Mendiknas, M. Nuh dalam haul ke-29 alm. KH Abdul Khamid di PP Salafiyah, Kota Pasuruan. |
PASURUAN – Para santri lulusan Pondok Pesantren di Indonesia sepertinya bakal bisa tersenyum, karena Pemerintah pada tahun ini akan memberlakukan penyetaraan sesuai lulusan jenjang pendidikan umum.
Kepastian tersebut diutarakan oleh Mentri Pendidikan Nasional (Mendiknas) saat menghadiri haul ke-29 almarhum KH Abdul Khamd di Pondok Pesantren Salafiyah, Kota Pasuruan kemarin.
Mendiknas menegaskan bahwa di dalam sistem UU Pendidikan Nasional terdapat pendidikan umum dan keagamaan yang keduanya sejajar, saling menunjang dan tidak ada perbedaan.
Selanjutnya, pihaknya bekerja sama dengan Kementrian Agama akan membentuk Institusi Mu’adalah untuk melakukan kerja teknis sertifikasi terkait fungsi penyetaraan disesuaian dengan jenjang pendidikan yang di tempuh di pondok pesantren dengan jenjang pada pendidikan umum.
Institusi ini secara menyeluruh berada di bawah naungan kementrian agama dan secara administratif akan menertibkan kurikulum system pendidikan di pondok pesantren.
Salah satu alasan kecil hingga dibentuknya wadah system mu’adalah ini dituturkan juga banyak dijumpai para lulusan santri pondok pesantren yang kesulitan melakukan aktifitas sosialnya karena terbentur ijasah.
“Kan banyak para calon bupati atau walikota itu belum sekolah di formal tapi mondok bertahun-tahun, sehingga kesulitan saat harus melengkapi persyaratan ijasah,” kata M. Nuh, Menteri Pendidikan Nasional.
Diinformasikan juga bahwa mu’adalah ini akan dilakukan tidak terikat pada sebuah Pesantren Modern maupun Pesantren Tradisional atau yang biasa disebut Salaf.
Sejalan dengan ungkapan Menteri Pendidikan Nasional, Wakil Gubernur Jawa Timur, Saifullah Yusuf menjelaskan bahwa pondok pesantren dikatakan telah menjadi lembaga pendidikan yang cukup efektif, namun selama ini keberadaanya secara formal belum diakui.
"Banyak lulusan pesantren, namun diabaikan," sesal Saifullah Yusuf, saat mendampingi Gubernur Jawa Timur, Soekarwo bersama menghadiri haul almarhum KH Abdul Khamid. tj
"Banyak lulusan pesantren, namun diabaikan," sesal Saifullah Yusuf, saat mendampingi Gubernur Jawa Timur, Soekarwo bersama menghadiri haul almarhum KH Abdul Khamid. tj
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
terima kasih telah memberikan komentar pada tulisan ini...