PASURUAN –
Ratusan benda unik mulai dari peninggalan manusia purba jaman Megantropus,
ukiran dari Dinasti Ming nan bernilai seni tinggi, hingga barang klenik semacam
keris maupun batu-batu magis, sengaja ditata di atas sebuah meja.
Benda-benda
koleksi tersebut milik Jenudin Angka Wijaya (32), warga Dusun Mbah Rowo, Desa
Kedungringin, Kec Beji, Kab Pasuruan.
Yang
paling menarik untuk dilihat dari koleksi milik pria gondrong ini adalah sejumlah
barang peninggalan manusia purbakala seperti kapak terbuat dari batu maupun
fosil-fosil dari tulang hewan maupun fosil buah alpukat dan buah srikaya. Konon
benda purba ini berusia ratusan ribu tahun atau bahkan jutaan tahun.
Selain
benda-benda peninggalan manusia purba, Jenudin juga mengoleksi barang-barang langka
dengan nilai seni tinggi, semacam patung ikan dewa yang terbentuk dari batu kasar
berwarna hijau maupun patung naga yang terlihat sangat artistik.
“Fosil alpukat
dan srikaya malah dianggap oleh sebagian orang malah otak dinosaurus. Usianya
sudah jutaan tahun yang saya peroleh dari seorang teman,” ujar Jenudian
menunjukkan koleksinya.
Diantara
koleksi unik tersebut, terdapat sepasang batu berwarna putih gading yang
dimiliki oleh Raja Tiongkok semasa Dinasti Ming.
Dalam
cerita yang dipaparkan Junaedi, batu mulia tersebut kemudian diberikan kepada
putrinya, yakni Putri On Tin yang semasa muda pernah menetap di Cirebon dan dinikahi
oleh Raja Cirebon saat itu.
“Batu ini
master piece Raja China Dinasti Ming dan saya dapat dari seseorang di Cirebon
yang masih keluarga di Kesultanan Cirebon.” lanjutnya kemudian.
Selain itu
koleksi benda berbau klenik juga banyak dimiliki, diantaranya mulai dari ukiran
Kumbakarno yang berumur ratusan tahun, beragam bentuk keris, batu hingga bambu
petuk (ruas bambu berhadapan).
Jenudin
mulai menjadi kolektor benda-benda antik pada 1995 silam, semenjak kedua orang
tuanya memberikan warisan benda purbakala berupa guci kecil dari fosil kelapa
berwarna putih,yang didalamnya terdapat semacam batu intan tak ternilai.
Sejak saat
itu, Jenudin menambah koleksi benda-benda lainnya hingga berjumlah ratusan buah.
Selain
mendapatkan dari para rekan dan koleganya, Jaenudin juga mendapatkan sendiri
dari hasil tirakatannya seperti tiga buah keris, yang terdiri dari dua buah
keris berwujud semar dan sebuah lainnya berbentuk naga.
“Saya
mengoleksi barang-barang ini untuk melestarikannya agar tidak punah ditelan
jaman. Jika ada orang yang berkenan menginginkannya, saya persilahkan saja,
yang penting dapat memenuhi sejumlah syarat saya,” pungkas Jenudin.
Meskipun
demikian, kolektor nyentrik ini tidak dapat memastikan keotentikan benda-benda
purbakala yang dimiliki, karena untuk mengetahuinya harus dilakukan uji
laboratorium dengan biaya yang terbilang tidak sedikit. tj
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
terima kasih telah memberikan komentar pada tulisan ini...