Diduga
Tercemar Limbah Pabrik
PASURUAN
– Petani di pasuruan, selama dua tahun terakhir resah. Pasalnya ratusan hektar
lahan pertanian rusak karena tertutup gulma enceng gondok.
Lahan
pertanian yang rusak akibat tumbuhnya tanaman enceng gondok tersebut
berada di tiga desa yakni Desa Kedung Ringin, Desa Kedung Boto, Kecamatan Beji;
serta Desa Tambakan, Kecamatan Bangil, Kabupaten Pasuruan.
Tercatat 565 hektar lahan rusak masing-masing tersebar di
Desa Kedung Ringin seluas 285 hektar; 150 hektar di Desa Kedung Boto,
serta 130 hektar lahan berada di Desa Tambakan.
Dari
pantauan di lapangan, enceng gondok tumbuh sangat lebat dengan ketinggian satu
meter menutupi dan merusak hampir seluruh lahan yang sebelumnya ditanami padi
dan palawija di tempat tersebut.
Warga
menduga pencemaran lingkungan dari limbah pabrik yang ada di sekitar desa
menjadi penyebab tingginya unsur logam dalam tanah, hingga tanaman
gulma enceng gondok mudah tumbuh subur secara liar di lahan pertanian
warga.
Selain
itu, kondisi tersebut kian diperparah adanya luapan air sungai wrati yang
mengalami pendangkalan hingga air di lahan pertanian warga juga tidak kunjung
surut.
“Selama 2
tahun ini, warga kami kehilangan penghasilan utamanya bercocok tanam karena
lahannya tertutup enceng gondok,” ujar Kepala Desa Kedung Ringin, Najib, sambil
menunjukkan lahan tertutup enceng gondok. Minggu (1/5).
Lahan
pertanian yang tidak sepenuhnya tertutupi enceng gondok kini berubah
fungsi menjadi tempat untuk mencari ikan, karena lahan rusak dan
terus tergenang air.
“Sebagian
warga juga mulai menggantungkan hidup beralih mencari ikan di lahan sawahnya
yang rusak,” jelas Slamet Raharjo (50), salah satu warga.
Warga
berharap pemerintah segera membantu mengatasi gulma enceng gondok ini
sehingga lahan pertanian warga dapat kembali produktif. tj
sehingga lahan pertanian warga dapat kembali produktif. tj
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
terima kasih telah memberikan komentar pada tulisan ini...