Kamis, 23 Desember 2010

Hujan Abu Menyebar Ke Pantura

**Pemerintah Tidak Tanggap

Warga di Kec Nguling menutup muka dengan kerudung saat berjalan karena terjadi hujan abu. Kamis (23/12).



PASURUAN – Hujan abu vulkanik Gunung Bromo dengan volume cukup tinggi kian meluas. Bahkan kian menyebar terdampak di wilayah pantai utara (pantura) yakni Kec Nguling dan Kec Grati Kab Pasuruan. Kamis (23/12).

Selain itu, wilayah terdampak saat ini yang terkena sebaran abu diantaranya Kec Lumbang, Kab Pasuruan, dan seperti biasa abu Bromo juga tetap menyebar di Kec Tosari dan sebagian Kec Puspo.



Sejumlah warga Nguling, mengaku hujan abu kali ini merupakan kali pertama terjadi wilayah pantura. Sedangkan, dampak yang diakibatkan diakui sangat mengganggu dengan Volume cukup tinggi dan ketebalan lebih dari satu sentimeter.

Namun demikian, pemerintah setempat sepertinya tidak tanggap untuk segera melakukan upaya antisipasi membagi masker, menjaga kesehatan warga yang sewaktu-waktu dapat terhirup udara bercambur abu berbahaya tersebut.
Penjual masker dadakan saat berada di pertigaan Pasar Nguling.

Warga pun ramai-ramai membeli masker dari sejumlah apotik bahkan rela memborong masker kepada para penjual masker dadakan yang tersebar di pinggir-pinggir jalan.

Seperti yang terlihat di pertigaan Pasar Nguling. Sekelompok penjual masker dadakan begitu leluasa menjual masker hingga laris manis.

“Mata perih dan pernapasan sesak. Pemerintah tidak memberi masker jadinya saya terpaksa membeli ke penjual seadanya,” ujar Nur, seorang warga setelah membeli masker ke penjual dadakan di pertigaan jalan Pasar Nguling.

Salah seorang penjual masker dadakan, Irma, yang beroperasi di wilayah Kec Nguling, menuturkan, selain alasan keuntungan, pedagang masker kasihan dan prihatin lantaran pemerintah tidak peduli dengan kondisi hujan abu ini.

Dengan memanfaatkan kondisi ini Irma mampu memperoleh omset sekali jalan hingga mencapai Rp 800 ribu dengan harga jual tiap lembar masker sebesar Rp 2.000.

“Saya kan cari rejeki, kalau pemerintah memang tanggap, saya rela belakangan (jual masker). Saya juga kasihan, kan warga juga butuh masker,” ujar Irma di sela-sela menjajakan masker.

Warga berharap agar hujan abu segera berakhir sehingga dapat beraktifitas secara normal, tidak terganggu abu.

Hingga saat ini status gunung bromo sesuai rekomendasi pusat vulkanologi dan mitigasi bencana geologi, masih ditetapkan siaga (level 3), sejak 6 desember lalu.

Warga maupun pengunjung wisata gunung bromo tidak diperkenankan mendekat dengan radius 2 kilometer dari kawah aktif Gunung Bromo. tj

1 komentar:

terima kasih telah memberikan komentar pada tulisan ini...