Wabup Eddy Paripurna menemui ratusan nelayan di depan Gedung Pemkab Pasuruan terkait penolakan program konversi solar ke CNG untuk kapal. Selasa (11/1). |
PASURUAN – Sekitar 200 nelayan dari Kota / Kab Pasuruan, menggelar demo di depan kantor Pemerintah Kab Pasuruan, yang berada di jalan hayam wuruk kota pasuruan. Selasa (11/1).
Aksi dilakukan untuk menegaskan penolakan rencana program konsversi bahan bakar minyak (BBM) solar kapal laut milik nelayan, ke gas alam atau compressed natural gas (CNG) oleh pemerintah atau Kementrian Kelautan Dan Perikanan RI.
Sedianya, program tersebut akan diujicobakan kepada nelayan di wilayah Pasuruan, pada pertengahan tahun ini.
program konversi solar ke CNG ini dianggap lebih membahayakan nelayan. Pasalnya, system dalam mesin CNG jika digunakan dalam kapal nantinya akan lebih mudah meledak, bahkan melebihi ledakan gas elpiji.
"Program Fadel Muhammad (Menteri Kelautan dan Perikanan) adalah rencana pembunuhan massal pada nelayan. Nelayan tidak butuh gas dan jangan dijadikan kelinci percobaan," teriak Suryono Pane, dalam orasinya.
selain itu, massa nelayan juga menuding jika program tersebut hanya ‘akal-akalan’ pemerintah pusat, karena program konversi semacam ini akan muncul penyimpangan, diantaranya persoalan pendistribusian CNG yang akan dimanfaatkan pihak lain sehingga kepentingan nelayan terabaikan.
"Program Fadel Muhammad (Menteri Kelautan dan Perikanan) adalah rencana pembunuhan massal pada nelayan. Nelayan tidak butuh gas dan jangan dijadikan kelinci percobaan," teriak Suryono Pane, dalam orasinya.
selain itu, massa nelayan juga menuding jika program tersebut hanya ‘akal-akalan’ pemerintah pusat, karena program konversi semacam ini akan muncul penyimpangan, diantaranya persoalan pendistribusian CNG yang akan dimanfaatkan pihak lain sehingga kepentingan nelayan terabaikan.
Jaminan bahwa tidak adanya penyimpangan dan penyalahgunaan CNG jika pemerintah tetap ngotot melanjutkan, juga menjadi catatan sekaligus menjadi salah satu alasan tuntutan penolakan konversi CNG oleh para nelayan.
Sementara itu, Wakil Bupati Pasuruan, Eddy Paripurna, saat menemui massa yang tengah demo di halaman gedung Pemkab itu, menjelaskan jika saat ini pihaknya, masih mempelajari program konversi tersebut.
Pemkab Pasuruan memastikan akan mengevaluasi dan membatalkan program konversi, jika nelayan nanti semakin dirugikan atau bahkan mengancam jiwa dan keselamatan nelayan warganya. tj
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
terima kasih telah memberikan komentar pada tulisan ini...