Sabtu, 20 Agustus 2011

KA Tabrak Truk Di Perlintasan Tanpa Palang Pintu

PASURUAN – Hati-hati kepada para calon pemudik jika melintas di perlintasan kereta tanpa palang pintu. Seperti yang terjadi pada kereta api penumpang Tawang Alun jurusan Malang-Banyuwangi, menabrak sebuah truk bermuatan kayu balok saat melewati perlintasan kereta tanpa palang pintu di Desa Gerongan, Kec Kraton, Kab Pasuruan. Sabtu (20/8).

Meskipun tidak ada korban jiwa, namun roda gerbong rangkaian pertama kereta api dengan nomor loko CC-20160 tersebut, anjlok sehingga perjalanan terpaksa berhenti.

Tampak ratusan penumpang resah, duduk bersama barang bawaannya, terlantar di pinggir jalan dan rel kereta, untuk menunggu pertolongan.

Di sekitar lokasi kejadian, sejumlah penumpang menuturukan bahwa saat terjadi tabrakan sempat terjadi histeris dan kepanikan lantaran tiba-tiba terjadi goncangan dan terdengar suara benturan yang cukup keras.

Kereta pun berhenti dan sebagian besar penumpang langsung berhamburan keluar dari dalam gerbong.

Setelah beberapa saat, penumpang baru menyadari, jika roda gerbong kereta api yang dimasinisi oleh Eko Budi Santoso ini keluar dari rel, setelah menabrak truk trailer bernopol L-8206-UH, memuat kayu balok di perlintasan tanpa palang pintu sekitar pukul 19.40 WIB.

“Kami sebelumnya mengira kereta menabrak sepeda motor, tak tahunya truk muat kayu glondongan,” ujar Halim, salah satu penumpang.

Akibat tabrakan itu, bagian kiri depan lokomotif kereta ringsek, sedangkan bodi depan maupun bodi belakang truk trailer ringsek sehingga semua kaca truk pecah berantakan.

Tidak ada korban jiwa dalam kecelakaan ini, namun, sopir truk bernama Umar (40), warga Desa Gragal, Kec Maron, Probolinggo, mengalami cedera ringan pada bagian kepala.

Ditemui di RS Umum Bangil, Umar mengaku shock dan tidak mengetahui jika truk kayu yang diangkut dari pelabuhan Perak Surabaya ke PT IFURA di Desa Gerongan, tiba-tiba tertabrak kereta Tawang Alun yang melaju kencang menuju arah Banyuwangi.

Saat itu posisi truk trailer dijelaskan oleh Umar, telah separuh melampaui perlintasan tanpa palang pintu itu.

"Belakang truk, langsung terdengar braak!. Waktu itu lintasan tidak ada penjaganya," ujar Umar, sopir truk trailer.

Sementara itu, polisi masih melakukan penyelidikan terjadinya kecelakaan apakah terdapat kelalaian dari sopir truk trailer maupun masinis kereta saat melaju di perlintasan kereta api tidak berpalang pintu tersebut.

Kapolres Pasuruan, AKBP Agung Yudha Wibowo melalui Kapolsek Kraton, AKP Suko Wahyudi, menuturkan jika saat terjadi tabrakan, penjaga lintasan tidak berada di tempat.

“Biasanya warga menjaga lintasan ini, tapi mungkin waktu itu ditinggal ibadah sholat terawih,” kata AKP Suko Wahyudi, Kapolsek Kraton.

Imbas kecelakaan ini, sejumlah perjalanan kereta juga mengalami penundaan pemberangkatan, diantaranya kereta api Mutiara Timur yang seharusnya berangkat dari surabaya menuju banyuwangi saat itu harus berhenti menunggu proses evakuasi kereta api Tawang Alun.

Sementara pada malam itu juga, perjalanan ratusan penumpang kereta Tawang Alun dipindah ke sejumlah bis umum menuju ke arah wilayah Banyuwangi.

Dari informasi sekitar hampir sepuluh jam setelah kejadian kecelakaan, roda kereta api telah diperbaiki dan dapat diangkat dari jalur rel, sehingga jalur utama kereta api menuju Banyuwangi tersebut kembali normal.

Polisi menghimbau kepada pengendara khususnya bagi para pemudik lebaran nanti, agar lebih berhati-hati, jika melintas di perlintasan kereta tidak berpalang pintu. tj

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

terima kasih telah memberikan komentar pada tulisan ini...