Jumat, 31 Desember 2010

Bayi Bekantan dan Orang Utan Meriahkan Tahun Baru Di TSI Prigen

Bayi Bekantan bersama induknya.
PASURUAN – Dua ekor bayi satwa yakni bekantan dan orang utan dilahirkan, jelang perayaan pergantian tahun baru di Taman Safari Indonesia (TSI) 2, Prigen, Pasuruan.

Kehadiran kedua bayi satwa menjadi hiburan tersendiri nan menarik, bagi mereka yang menghabiskan waktu liburnya di tempat wisata ini.

Bayi bekantan, dilahirkan secara normal pada 29 desember kemarin, buah dari pasangan indukan bernama Jeni, berumur 6 tahun dan pejantan Asep yang telah berumur 14 tahun.

Selama 6 bulan dalam kandungan, bayi monyet berhidung panjang ini lahir secara normal dan sehat, berjenis kelamin betina, dengan berat lahir sekitar 1,2 kilogram.

Dalam sarangnya, induk Bekantan terlihat sangat protektif dengan terus membekap bayi mungilnya, sambil terus mengunyah makanan daun-daunan yang diberikan keeper.

Dengan kelahiran ini, jumlah Bekantan yang dimiliki TSI 2 Prigen menjadi 16 ekor.

Beberapa waktu sebelumnya, seekor bayi satwa Orang Utan berjenis kelamin betina juga berhasil dikembangbiakkan secara alami.
Bayi Orang Utan dibekap induknya.

Satwa langka dari pulau kalimantan itu, merupakan kelahiran pertama bagi indukan bernama Dina, yang masih berumur 8 tahun, dengan pejantan Tompo, 12 tahun.

Keeper memanggil bayi Orang Utan lucu ini dengan sebutan Kiki.

Kelahiran ini makin menambah jumlah populasi orang utan di tempat ini menjadi 25 ekor.

Kedua bayi satwa, saat ini telah keluar dari karantina, bersama induknya di lokasi Baby Zoo.

“Kami akan terus memantau perkembangan dan menjaga kesehatan bayi-bayi ini,” terang Tisha, Humas TSI 2 Prigen, saat bersama Michael Sumampauw, General Manager TSI 2 Prigen.

Bayi-bayi ini menjadi kejutan serta hiburan tersendiri bagi para pengunjung karena dua bayi satwa bekantan dan orang utan tersebut terlihat lucu dan menggemaskan.

Kelahiran satwa ini ditegaskan, sebagai satu langkah untuk tetap konsisten dalam upaya menjaga konservasi lingkungan dan mengembangkan populasi satwa langka di dunia yang kian hari terancam kepunahan. tj

2 komentar:

terima kasih telah memberikan komentar pada tulisan ini...