Meskipun tidak ada korban jiwa, namun roda gerbong rangkaian
pertama kereta api dengan nomor loko CC-20160 tersebut, anjlok sehingga perjalanan
terpaksa berhenti.
Tampak ratusan penumpang resah, duduk bersama barang
bawaannya, terlantar di pinggir jalan dan rel kereta, untuk menunggu
pertolongan.
Di sekitar lokasi kejadian, sejumlah penumpang menuturukan
bahwa saat terjadi tabrakan sempat terjadi histeris dan kepanikan lantaran
tiba-tiba terjadi goncangan dan terdengar suara benturan yang cukup keras.
Kereta pun berhenti dan sebagian besar penumpang langsung berhamburan
keluar dari dalam gerbong.
Setelah beberapa saat, penumpang baru menyadari, jika roda gerbong
kereta api yang dimasinisi oleh Eko Budi Santoso ini keluar dari rel, setelah
menabrak truk trailer bernopol L-8206-UH, memuat kayu balok di perlintasan
tanpa palang pintu sekitar pukul 19.40 WIB.
“Kami sebelumnya mengira kereta menabrak sepeda motor, tak
tahunya truk muat kayu glondongan,” ujar Halim, salah satu penumpang.
Akibat tabrakan itu, bagian kiri depan lokomotif kereta
ringsek, sedangkan bodi depan maupun bodi belakang truk trailer ringsek
sehingga semua kaca truk pecah berantakan.
Tidak ada korban jiwa dalam kecelakaan ini, namun, sopir
truk bernama Umar (40), warga Desa Gragal, Kec Maron, Probolinggo, mengalami
cedera ringan pada bagian kepala.
Ditemui di RS Umum Bangil, Umar mengaku shock dan tidak
mengetahui jika truk kayu yang diangkut dari pelabuhan Perak Surabaya ke PT
IFURA di Desa Gerongan, tiba-tiba tertabrak kereta Tawang Alun yang melaju
kencang menuju arah Banyuwangi.
Saat itu posisi truk trailer dijelaskan oleh Umar, telah
separuh melampaui perlintasan tanpa palang pintu itu.
"Belakang truk, langsung terdengar braak!. Waktu itu lintasan tidak ada penjaganya," ujar Umar, sopir truk trailer.
Sementara itu, polisi masih melakukan penyelidikan
terjadinya kecelakaan apakah terdapat kelalaian dari sopir truk trailer maupun
masinis kereta saat melaju di perlintasan kereta api tidak berpalang pintu
tersebut.
Kapolres Pasuruan, AKBP Agung Yudha Wibowo melalui Kapolsek
Kraton, AKP Suko Wahyudi, menuturkan jika saat terjadi tabrakan, penjaga
lintasan tidak berada di tempat.
“Biasanya warga menjaga lintasan ini, tapi mungkin waktu itu
ditinggal ibadah sholat terawih,” kata AKP Suko Wahyudi, Kapolsek Kraton.
Imbas kecelakaan ini, sejumlah perjalanan kereta juga
mengalami penundaan pemberangkatan, diantaranya kereta api Mutiara Timur yang seharusnya
berangkat dari surabaya menuju banyuwangi saat itu harus berhenti menunggu
proses evakuasi kereta api Tawang Alun.
Sementara pada malam itu juga, perjalanan ratusan penumpang
kereta Tawang Alun dipindah ke sejumlah bis umum menuju ke arah wilayah
Banyuwangi.
Dari informasi sekitar hampir sepuluh jam setelah kejadian
kecelakaan, roda kereta api telah diperbaiki dan dapat diangkat dari jalur rel,
sehingga jalur utama kereta api menuju Banyuwangi tersebut kembali normal.
Polisi menghimbau kepada pengendara khususnya bagi para
pemudik lebaran nanti, agar lebih berhati-hati, jika melintas di perlintasan
kereta tidak berpalang pintu. tj
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
terima kasih telah memberikan komentar pada tulisan ini...