Jumat, 16 Desember 2011

Atap Bangunan Baru MAN Ambruk

PASURUAN – Tidak ada hujan dan tidak ada angin, sebuah atap ruangan gedung Madrasah Aliyah Negeri (MAN) Kota Pasuruan tiba-tiba ambruk. Beruntung tidak ada korban dalam peristiwa ambruknya atap baru dari bangunan bertingkat itu.

Informasi terkait ambruknya atap masih simpang siur. Sejumlah pekerja bangunan saat dijumpai pada Jum’at (16/12) siang itu, sepertinya enggan memberikan kepastian waktu kejadian maupun penyebab utama hingga atap gedung ambruk.

Salah seorang pekerja yang mengaku bernama Munif memberikan informasi bahwa atap tersebut diperkirakan ambruk pada Kamis (15/12) malam kemarin, karena sebelumnya kondisi atap masih normal terpasang genting.

“Kamis (15/12) siang kemarin atap tidak apa-apa. Tapi tadi pagi, kok ada kendaraan yang memuat galvalum mengganti atap yang ambruk,” terang Munif.

Namun Fuad, seorang pekerja lain, yang saat itu tengah memperbaiki atap gedung baru tersebut, memberikan keterangan bahwa ambruknya atap sudah terjadi sejak sebulan yang lalu.

“Ambruk sudah sebulan lalu dan ini dibetulkan,” singkat Fuad sambil melanjutkan pekerjaannya.

Sejumlah warga Kel Wironini, Kec Purworejo, yang berdekatan dengan gedung sekolah juga tidak mengetahui secara persis terkait ambruknya atap gedung baru itu.

Salah seorang warga yang enggan disebut namanya mengatakan jika selama ini di seputaran wilayah sekolah juga tidak terjadi peristiwa angin kencang atau hujan deras yang mampu merobohkan sebuah bangunan.

"Sesekali memang terjadi hujan, tapi sepertinya hujannya ringan," ujar warga.

Di seputaran lokasi ambruknya atap, puing logam galvalum yang digunakan sebagai kerangka atap bangunan yang telah ambruk, terlihat sudah tidak ada lagi.

Namun siang itu, banyak pekerja masih menyingkirkan pecahan genteng yang berserakan di sekitar gedung baru dan selanjutnya memasukkannya ke dalam sak.

Rekahan di sekeliling tembok bagian atas, bekas atap ambruk gedung yang masih dalam proses pengerjaan itu pun masih jelas terlihat.

Informasi pun kian sulit lantaran papan nama pengerjaan sebuah proyek di seputar areal MAN Kota Pasuruan juga tidak terpasang. Sehingga keterangan nilai nominal proyek gedung maupun rekanan selaku pelaksananya juga tidak diketahui secara pasti.

Hanya saja dari informasi diketahui jika proyek pembangunan gedung MAN Kota Pasuruan itu dibai untuk dua pelaksana.
Sedangkan bangunan yang atapnya mengalami ambruk, menjadi tanggung jawab rekanan DRW asal Kota Pasuruan.

Salah seorang guru yang ditemui di sekolah, mengaku khawatir karena ambruknya atap ini sekaligus telah menunjukkan bahwa mutu bangunan lainnya yang saat ini tengah dikerjakan diperkirakan buruk.

Ada dua rekanan yang melaksanakan proyek. Melihat kejadian itu, saya khawatir bangunan lain juga seperti atap ambruk itu. Apalagi kalau ambruknya saat jam pelajaran, bisa ada korban,” ujar guru tersebut.

Sang guru berharap kepada pihak yang berwenang, peristiwa ini menjadi dasar untuk dilakukan pemeriksaan teknis bangunan secara menyeluruh baik yang telah selesai dikerjakan maupun yang masih dalam tahap pengerjaan.

Sementara, Kepala MAN Kota Pasuruan, Miftahul Huda, siang itu sudah meninggalkan sekolah sehingga tidak dapat dimintai keterangan terkait ambruknya atap bangunan baru di sekolahnya itu.

“Kepala sekolah pulang sebelum sholat Jum’atan tadi,” kata Sudariyono, penjaga sekolah. tj

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

terima kasih telah memberikan komentar pada tulisan ini...