PASURUAN – Hujan disertai angin kencang yang melanda
sebagian wilayah selatan dan barat Kab Pasuruan pada
Senin (21/11) petang kemarin mengakibatkan sedikitnya 26 rumah warga di dua
kecamatan rusak dan melukai seorang warga.
Dari catatan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kab
Pasuruan, ke-26 rumah tersebut masing-masing berada di dua desa yakni Desa
Kertosari, Kecamatan Purwosari dan Desa Klangrong, Kec Kejayan, Kab Pasuruan.
Angin kencang menerjang Desa Kertosari, merusak 15 rumah
warga, dengan rincian, 5 unit rumah rusak parah, 4 rumah rusak sedang, 6 rumah
rusak ringan.
Kepala desa Kertosari Waluyo Utomo, mengatakan bahwa hujan
disertai angin kencang terjadi sekitar satu jam, sejak pukul 14.45 WIB dan
langsung menghantam belasan rumah warga.
Dusun Selokandang, di Desa Kertosari merupakan wilayah yang
paling parah terdampak angin kencang. Sebanyak 4 rumah kehilangan atap rumah
karena tersapu angin. Rumah-rumah tersebut diantaranya milik warga bernama
Legimin, Munir, Sutikno dan rumah Ibu Suhut.
Selain merusak rumah, angin kencang juga mengakibatkan atap
di sebuah ruang kelas SDN Kertosari 02, tersingkap dan menghancurkan seluruh
plafon di ruangan. Namun saat ini atap yang tersingkap itu sudah di tutup
dengan terpal oleh warga bersama satuan Tagana setempat, sehingga proses
belajar mengajar siswa pagi kemarin dapat berlangsung.
Sementara di wilayah Desa Klangrong, Kecamatan Kejayan,
angin kencang merusak sedikitnya 14 rumah warga.
Bahkan seorang warga dusun Klangrong bernama Halimah (27),
menderita luka cukup parah setelah tertimpa material bangunan sebuah rumah yang
berterbangan saat diterjang hujan angin waktu itu. Halimah saat ini tidak mampu
berjalan karena tulang punggung dan tulang kakinya diperkirakan patah.
Kejadian itu bermula ketika Halimah hendak menjemput kedua
anaknya Amirudin (9) dan Rudiyanto (5), yang tidak kunjung pulang dari sekolah
di sebuah Madrasah yang tak jauh dari rumahnya.
“Saya khawatir dengan kedua putra saya, karena saat itu
mendungnya gelap sekali, jadi saya ingin menjemput pulang,” kata Halimah di
rumahnya.
Di sela pencarian kedua anaknya, tiba-tiba hujan deras
disertai angin kencang menerjang, sehingga ia memutuskan untuk berteduh di
teras rumah Syamsul Arifin (32) kakaknya.
Namun, tidak disangka genting dan batu bata tembok rumah
tempat Halimah berteduh berjatuhan dan menimpa tubuhnya.
Petugas dari berbagai instansi segera mendatangi Desa
Klangrong untuk menanggulangi bencana bersama warga setempat. Tim medis
Puskesmas Kejayan juga ikut turun ke lapangan, memeriksa Halimah. Karena luka
yang diderita dinilai cukup parah, Halimah akhirnya dirujuk ke RSUD Bangil
untuk mendapat perawatan medis yang lebih memadai.
“Korban harus segera mendapat pertolongan dan perawatan
serius, karena lukanya parah,” ujar dr Sri Martariani, salah satu dokter
Puskesmas Kejayan.
Sementara, pihak Pemkab Pasuruan, hingga saat ini masih
menghitung kerugian akibat putting beliung tersebut dan upaya penanggulangan
terus dilakukan.
“Kami berusaha bergerak cepat dan untuk kerugian hingga saat
ini masih dihitung,” tandas Yudha Triwidya Sasongko, Kepala BPBD Kab Pasuruan. tj
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
terima kasih telah memberikan komentar pada tulisan ini...