PASURUAN - Ratusan pedagang pasar Bangil, Kab Pasuruan sejak
dua tahun ini, resah. Pasalnya, status tempat dagangan mereka menggantung,
sejak pengelolaan pasar, diambil alih pemerintah daerah setelah selama 20 tahun
dikelola swasta.
Kondisi tersebut terjadi lantaran pedagang sudah tidak lagi memiliki
buku kepemilikan tempat usaha di dalam pasar.
Saat ini pedagang mengaku hanya berbekal buku sampul kuning
yang dikeluarkan PT Anggun Bhakti Perkasa, yang 20 tahun sebelumnya mengelola
pasar.
Seharusnya, setelah pengelolaan dilimpahkan, setiap pedagang
berhak mendapatkan buku bersampul hitam pengganti buku kuning yang dikeluarkan
Dinas Perindustrian Dan Perdagangan (Disperindag) Kab Pasuruan.
Sejumlah pedagang menuturkan, bahwa buku yang menerangkan
kepemilikan hak menempati kios dan ruko tersebut tidak diberikan sebelum
pedagang menebusnya ke UPTD Pasar sebesar Rp 1,65 juta hingga Rp 3,25 juta.
Kondisi tersebut berbanding terbalik dengan hasil
kesepakatan saat dilakukan sosialisasi pasca peralihan pengelolaan pasar, terkait
pergantian buku kepemilikan usaha, yang dilakukan pada Oktober 2009 silam.
"Saat sosialisasi nyata-nyata diputuskan bahwa biaya
pergantian dari buku kuning ke buku hitam itu tidak dipungut biaya alias
gratis," tegas Selamet Subroto, pemilik kios tahu, di pasar Bangil. Kamis
( 20/10 ).
Pedagang sembako, Zulkifli, menyebutkan bahwa selama dua
tahun terakhir sedikitnya terdapat 29 pedagang yang terpaksa membayar ke pihak
UPTD Pasar. Untuk pemilik kios, jatah biaya yang harus diberikan sebesar Rp
1,65 juta, sedangkan pemilik ruko besarannya menjadi lipat dua, pedagang
'dipaksa' mengeluarkan uang Rp 3,25 juta.
Disebutkan, rata-rata pedagang yang bersedia tersebut secara
berkala membayar langsung ke kepala UPTD Pasar saat itu bernama Gatot. Namun,
setelah Gatot pindah ke Disperindag menjabat sebagai Kasi Perdagangan, pedagang
kemudian membayar 'biaya buku' kepada penggantinya yakni Bagio.
Alasan pihak UPTD Pasar kepada pedagang sampai saat ini,
dikatakan oleh Zulkifli maupun Selamet adalah untuk mengganti biaya
administrasi pergantian buku.
Merasa diperas oleh UPTD Pasar, ratusan pedagang pun enggan
membayarnya, hingga saat ini statusnya terkatung-katung dan terancam terusir
karena tidak memiliki buku kepemilikan usaha.
Keberatan tersebut cukup beralasan karena pedagang, setiap
hari harus mengeluarkan ongkos sewa dan retribusi sekitar Rp 9 ribu. Sehingga
jika dipaksa harus mengeluarkan uang kembali untuk menebus buku hitam, dengan
cara diluar aturan yang ada, ditegaskan sangat memberatkan.
Selamet bersama pedagang lainnya mengancam akan melaporkan
ke Bupati Pasuruan secara tertulis, jika buku yang seharusnya menjadi hak
mereka tidak segera diberikan.
"Kami akan laporkan ke Bapak Bupati dan Inspektorat,
karena prilaku (UPTD Pasar) ini tidak bisa ditoleransi," pungkas Selamet.
Sementara itu, Kepala UPTD Pasar Bangil, Bagio tidak berada
di kantornya. Sejumlah wartawan hanya ditemui seorang penjaga kantor karena
tidak ada satupun pegawai atau staff yang ngantor siang itu. tj
KAMI SEKELUARGA MENGUCAPKAN BANYAK TERIMA KASIH ATAS BANTUANNYA MBAH , NOMOR YANG MBAH BERIKAN/ 4D SGP& HK SAYA DAPAT (350) JUTA ALHAMDULILLAH TEMBUS, SELURUH HUTANG2 SAYA SUDAH SAYA LUNAS DAN KAMI BISAH USAHA LAGI. JIKA ANDA INGIN SEPERTI SAYA HUB MBAH_PURO _085_342_734_904_ terima kasih.الالله صلى الله عليه وسلموعليكوتهله صلى الل
BalasHapusKAMI SEKELUARGA MENGUCAPKAN BANYAK TERIMA KASIH ATAS BANTUANNYA MBAH , NOMOR YANG MBAH BERIKAN/ 4D SGP& HK SAYA DAPAT (350) JUTA ALHAMDULILLAH TEMBUS, SELURUH HUTANG2 SAYA SUDAH SAYA LUNAS DAN KAMI BISAH USAHA LAGI. JIKA ANDA INGIN SEPERTI SAYA HUB MBAH_PURO _085_342_734_904_ terima kasih.الالله صلى الله عليه وسلموعليكوتهله صلى الل
KAMI SEKELUARGA MENGUCAPKAN BANYAK TERIMA KASIH ATAS BANTUANNYA MBAH , NOMOR YANG MBAH BERIKAN/ 4D SGP& HK SAYA DAPAT (350) JUTA ALHAMDULILLAH TEMBUS, SELURUH HUTANG2 SAYA SUDAH SAYA LUNAS DAN KAMI BISAH USAHA LAGI. JIKA ANDA INGIN SEPERTI SAYA HUB MBAH_PURO _085_342_734_904_ terima kasih.الالله صلى الله عليه وسلموعليكوتهله صلى الل