PASURUAN – Banjir sepertinya tidak pernah berhenti
menghampiri. Kali ini, terpantau 4 kecamatan yang tersebar di wilayah Kab dan
Kota Pasuruan, diterjang banjir. Selasa (1/2).
Di Kabupaten Pasuruan, wilayah terdampak banjir berada di Kecamatan
Kraton, Kecamatan Winongan serta Kecamatan Gondang Wetan.
Di dua wilayah tersebut ketinggian air memasuki rumah dan
jalan-jalan pemukiman mencapai lebih dari 1 meter.
Bahkan di jalur pantura jurusan Surabaya – Banyuwangi
tersebut, termasuk wilayah Kecamatan Kraton, mengakibatkan arus lalu lintas
kendaraan terganggu macet.
Laju kendaraan dari dua arah tersendat hingga harus melintas
secara bergantian agar tidak terjadi kecelakaan atau kejadian yang mungkin
dapat memperparah arus lalu lintas.
Salah seorang warga Tambak Rejo, KecamatanKraton, Bambang
(34), di sela-sela membantu kelancaran arus lalu lintas malam itu, mengatakan
bahwa banjir menerjang kerap terjadi. Setidaknya sejak awal tahun ini
terhitung, banjir sudah tiga kali menerjang daerahnya.
Masih seperti sebelumnya, banjir kali ini disebabkan aliran
air sungai pecahan sungai Brantas yang melintasi wilayah Pasuruan meluap dan tidak
mampu menampung debit air hujan yang terus mengguyur wilayah selatan Pasuruan
dan wilayah Malang.
“Jika hujan deras terus di wilayah selatan, seperti Malang,
kami pasti kebanjiran,” terang Bambang.
Di wilayah Kecamatan Gondang Wetan, banjir terparah berada
di Desa Bajangan. Selain merendam ratusan rumah, akses jalan alternatif menuju
Malang dari arah Probolinggo juga terganggu meskipun tidak separah jalur
pantura.
Untuk daerah Kecamatan Winongan, air dilaporkan hanya
menyerang jalan-jalan utama desa, tidak sampai memasuki rumah warga.
Sementara di wilayah Kota Pasuruan terdampak banjir terdapat
di dua Kecamatan Bugul Kidul berada di Kelurahan Tapaan, Kepel, serta Kelurahan
Bugul Kidul; dan daerah langganan banjir Kelurahan Karang Ketug Kecamatan
Gadingrejo.
Aktifitas yang dilakukan warga pagi tadi hanya membersihkan
rumah dan perabotan dari sisa banjir.
Genangan air kotor bersama sampah banjir yang menggunung, di
saluran air maupun pekarangan sekitar rumah, terlihat bakal menjadi ancaman
sumber penyakit seperti diare dan gatal-gatal yang sewaktu-waktu menjangkiti
warga.
Belum dihitung secara pasti berapa rumah warga warga yang
terdampak banjir. Air terlihat sudah mulai surut baik yang berada di pemukiman
maupun di jalan raya.
Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Perlindungan Masyarakat
(Bakesbang Linmas) Kabupaten Pasuruan mengatakan bahwa masih memantau dan
menghitung kerugian adanya rumah-rumah warga yang terdampak banjir. tj
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
terima kasih telah memberikan komentar pada tulisan ini...