Senin, 26 Desember 2011

Bencana Di Penghujung Tahun


Banjir

PASURUAN – Di penghujung tahun ini, wilayah Kab/Kota Pasuruan justru mendapat ‘hadiah’ berupa bencana banjir yang terjadi sejak Minggu (25/12) sore.

Bencana yang rutin terjadi pada musim hujan itu menerjang tiga kecamatan di wilayah Kabupaten Pasuruan sekaligus, yakni Bangil, Pohjentrek dan Kraton, serta Desa Karang Ketug, Kec Gadingrejo Kota Pasuruan.

Banjir di Bangil merendam ratusan rumah warga di wilayah Kelurahan Kalirejo, Kalianyar, dan Tambaan. Sedangkan banjir di Pohjentrek merendam Desa Sukorejo, dan di wilayah Kraton merendam Desa Tambakrejo.

Dari catatan BPBD Kabupaten Pasuruan, bencana banjir merendam rumah warga sebanyak 2.515 kepala keluarga (KK), masing-masing Kecamatan Bangil (1.600 KK), Pohjentrek (315 KK) dan Kraton (600 KK).

Selain itu Desa Karang Ketug, Kec Gadingrejo, Kota Pasuruan, yang lokasinya bersebelahan dengan Desa Tambakrejo, Kec Kraton, Kab Pasuruan juga terimbas terjangan banjir dengan ketinggian rata-rata satu meter.

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kab Pasuruan, Yudha Triwidya Sasongko, mengatakan bahwa banjir terparah diantaranya terjadi di wilayah Desa Tambakrejo, Kec Kraton.

Di tempat ini, air meluber hingga menutup jalan raya pantai utara (pantura) dengan ketinggian mencapai 60 sentimeter.

Akibatnya, arus lalu lintas dua arah di jalur pantura yang menghubungkan Surabaya-Banyuwangi itu lumpuh lebih enam jam. Seluruh kendaraan yang akan melintas dari Surabaya-Probolinggo-Banyuwangi atau sebaliknya terpaksa dialihkan lewat jalur Pandaan-Purwosari-Pasuruan.

Banjir Pasuruan ini juga menghanyutkan seorang pekerja proyek plengsengan sungai Kedung Larangan, Bangil, bernama Yunus (25), warga Kediri. Korban diketahui hilang setelah terpeleset saat hendak buang air besar di sungai Pecuk, Desa Karangjati, Kec Pandaan pada sore kemarin. Dan pada malam harinya korban ditemukan tewas terhanyut banjir di sungai sekitar 500 meter dari lokasi kejadian.

Dari informasi BPBD, banjir ini disebabkan tingginya curah hujan di wilayah hulu yakni wilayah Kec Lawang, Kab Malang yang terjadi sejak pagi hari dan menyebabkan Sungai Welang meluap. Sehingga desa-desa di wilayah Kecamatan Gadingrejo, Kota Pasuruan, Kecamatan Pohjentrek dan Kraton, Kab Pasuruan terendam banjir dan melumpuhkan jalur pantura.

Sementara, di wilayah Bangil, banjir terjadi karena sungai Kedung Larangan meluap hingga membanjiri pemukiman di tiga desa.

Dari pantauan, pada Senin (26/12) pagi banjir yang sempat menggenangi wilayah Pasuruan, mulai surut. Arus lalu lintas yang melewati Desa Tambakrejo, Kecamatan Kraton, Kabupaten Pasuruan, yang sempat lumpuh sebelumnya telah kembali normal meskipun genangan air masih terlihat menutup sebagian bahu jalan.

Namun demikian, air dengan ketinggian sekitar 60 sentimeter, masih merendam pemukiman warga di tiga desa di wilayah Kecamatan Bangil, yakni Kalirejo, Kalianyar, dan Tambaan.

Hingga siang tadi, BPBD masih berupaya melakukan penyedotan air agar banjir yang menggenang di tiga desa wilayah Bangil tersebut dapat berkurang.

Upaya penyedotan dengan pompa air itu, dijelaskan oleh Yudha sebagai langkah alternatif dan bersifat ujicoba dan jika berhasil akan diputuskan menambah peralatan pompa dari Dinas Pengairan.

Potensi terjadinya banjir susulan dimungkinkan bisa terjadi. Pasalnya sebagian wilayah Malang dan Pasuruan pada Senin sore masih diguyur hujan.

Sehingga BPBD mengantisipasinya dengan menentukan tiga titik lokasi pengungsian, diantaranya berada di sekitar Kec Bangil, serta menyiapkan petugas Satuan Siaga Bencana.

Hingga saat ini belum terdapat laporan adanya kerusakan rumah akibat banjir yang menyerang pemukiman penduduk, namun dari catatan sementara yang dimiliki BPBD, banjir juga merendam areal persawahan wilayah Kab Pasuruan seluas 60 hingga 100 hektar.

Tanah Longsor

Sementara itu, hujan yang mengguyur seharian pada Minggu kemarin juga mengakibatkan tanah tebing perbukitan di tiga titik wilayah Kec Tosari, Kab Pasuruan longsor.

Akibatnya, jalur utama menuju Taman Wisata Bromo terputus akibat tertimbun longsoran tanah.

Salah satu titik longsoran akibat hujan dan angin kencang itu berada di jalan Propinsi, tepatnya sekitar satu kilometer dari pusat Desa/Kec Tosari, Kab Pasuruan. Dan dua titik lainnya berada di sekitar Desa Baledono, Kec Tosari.

Pada senin pagi Pemkab Pasuruan, menyatakan Jalur ke wisata Gunung Bromo di Desa/Kecamatan Tosari sudah dibuka dan jalan dapat dilalui kendaraan roda dua maupun roda empat setelah petugas membersihkan material Lumpur dan bebatuan di tiga titik longsor dengan alat berat.

Masyarakat saat ini bisa memanfaatkan sisa liburannya dengan berkunjung ke Taman Wisata Bromo karena jalur sudah normal kembali, meskipun dihimbau tetap meningkatkan kewaspadaan dalam perjalanannya karena jalur berkelok dan bertebing itu masih licin terdapat lumpur serta kerikil masih berserakan di jalanan.

Akan tetapi, ditegaskan juga jika sejumlah titik jalan di sekitar Tosari masih berpotensi terjadi longsor lagi karena hujan disertai angin kencang masih terus terjadi di kawasan ini. tj

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

terima kasih telah memberikan komentar pada tulisan ini...