PASURUAN
– Mengaku sebagai anggota TNI, seorang pria bernama Sugeng Slamet (35), warga
Desa Sumbermujur, Kecamatan Candipuro, Kabupaten Lumajang, harus berurusan
dengan polisi.
Saat
diperiksa di Mapolresta Pasuruan, laki-laki yang bekerja sebagai kuli bangunan
di Surabaya tersebut, mengatakan bahwa terpaksa mengaku sebagai anggota TNI
agar polisi melepaskan dia saat ditilang.
Peristiwa
ini bermula saat Slamet, hendak pulang dari Surabaya menuju ke Lumajang dengan
mengendarai motor Revo. Senin (16/5) lalu.
Tepat
di perempatan Balai Kota Pasuruan, ia terjaring operasi lalu lintas Kepolisian
Resort Kota Pasuruan yang tengah bertugas.
Namun,
karena tidak mampu menunjukkan surat-surat kendaraan miliknya, kepada petugas,
pria 2 anak ini langsung bertingkah dan mengaku sebagai anggota TNI AD.
Akan
tetapi, saat petugas menanyakan kartu anggota TNI dan bertugas di daerah mana,
Slamet terus mengelak menghindari permintaan petugas.
Setelah
sekian lama berkelit, Selamet langsung digelandang ke Mapolresta Pasuruan,
untuk dimintai keterangan.
Di
hadapan penyidik, Slamet tetap memberikan keterangan berbelit, malah kali ini
berubah dengan mengaku seorang pecatan TNI. Setelah didesak ternyata ia tidak
pernah menjadi anggota TNI, karena sebelumnya hanya bertani dan saat ini
bekerja sebagai kuli bangunan di Surabaya.
“Saya
mengaku-ngaku jadi tentara biar pe-de dan dianggap gagah,” ujar Slamet
ketika ditanya sejumlah wartawan.
Polisi
juga menemukan belasan bedge dan atribut dari sejumlah kesatuan TNI,
yang diduga digunakan untuk melakukan penipuan.
"Untuk
sementara, kami masih mendalami apakah Slamet pernah melakukan tindak kejahatan
dengan ngaku-ngaku sebagai anggota TNI,” kata AKP Joko Siswanto, Kasubag
Humas Polresta Pasuruan, Selasa (16/5). tj
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
terima kasih telah memberikan komentar pada tulisan ini...