Kamis, 29 September 2011

Siswa SMAN 2 Kesurupan

PASURUAN – Belasan siswa SMAN 2 Kota Pasuruan kesurupan saat jam pelajaran berlangsung dan seketika membuat para guru dan siswa panik, Kamis (29/9).
Lantaran jumlah korban kesurupan terus bertambah, pihak sekolah, menghentikan proses belajar mengajar dan memulangkan siswa lebih awal.
Dari informasi diketahui, jika peristiwa kesurupan ini terjadi sejak Selasa (27/9) malam kemarin, saat sekolah tersebut menggelar Invitasi Bola Basket antar sekolah se-Pasuruan.
“Waktu itu seorang siswa merasa lehernya dicekik. Hingga Rabu (28/9) malam saat ada pertandingan basket, ada satu teman yang kesurupan dan kian parah hingga sekarang ini,” terang Palupi, salah seorang siswa.
Kesurupan kamis kemarin diawali beruntun pada sejumlah siswi yakni Ella (kelas 12), Yuli (kelas 10), Silvi (kelas 12) dan Della (kelas 11).
Mereka kesurupan saat pelajaran tengah berlangsung di kelasnya masing-masing dan spontan membuat teman-teman korban yang sekelas berhamburan keluar dan sebagian teman menolongnya.
Korban kesurupan terus merambat. Malah  sejumlah siswa laki-laki dari berbagai kelas lain juga menjadi korban.
Siswa siswi tersebut tidak sadarkan diri hiteris sambil menggigau dengan kalimat dan bahasa sulit dimengerti.
Kondisi demikain, karuan membuat suasana kian kacau. Siswa-siswi yang kesurupan akhirnya digotong beramai-ramai oleh teman-teman dan guru ke ruang UKS serta kelas yang kosong.
Sejumlah guru yang tampak kebingungan waktu itu, tanpa dikomando meminta pertolongan sejumlah paranormal agar dapat mengatasi siswa yang kesurupan.
“Mahluk halus yang mengganggu para siswa memang penghuni lokasi ini sejak sekolah ini belum di bangun. Saya sudah tidak mampu mengendalikan,” ujar seorang paranormal yang akrab dipanggil Mbah Warok.
Dari keterangan salah seorang guru, lahan bagian belakang SMAN 2 Kota Pasuruan, adalah bekas areal pemakaman Cina. Namun, jumlah makam berkurang dan saat ini hanya tertinggal dua makam saja.
Dari catatan diketahui sejak beberapa tahun lalu di SMAN 2 Kota Pasuruan juga sering terdapat siswa yang kesurupan. Tapi jumlah korban kesurupan kali ini jauh lebih banyak tahun-tahun sebelumnya.
Geger kesurupan ini membuat polisi berdatangan. Kepala SMAN 2 Kota Pasuruan, M Thohir, setelah berembug dengan kepolisian, pejabat Dinas Pendidikan Pemkot Pasuruan, akhirnya memutuskan menghentikan proses belajar siswa hari itu.
“Kami pulangkan lebih awal agar mereda. Mungkin Siswa pingsan karena kelelahan sehabis bertanding bola basket. sehingga mereka mudah dimasuki barang-barang halus” kata M Thohir, Kepala SMAN 2.
Ternyata kehebohan tidak berhenti. Di saat siswa hendak pulang keluar kelas, korban kesurupan tetap saja berjatuhan dan sejumlah siswa pingsan pun bertamah.
Setidaknya terdapat 15 siswa siswi, kemarin mengalami kesurupan. Pihak sekolah pun memberikan dispensasi kepada siswa korban kesurupan untuk tidak belajar hingga tiga hari, agar dapat beristirahat. tj

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

terima kasih telah memberikan komentar pada tulisan ini...