Selasa, 26 Juli 2011

Hanura Beber Rekanan Nakal


Diduga Terlibat Penyimpangan DAK Pendidikan

PASURUAN – Tim investigasi Partai Hanura Kabupaten Pasuruan, masih belum berhenti mencari tambahan data terkait dugaan penyimpangan Dana Alokasi Khusus (DAK) Pendidikan tahun 2009 dan 2010, untuk dikirim ke Kejati Jatim, Kejagung dan KPK.

Setelah sebelumnya memberikan tambahan data berupa sekolah-sekolah rusak, sekarang giliran membeberkan 119 nama rekanan selaku penggarap proyek perpustakaan dan rehab gedung dari DAK untuk SD dan SMP tahun 2010.

Dari daftar itu terdapat nama-nama rekanan yang mendapat garapan lebih dari satu proyek DAK SD dan SMP, diantaranya CV Andalus, CV Guna Bhakti, CV Lelawala, CV Wahyu Mulya, CV Bukit Sofa, CV Alam Karya, CV Multi Perkasa, CV Cahaya Jaya Abadi, CV Lestari, CV Damar Jati, CV Tunggul Bambu, dll.

Tim investigasi meminta kepada pemerintah agar mem-Black List rekanan-rekanan tersebut karena kinerjanya selama ini dinilai buruk.

“Kita minta pemkab agar proyek DAK 2011 lebih selektif dalam menentukan rekanan-rekanan yang akan menggarap. Yang jelas kami akan kupas dugaan penyimpangan di proyek DAK ini,” ujar M Ridwan, Tim Hanura. Selasa (26/7).

Diurai oleh tim investigasi, bahwa rekanan yang mendapat banyak proyek itu mendapat penilaian ‘amat baik’, tapi kenyataan di lapangan hasil garapannya bobrok.

Untuk bangunan perpustakaan setiap sekolah mendapatkan dana antara Rp 71,2 juta – Rp 71,6 juta. Sedang untuk rehab gedung sebesar Rp 39 jutaan hingga Rp 400 jutaan.

Ridwan menantang kepada para konsultan pengawas yang telah mendapat bayaran tinggi ini turun ke lapangan bersama-sama meneliti hasil garapan para rekanan.

Tantangan ini bukannya tidak berdasar. Karena, ada beberapa kepala sekolah “bernyanyi” dengan mengatakan jika selama penggarapan proyek saat itu, jarang disambangi pengawas proyek.

“Kepala sekolah itu bilang, bila proyek digarap dengan cara swakelola hampir tiap saat pengawas proyek datang untuk memantau. Tapi giliran digarap rekanan jarang ada pengawas datang untuk melihat garapannya,” papar Ridwan sembari meminta supaya nama kasek tidak ditulis.

Beberapa garapan rekanan yang mendapat nilai amat baik, ternyata belum satu tahun sudah rusak.
Bahkan gedung perpustakaan di SDN Pekangkungan, Kec Gondang Wetan yang digarap PT Figo Jaya Pratama belum rampung. Lantai belum dikeramik, plafon (asbes) dibiarkan mlompong dan dinding juga tidak diplester. Untuk gedung perpustakaan ini masih butuh dana lagi kira-kira Rp 40 juta untuk biaya merampungkan gedungnya.

“PT Figo dapat nilai amat baik, terus pakah memang RAB-nya kayak itu. Dana 71 juta rupiah lebih tanpa harus plafon, keramik dan dinding tembok luar tidak diplester. Temuan kami ini sudah kami kirimkan ke Kejati, Kejagung dan KPK. Termasuk nama-nama rekanan penggarapnya,” pungkas M Ridwan.

Ditegaskan juga bahwa penilaian bagus pada rekanan itu juga sebagai satu cara dan rekayasa dari rekanan, agar rekanan-rekanan itu kembali mendapat proyek DAK pada tahun anggaran 2011. tj

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

terima kasih telah memberikan komentar pada tulisan ini...