas Kominfo, Kabag Pemerintahan serta Kabag Hukum.

Kepala Dinas Kominfo Kab Pasuruan, Bambang Hariyanto saat ditemui wartawan membenarkan aktifnya kembali Dade Angga tersebut.

“Kalau undangannya untuk menerima surat pengaktifan kembali dari Mendagri sebagai Bupati Pasuruan,” kata Bambang Hariyanto.

Aktifnya Dade Angga, diharapkan pemerintahan di Kab Pasuruan semakin solid. Sehingga suasana Kab Pasuruan menjadi semakin kondusif.

Diketahui, Dade Angga, menjabat Bupati Pasuruan pada 1998-2003 dan kembali menjabat Bupati Pasuruan berpasangan dengan Eddy Paripurna, setelah memenangi Pilbup lalu. Tapi ia kesandung dana bocornya kasda sekitar Rp 74 miliar, hingga dinyatakan sebagai Bupati Pasuruan non-aktif oleh Mendagri pada 21 September 2010 lalu.

Dade divonis bebas oleh Majelis hakim PN Sidoarjo pada 2 Desember 2010. Tapi proses hukum belum selesai, jaksa penuntut umum (JPU) mengajukan banding dan MA menetapkan Dade bebas pada 28 Juli lalu.

Untuk aktifnya kembali Dade Angga, tergolong cukup cepat. Pemkab Pasuruan menerima bukti surat vonis bebas MA pada Senin (24/9).

Sementara, aktifnya kembali Dade Angga, pendukung Dade Angga akan menyiapkan penjemputan meriah. Sepulang dari menerima surat pengaktifan dari Surabaya, pendukung Dade akan melakukan pawai akbar.

Penjemputan dan pawai akan diawali dari Bundaran Tol Gempol menuju ke Pendopo Kab Pasuruan untuk selanjutnya dilanjutkan tasyakuran.

“Saya tidak tahu, Mungkin itu aksi spontanitas dan bentuk dari luapan kegembiraan rakyat. Ini juga bukti dari masa penantian rakyat yang rindu sentuhan tangan bapak dalam membangun Pasuruan,” kata Agus Asyari, Ketua DPC PPP Kab Pasuruan yang dikenal sebagai pendukung setia Dade Angga. tj

Rabu, 05 Oktober 2011

Warga Jeplak Lurug Kantor Perijinan


Tolak Tambang Sirtu

PASURUAN – Warga Dsn Japlak, Ds Cengkrong, Kec Pasrepan, melurug Kantor Badan Pelayanan Perijinan dan Penanaman Modal (BP3M) Kab Pasuruan, menolak ijin rencana pengembangan tambang pasir berbatu (sirtu) di wilayah mereka. Rabu (5/10).

Namun, niatan warga untuk melontarkan penolakan ijin sirtu terpaksa tertunda lantaran Kepala BP3M, Riyanto, tidak berada di kantor. Warga saat itu hanya ditemui salah seorang staff BP3M bernama Soegeng Purwanto di depan ruangan Riyanto.

Melalui Soegeng, warga mengetahui, jika Riyanto saat itu mengikuti sebuah pertemuan dengan sejumlah pengusaha di wilayah Kab Pasuruan.

Warga pun akhirnya mengeluarkan uneg-unegnya kepada Soegeng Purwanto, dengan menuturkan bahwa warga takut tambang sirtu nanti akan merusak pertanian, yang menjadi satu-satunya sumber penghasilan selama ini.

Selain itu, rencana tambang sirtu yang berdekatan dengan pemukiman akan merusak lingkungan dan mengganggu kesehatan warga karena debu pasir yang ditimbulkan.

Seorang warga, Yusuf, mengatakan jika alasan kedatangannya ke kantor BP3M karena sebelumnya ada kabar jika ijin rencana penambangan di Ds Cengkrong akan segera dikeluarkan.

Warga juga menanyakan alasan BP3M Kab Pasuruan, yang memutuskan jika lahan seluas 10 hektar yang hendak dijadikan tambang sirtu di Dsn Jeplak, statusnya berubah dari lahan basah (produktif) menjadi lahan kering.

“Kami juga merasa kecolongan, karena ternyata tim survey dari Perijinan (BP3M) sudah selesai dan malah akan berikan ijin tambang. Kami juga heran kok bisa desa saya malah dinyatakan sebagai lahan kering,” ujar Yusuf heran.

Mewakili warga, Yusuf yang juga seorang ketua RT 02/01 di Dsn Jeplak ini menggugat pemerintah karena saat ini ketentraman warga terusik karena ada intimidasi yang dilakukan oleh sejumlah perangkat desa setempat agar warga menerima rencana pengembangan tambang sirtu.

Bahkan, rencana kedatangan warga ke kantor Perijinan kali ini, disebutkan, sempat mendapat penolakan dan larangan dari seorang perangkat desa bernama Nurul Yakin atas perintah Camat Pasrepan.

“Perangkat desa itu telpon saya kemarin, melarang kami datang ke kantor Perijinan,” terang Yusuf.

Ketua BPD, Ahmad Subakir dan Sekretaris Desa, Hasan, yang juga turut mendampingi warga menceritakan jika pengembangan tambang sirtu seluas 10 Ha itu dimiliki seorang pengusaha asal Banyuwangi bernama H. Asmanu.

Rencana awal yang diketahui warga waktu itu, lahan akan digunakan untuk pembibitan pohon sengon. Namun, belakangan diketahui ternyata untuk usaha tambang sirtu.

Saat ini jalan yang berada di Desa Rejo Salam, Kec Pasrepan, telah dibuka menjadi akses menuju lahan di Dsn Jeplak, sehingga membuat warga kian cemas.

Sebelumnya, pada 19 Juli lalu, warga juga telah melakukan aksi demo menolak rencara pengembangan tambang penggalian sirtu.

Namun, suara warga Dsn Japlak yang memiliki jumlah penduduk sebanyak 54 KK itu, tetap saja tidak mampu merubah sikap pemerintah daerah Kab Pasuruan, yang melanjutkan pemberian ijin pengembangan tambang sirtu milik pengusaha asal Banyuwangi itu.

Warga berharap pemkab mengkaji ulang dan membatalkan rencana usaha tambang sirtu karena ditegaskan akan mengganggu dan mengancam kehidupan warga. tj

Selasa, 04 Oktober 2011

Wakil Ketua DPRD Lapor Polisi

Buntut Unjukrasa KUTT Suka Makmur Grati


PASURUAN – Aksi unjukrasa anggota Koperasi Usaha Tani Ternak (KUTT) Suka Makmur Grati ke Kantor Koperasi dan DPRD Kab Pasuruan pada 19 September lalu berbuntut panjang.
Aksi ribuan anggota KUTT kala itu dianggap telah kebablasan bahkan disebut-sebut telah merusak nama baik seorang pengurus KUTT Suka Makmur dan seorang Wakil Ketua DPRD Kab Pasuruan, bernama Udik Djanuantoro.
Hal itu terungkap, ketika Udik Djanuantoro tanpa sengaja dijumpai berada di Mapolres Pasuruan bersama istrinya.
Setelah beberapa waktu, Udik menuturkan bahwa keberadaannya di Mapolres kemarin adalah untuk memberikan laporan ke polisi jika dirinya merasa terancam serta nama baiknya tercemar dengan aksi unjukrasa anggota KUTT tersebut.
“Yang jelas telinga saya mendengar sesuatu yang tidak enak, itu saja” jelas Udik di Mapolres Pasuruan sambil tersenyum.
Namun demikian, Udik tidak memberikan penjelasan siapa saja orang yang dilaporkan yang telah melakukan tindakan tidak menyenangkan dan mencemarkan nama baiknya waktu itu.
Informasi yang diperoleh hanya disebutkan bahwa Udik melaporkan sejumlah orang yang diduga menjadi kordinator aksi dan orator aksi, yang menjadi motor penggerak yang bertanggung jawab terhadap aksi anggota KUTT waktu itu.
Di hadapan sejumlah wartawan, Udik yang juga menjadi Ketua Partai Golkar Kab Pasuruan itu, juga tidak menjelaskan secara tegas kalimat atau ucapan apa yang membuat dirinya merasa terancam dan terhina hingga terpaksa lapor polisi.
“Biar polisi yang melakukan penyelidikan,” pungkas Udik.
Sementara itu, Kasat Reskrim AKP Indra Mardiana, secara singkat mengatakan jika pihaknya saat ini masih mempelajari laporan itu.
“Kita saat ini menerima laporan saja,” singkat AKP Indra Mardiana, mendampingi Kapolres Pasuruan, AKBP Agung Yudha Wibowo.
Diketahui sebelumnya, pada 19 September lalu, sedikitnya 2000 anggota KUTT Suka Makmur, Grati, demo ke Kantor Dinas Koperasi (Dinkop) Kabupaten Pasuruan, menuntut kepala Dinkop, Munawar Ilham, segera menandatangani berita acara hasil pemilihan pengurus dalam Rapat Anggota Tahunan (RAT) Luar Biasa yang digelar pada 5 Mei 2011 lalu.
Dalam aksi waktu itu juga terlihat drh. Amir Ragil, salah satu pengurus terpilih dalam RAT Luar Biasa, yang juga yang juga menjadi anggota DPRD Kab Pasuruan dari Fraksi PKB.
Ragil dalam aksi demo menuturkan bahwa telah ada intervensi politik dari seorang tokoh politik yang juga pengurus KUTT Suka makmur, kepada Kepala Dinkop, Munawar Ilaham. Pengurus tersebut diperkirakan pihak yang kontra dengan RAT Luar Biasa yang gelarannya diketahui dimotori salah satunya oleh Ragil. tj

Senin, 03 Oktober 2011

Razia Lapas, Temukan Puluhan Logam Tajam Berbahaya



PASURUAN – Kepolisian Resor Kota Pasuruan, berhasil menyita puluhan benda logam tajam dan berbahaya, saat melakukan razia mendadak di Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Pasuruan, Kelas II-B. Senin (3/10).

Satu kompi petugas yang menggeledah ruang dalam Lapas itu menemukan puluhan benda terbuat dari logam tajam berbahaya, seperti pisau kecil, gunting; maupun benda logam lainnya diantaranya alat perlengkapan memasak berupa panci dan wajan.

Benda-benda berbahaya yang sengaja disimpan napi dalam ruang teralis Lapas tersebut selanjutnya, disita oleh polisi untuk dimusnahkan.

Kompol Husein Abubakar Assegaf, Wakapolresta Pasuruan menyatakan bahwa alasan razia ini dilakukan untuk mengantisipasi kemungkinan adanya tindak kejahatan terselubung yang dilakukan oleh para napi dan tahanan di dalam Lapas.

“Ini dilakukan demi keamanan penghuni dan petugas Lapas, agar kondusif,” ujar kompol husein abubakar assegaf, Wakapolresta Pasuruan.

Sementara itu, Kepala Lapas, Acep Fachrudin, hanya menanggapi biasa mengenai temuan benda-benda tajam berbahaya dalam ruang tahanan Lapas yang dipimpinnya.

Meskipun mengakui terdapat larangan menyimpan logam berbahaya dalam tahanan, pihaknya hanya melakukan pencatatan dan memberikan teguran secara lisan kepada para napi yang saat itu terbukti menyimpan benda logam berbahaya.

“Hasilnya tadi (logam tajam) berasal dari mana, nanti kita buat berita acaranya. Mungkin saja mereka menyimpan alat tajam itu untuk memotong roti atau lainnya,” kata Acep.

Lebih jauh Acep menjelaskan bahwa dengan razia ini, pihaknya berharap agar anggapan bahwa Lapas sarang kelompok pengendali jaringan narkoba atau teroris.

Selain menyita logam tajam berbahaya, polisi juga mengamankan sejumlah barang berupa bubuk yang disimpan dalam bungkus plastik, yang selanjutnya dibawa ke laboratorium untuk diteliliti. tj