Selasa, 19 Juli 2011

Demo Warga Tolak Tambang Sirtu


PASURUAN – Ratusan warga Dsn Japlak, Desa Cengkrong, Kec Pasrepan, Kab Pasuruan, melakukan aksi unjukrasa menolak rencara pengembangan tambang penggalian pasir berbatu (sirtu) yang berada di lokasi desa. Selasa (19/7).

Warga mengaku takut tambang sirtu nanti akan merusak pertanian. Pasalnya, saluran irigasi yang menjadi sumber utama untuk mengaliri lahan pertanian jagung ataupun kacang akan rusak.

Selain itu, tambang sirtu yang berdekatan dengan pemukiman itu dinilai akan merusak lingkungan dan mengganggu warga karena debu pasir yang ditimbulkan karena penambangan.

Aksi penolakan warga dilakukan dengan cara memasang di spanduk ‘Tak Peduli Beking Jenderal Dan Presiden, Warga Japlak Tetap Menolak Penambangan Sirtu’, di lokasi rencana penambangan.

“Kami nggak mau terkena polusi debu pasir. Seharusnya pemerintah tidak memberikan ijin tambang (sirtu) di desa kami,” teriak Satijah, seorang ibu Dusun Jeplak.

Menurut informasi warga setempat, pengembangan tambang sirtu itu dimiliki seorang pengusaha asal Banyuwangi bernama H. Asmanu seluas 10 hektar di Dsn Jeplak yang dibeli secara berkala dari warga sekitar.

Waktu itu, kepada warga H. Asmanu mengatakan bahwa lahan tersebut akan digunakan untuk usaha pembibitan dan penanaman pohon sengon. Namun, pernyataan H.Asmanu berbanding berbalik karena ternyata akan digunakan usaha tambang sirtu.

Kegelisahan warga kian membuncah, saat jalan yang berada di Desa Rejo Salam, Kec Pasrepan, akses menuju lahan di Dsn Jeplak diperbaiki, sehingga warga langsung melakukan penolakan terhadap rencana H Asmanu.


Sekretaris Desa Cengkrong, Hasan (57), saat ditemui bersama warga Dusun  Jeplak, membenarkan jika saat ini lahan tersebut dipersiapkan untuk pengembangan usaha tambang sirtu.

“Rencana itu (pengembangan tambang sirtu), masih dibahas di tingkat desa dan belum disosialisasikan ke warga,” ujar Hasan.

Sementara itu, dari pihak Muspika Kecamatan Paserepan bersama tim gabungan perijinan dari Pemkab Pasuruan yang saat itu akan meninjau lokasi urung dilakukan.

Mereka lebih memilih akan melakukan dialog secara tertutup di Kantor Desa Cengkrong terkait penolakan warga terhadap rencana tambang sirtu. tj

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

terima kasih telah memberikan komentar pada tulisan ini...