PASURUAN - Musyawarah Daerah Luar Biasa (Musdalub) Partai Golkar (PG) Kota
Pasuruan berakhir deadlock. Pasalnya, dua kali putaran pemilihan ketua, kedua
kandidat tetap mendapatkan suara imbang.
Setiyono (Wakil Wali Kota Pasuruan) yang sebelumnya kondang menggantikan posisi
alm Moch Arifin hanya mampu mengumpulkan dua suara. Sedangkan Imam Syahlawi
(anggota DPRD Kota Pasuruan) juga mendapatkan dua dukungan suara.
Dalam sidang yang dipimpin Mouilila Osman, Wakil Ketua DPD PG Jatim, berdasar
hasil imbang dua kandidat itu, diputuskan akan digelar pemilihan ulang.
Meskipun, kekuatan dua kandidat ini tetap tidak berubah.
Wakil Ketua DPD PG Jatim, Gatot Sudjito, penanggung jawab gelaran Musdalub,
menyatakan hasil ini menunjukkan sebuah proses dinamika demokrasi di tubuh PG.
Pemegang hak suara pada Musdalub PG Kota Pasuruan ini sebenarnya terdapat enam
suara. Tiga suara dari pimpinan kecamatan, tiga lainnya berasal dari DPD PG
Jatim, Organisasi Hasta Karya dan Organisasi sayap partai.
Pada Musdalub kali ini Organisasi Hasta Karya memilih abstain, sedangkan
organisasi sayap partai belum memiliki legalitas yang syah.
"Kepemimpinan PG Kota Pasuruan sementara diambil alih PG Jatim. Ada beberapa
opsi yang akan diputuskan DPD PG Jatim. Diantaranya bisa dilakukan Musdalub
ulang," kata Gatot Sudjito.
Ia pun memastikan, penyelesaian kepemimpinan DPD PG Kota Pasuruan, setidaknya
dua minggu. Sehingga kepemimpinan tersebut bisa segera definitif, dan sesuai
ketentuan organisasi.
Imam Syahlawi menyatakan, apapun hasil akhir dari Musdalub ini akan diterimanya
dengan lapang dada dan akan mematuhi keputusan yang diambil organisasi. tj
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
terima kasih telah memberikan komentar pada tulisan ini...