Selasa, 22 November 2011

Angin Kencang Rusak 26 Rumah Dan Lukai Warga


PASURUAN – Hujan disertai angin kencang yang melanda sebagian wilayah selatan dan barat Kab Pasuruan pada Senin (21/11) petang kemarin mengakibatkan sedikitnya 26 rumah warga di dua kecamatan rusak dan melukai seorang warga.

Dari catatan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kab Pasuruan, ke-26 rumah tersebut masing-masing berada di dua desa yakni Desa Kertosari, Kecamatan Purwosari dan Desa Klangrong, Kec Kejayan, Kab Pasuruan.

Angin kencang menerjang Desa Kertosari, merusak 15 rumah warga, dengan rincian, 5 unit rumah rusak parah, 4 rumah rusak sedang, 6 rumah rusak ringan.

Kepala desa Kertosari Waluyo Utomo, mengatakan bahwa hujan disertai angin kencang terjadi sekitar satu jam, sejak pukul 14.45 WIB dan langsung menghantam belasan rumah warga.

Dusun Selokandang, di Desa Kertosari merupakan wilayah yang paling parah terdampak angin kencang. Sebanyak 4 rumah kehilangan atap rumah karena tersapu angin. Rumah-rumah tersebut diantaranya milik warga bernama Legimin, Munir, Sutikno dan rumah Ibu Suhut.

Selain merusak rumah, angin kencang juga mengakibatkan atap di sebuah ruang kelas SDN Kertosari 02, tersingkap dan menghancurkan seluruh plafon di ruangan. Namun saat ini atap yang tersingkap itu sudah di tutup dengan terpal oleh warga bersama satuan Tagana setempat, sehingga proses belajar mengajar siswa pagi kemarin dapat berlangsung.

Sementara di wilayah Desa Klangrong, Kecamatan Kejayan, angin kencang merusak sedikitnya 14 rumah warga.

Bahkan seorang warga dusun Klangrong bernama Halimah (27), menderita luka cukup parah setelah tertimpa material bangunan sebuah rumah yang berterbangan saat diterjang hujan angin waktu itu. Halimah saat ini tidak mampu berjalan karena tulang punggung dan tulang kakinya diperkirakan patah.

Kejadian itu bermula ketika Halimah hendak menjemput kedua anaknya Amirudin (9) dan Rudiyanto (5), yang tidak kunjung pulang dari sekolah di sebuah Madrasah yang tak jauh dari rumahnya.

“Saya khawatir dengan kedua putra saya, karena saat itu mendungnya gelap sekali, jadi saya ingin menjemput pulang,” kata Halimah di rumahnya.

Di sela pencarian kedua anaknya, tiba-tiba hujan deras disertai angin kencang menerjang, sehingga ia memutuskan untuk berteduh di teras rumah Syamsul Arifin (32) kakaknya.

Namun, tidak disangka genting dan batu bata tembok rumah tempat Halimah berteduh berjatuhan dan menimpa tubuhnya.

Petugas dari berbagai instansi segera mendatangi Desa Klangrong untuk menanggulangi bencana bersama warga setempat. Tim medis Puskesmas Kejayan juga ikut turun ke lapangan, memeriksa Halimah. Karena luka yang diderita dinilai cukup parah, Halimah akhirnya dirujuk ke RSUD Bangil untuk mendapat perawatan medis yang lebih memadai.

“Korban harus segera mendapat pertolongan dan perawatan serius, karena lukanya parah,” ujar dr Sri Martariani, salah satu dokter Puskesmas Kejayan.

Sementara, pihak Pemkab Pasuruan, hingga saat ini masih menghitung kerugian akibat putting beliung tersebut dan upaya penanggulangan terus dilakukan.

“Kami berusaha bergerak cepat dan untuk kerugian hingga saat ini masih dihitung,” tandas Yudha Triwidya Sasongko, Kepala BPBD Kab Pasuruan. tj

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

terima kasih telah memberikan komentar pada tulisan ini...