Kamis, 07 Juli 2011

Kolektor Benda Purbakala


PASURUAN – Ratusan benda unik mulai dari peninggalan manusia purba jaman Megantropus, ukiran dari Dinasti Ming nan bernilai seni tinggi, hingga barang klenik semacam keris maupun batu-batu magis, sengaja ditata di atas sebuah meja.

Benda-benda koleksi tersebut milik Jenudin Angka Wijaya (32), warga Dusun Mbah Rowo, Desa Kedungringin, Kec Beji, Kab Pasuruan.

Yang paling menarik untuk dilihat dari koleksi milik pria gondrong ini adalah sejumlah barang peninggalan manusia purbakala seperti kapak terbuat dari batu maupun fosil-fosil dari tulang hewan maupun fosil buah alpukat dan buah srikaya. Konon benda purba ini berusia ratusan ribu tahun atau bahkan jutaan tahun.

Selain benda-benda peninggalan manusia purba, Jenudin juga mengoleksi barang-barang langka dengan nilai seni tinggi, semacam patung ikan dewa yang terbentuk dari batu kasar berwarna hijau maupun patung naga yang terlihat sangat artistik.

“Fosil alpukat dan srikaya malah dianggap oleh sebagian orang malah otak dinosaurus. Usianya sudah jutaan tahun yang saya peroleh dari seorang teman,” ujar Jenudian menunjukkan koleksinya.

Diantara koleksi unik tersebut, terdapat sepasang batu berwarna putih gading yang dimiliki oleh Raja Tiongkok semasa Dinasti Ming.

Dalam cerita yang dipaparkan Junaedi, batu mulia tersebut kemudian diberikan kepada putrinya, yakni Putri On Tin yang semasa muda pernah menetap di Cirebon dan dinikahi oleh Raja Cirebon saat itu.

“Batu ini master piece Raja China Dinasti Ming dan saya dapat dari seseorang di Cirebon yang masih keluarga di Kesultanan Cirebon.” lanjutnya kemudian.

Selain itu koleksi benda berbau klenik juga banyak dimiliki, diantaranya mulai dari ukiran Kumbakarno yang berumur ratusan tahun, beragam bentuk keris, batu hingga bambu petuk (ruas bambu berhadapan).

Jenudin mulai menjadi kolektor benda-benda antik pada 1995 silam, semenjak kedua orang tuanya memberikan warisan benda purbakala berupa guci kecil dari fosil kelapa berwarna putih,yang didalamnya terdapat semacam batu intan tak ternilai.

Sejak saat itu, Jenudin menambah koleksi benda-benda lainnya hingga berjumlah ratusan buah.
Selain mendapatkan dari para rekan dan koleganya, Jaenudin juga mendapatkan sendiri dari hasil tirakatannya seperti tiga buah keris, yang terdiri dari dua buah keris berwujud semar dan sebuah lainnya berbentuk naga.

“Saya mengoleksi barang-barang ini untuk melestarikannya agar tidak punah ditelan jaman. Jika ada orang yang berkenan menginginkannya, saya persilahkan saja, yang penting dapat memenuhi sejumlah syarat saya,” pungkas Jenudin.

Meskipun demikian, kolektor nyentrik ini tidak dapat memastikan keotentikan benda-benda purbakala yang dimiliki, karena untuk mengetahuinya harus dilakukan uji laboratorium dengan biaya yang terbilang tidak sedikit. tj

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

terima kasih telah memberikan komentar pada tulisan ini...