PASURUAN – Gejolak politik berdarah yang tengah terjadi di
Negara Mesir saat ini, membuat warga Indonesia yang memiliki keluarga yang
tengah menempuh pendidikan maupun bekerja di sana merasa khawatir.
Hal tersebut karena hampir satu minggu pihak keluarga
kesulitan dan kehilangan kontak tentang kabar dan keberadaan saudaranya, selama
memanasnya konstelasi politik di Mesir.
Salah seorang warga Bangil, Kabupaten Pasuruan, bernama Umi
Rosyidah (23) dikabarkan masih selamat bersama ratusan warga Indonesia lainnya.
Kepastian tersebut ditegaskan oleh Muzayyanah (29), kakak pertama
Umi Rosyidah, saat berada di Ponpes Al-Yasini, Areng-areng Wonorejo, pada Rabu
(2/2) kemarin.
Umi Rosyidah dikatakan telah melakukan kontak telepon dari
Mesir ke pihak keluarga sekitar pukul 04.00 WIB pagi, menceritakan jika
kondisinya dalam keadaan baik dan meminta kepada keluarga untuk tidak khawatir.
Dari obrolan via telepon tersebut, Umi Rosyidah menjelaskan
bahwa ia bertahan di sebuah asrama yang berjarak sekitar 45 KM sehingga cukup
jauh dari daerah konflik di Mesir.
“Untuk masalah makanan, katanya selama ini sudah tercukupi
dari pemerintah setempat,” terang Muzayyanah.
Muzayyanah kemudian meminta penjelasan ke pihak kedutaan
besar Indonesia untuk Mesir, terkait upaya evakuasi oleh pemerintah Indonesia
kepada warganya di Mesir.
Namun, Muzayyanah bersama keluarganya hanya bersikap pasrah
dan menyayangkan sikap Pemerintah Indonesia yang mendahulukan proses evakuasi
terhadap para ibu-ibu istri pejabat Indonesia di Mesir, sehingga dianggap
kurang memperhatikan warga Indonesia lainnya.
“Kata pihak Dubes, sementara evakuasi dilakukan kepada
ibu-ibu pejabat, anak-anak dan ibu hamil,” lanjutnya.
Jika dalam satu minggu ini kondisi keamanan di Mesir semakin
memburuk pihah kedubes Indonesia menyatakan kepada Muzayyanah akan segera
melakukan pemulangan kembali atau evakuasi warga Negara Indonesia secara
menyeluruh.
Umi Rosyidah merupakan putri ketiga dari tiga bersaudara
dari pasangan orang tua H. Muhammad Munir Mansur (54) dan Hj. Manis Tamaroh
(52), warga Desa Latek, Kecamatan Bangil, Kabupaten Pasuruan.
Tercatat sebagai seorang mahasiswa pada tahun 2007, jurusan
Ushuluddin di Universitas Al-Azhar, Kairo, Mesir, setelah mendapat program
beasiswa dari Kementrian Agama RI.
Saat ini, Umi tengah menunggu pengumuman hasil penilaian
setelah menyelesaikan tugas akhir skripsi untuk mendapat gelar Sarjana S-1
Ushuluddin. Rencananya bulan Juli nanti
pulang ke tanah air karena masa pendidikannya berakhir.
Diinformasikan juga bahwa Umi Rosyidah sebelumnya sebagai
santri Pondok Pesantren Al-Yasini, Areng-areng Wonorejo dan lulus di Madrasah
Aliyah Al-Yasini pada tahun 2006.
Sementara itu, KH. Mujib Imron, pengasuh Ponpe Al-Yasini
juga berharap agar pemerintah serius memberikan perlindungan untuk keselamatan
Umi Rosyidah. tj
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
terima kasih telah memberikan komentar pada tulisan ini...