PASURUAN – Kisah sedih Tenaga Kerja Wanita (TKW) di luar negeri seakan tak
berujung terus bertambah.
Kali ini
penderitaan itu dialami oleh seorang TKW yang bekerja di Arab Saudi, bernama
Muna (26) asal Dsn Sumurlecen, Desa Kedawang, Kec Nguling, Kab Pasuruan.
Derita
dan keberadaan Muna diketahui sendiri oleh Tini B Halimah, ibunda Muna, yang
kerap menerima telepon dari putrinya di Arab Saudi.
Dituturkan,
jika Muna bekerja sebagai seorang pembantu rumah tangga bersama majikan
pasangan suami istri bernama Husein dan Khoifa sudah setahun lalu.
Namun,
sejak 6 bulan terakhir, dari hubungan telepon yang diterima, Muna mengaku kerap
mendapat perlakuan tidak tidak manusiawi dari majikannya.
Dari
aduan yang diterima Halimah, putrinya itu sudah 6 bulan ini tidak menerima gaji
dan kebebasannya terpasung.
“Jangankan
gaji, wong untuk makan Muna saja dibatasi, padahal kerjanya itu 24 jam,” ujar
Halimah di rumahnya dengan mata sembab.
Kesedihan
ibu yang juga penjual ikan ini kian mendalam setelah kembali menerima telepon
dari Muna sekitar bulan April kemarin, bahwa tubuh dan kepala Muna terluka
hingga berdarah karena terkena pentungan pipa oleh majikan lantaran terpergok
saat mau melarikan diri dari rumah majikan.
Muna
dikabarkan saat ini berhasil lolos dari rumah ‘neraka’ majikannya setelah
berhasil turun dari lantai dengan menggunakan kain kelambu yang diikat menjadi
seperti untaian tali.
Muna
cukup beruntung karena dalam pelariannya itu, ia bertemu dengan warga Indonesia asal Madura yang juga bekerja di Arab
Saudi.
“Anak
saya sakit dan hanya bisa menangis. Takut lapor karena paspor disita oleh
majikannya,” kata Halimah.
Permintaan
Muna terhadap ibunya agar membantu mengusahakan pulang ke Indonesia kembali.
Namun
demikian, semenjak kabar per April itu, hingga saat ini, Halimah tidak lagi
mendapatkan kabar.
“Saya
khawatir terjadi apa-apa pada Muna, jangan-jangan hilang di Arab Saudi. Ini
bagaimana?,” ratap Halimah. tj
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
terima kasih telah memberikan komentar pada tulisan ini...