Selasa, 09 Agustus 2011

Dua Kecamatan Krisis Air Bersih


PASURUAN – Musim kemarau tahun ini baru berjalan beberapa bulan. Namun demikian, krisis air bersih sudah terjadi di dua kecamatan wilayah Kabupaten Pasuruan, yakni Kecamatan Lumbang dan Winongan.

Hal itu terpantau saat Komando Distrik Militer AD (Kodim) 0819, memberikan bantuan berupa air bersih ke sejumlah tempat di dua wilayah kecamatan itu. Selasa (9/8).

Dari informasi yang dikumpulkan di lapangan, kesulitan air bersih, setidaknya dialami warga di Desa Jeladri, Sumberrejo, Srui, Kedung Banger, serta Desa Kronto, Kec Winongan.

Sedangkan di wilayah Kec Lumbang dari 12 Desa tercatat 8 desa yang cukup terdampak krisis air bersih, diantaranya Desa Cukur Guling, Panditan, Lumbang, Watu Lumbung.

Untuk memperoleh air bersih, warga di dua kecamatan tersebut, terpaksa ‘turun gunung’ dengan cara menyewa angkutan ojek, ke sumber air di Pemandian Banyu Biru.

Tiap jireken berisi 20 liter air bersih yang diangkut ojek, warga harus mengeluarkan ongkos sebesar Rp 1.000,-.

Tandon air yang selama ini menjadi satu-satunya sumber untuk mendapatkan air bersih, saat ini diakui sudah tidak dapat diharapkan.

Pasalnya, aliran air dalam tendon terlalu kecil bahkan beberapa tandon sudah tidak mampu lagi mengalirkan air.

Sehingga, warga mengaku akan banyak kehilangan banyak waktu bila tetap berusaha mengambil air di tandon. Untuk dapat mengumpulkan 2-4 jiriken air ukuran 20 liter, warga terpaksa harus menunggu hingga satu hari.

“Meskipun jauh, kami milih tambah ongkos ojek ke Banyubiru untuk mendapat air bersih,” ujar Khusniyah, warga Desa Jeladri, Kec Winongan saat mengantri air bersih pemberian Kodim 0819.

Dituturkan bahwa di wilayah yang tercatat tersebut, selama ini terkenal sebagai daerah tandus dan sulit untuk mendapatkan air. Semua warga di tempat itu, dijelaskan tidak memiliki sumur dalam rumah yang bisa digunakan untuk keperluan sehari-hari seperti mandi dan cuci.

Warga akan sedikit terbantu jika telah menginjak musim penghujan. Pasalnya, air sungai yang saat ini kering, akan sedikit terisi dan teraliri air hujan.

Warga berharap agar, Pemerintah setempat memberikan perhatian dan segera mencari solusi agar krisis air bersih ini dapat segera teratasi.

“Pak Bupati sampai saat ini sepertinya tidak tahu, kalo warganya ini kesulitan air,” teriak salah seorang pemuda disambut tawa Khusniyah dan warga lainnya. tj

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

terima kasih telah memberikan komentar pada tulisan ini...