Senin, 02 Mei 2011

Enceng Gondok Rusak Ratusan Ha Lahan Pertanian


Diduga Tercemar Limbah Pabrik

PASURUAN – Petani di pasuruan, selama dua tahun terakhir resah. Pasalnya ratusan hektar lahan pertanian rusak karena tertutup gulma enceng gondok.

Lahan pertanian yang rusak akibat tumbuhnya tanaman enceng gondok tersebut berada di tiga desa yakni Desa Kedung Ringin, Desa Kedung Boto, Kecamatan Beji; serta Desa Tambakan, Kecamatan Bangil, Kabupaten Pasuruan.

Tercatat 565 hektar lahan rusak masing-masing tersebar di Desa Kedung Ringin seluas 285 hektar; 150 hektar di Desa Kedung Boto, serta 130 hektar lahan berada di Desa Tambakan.
Dari pantauan di lapangan, enceng gondok tumbuh sangat lebat dengan ketinggian satu meter menutupi dan merusak hampir seluruh lahan yang sebelumnya ditanami padi dan palawija di tempat tersebut.

Warga menduga pencemaran lingkungan dari limbah pabrik yang ada di sekitar desa menjadi penyebab tingginya unsur logam dalam tanah, hingga tanaman gulma enceng gondok mudah tumbuh subur secara liar di lahan pertanian warga.

Selain itu, kondisi tersebut kian diperparah adanya luapan air sungai wrati yang mengalami pendangkalan hingga air di lahan pertanian warga juga tidak kunjung surut.

“Selama 2 tahun ini, warga kami kehilangan penghasilan utamanya bercocok tanam karena lahannya tertutup enceng gondok,” ujar Kepala Desa Kedung Ringin, Najib, sambil menunjukkan lahan tertutup enceng gondok. Minggu (1/5).

Lahan pertanian yang tidak sepenuhnya tertutupi enceng gondok kini berubah fungsi menjadi tempat untuk mencari ikan, karena lahan rusak dan terus tergenang air.

“Sebagian warga juga mulai menggantungkan hidup beralih mencari ikan di lahan sawahnya yang rusak,” jelas Slamet Raharjo (50), salah satu warga.

Warga berharap pemerintah segera membantu mengatasi gulma enceng gondok ini
sehingga lahan pertanian warga dapat kembali produktif. tj

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

terima kasih telah memberikan komentar pada tulisan ini...