Kamis, 13 Januari 2011

Nelayan Nanti Pembagian Tabung CNG

Nelayan Lekok menanti pembagian tabung CNG. 
PASURUAN – Nelayan Kec Lekok, Kab Pasuruan menanti pembagian tabung Compressed Natural Gas (CNG) untuk bahan bakar mesin kapal laut, yang dijanjikan Kementerian Kelautan dan Perikanan RI, segera direalisasikan.

Pembagian tabung CNG dalam program konversi bahan bakar solar ke gas tersebut dinanti, karena sistemnya dinilai hemat biaya dan lebih baik digunakan pada mesin kapal, jika dibandingkan dengan penggunaan solar secara penuh, seperti yang selama ini digunakan.

“Kami menunggu tabung gas (CNG) untuk segera direalisasikan. Dengan gas, mesin kapal jadi lebih dingin dan bersih,” ujar Makmun, nelayan Lekok. Kamis (13/1) sore.

Anggapan sejumlah pihak yang menyatakan bahwa CNG lebih berbahaya bahkan dapat mengancam jiwa, secara tegas ditolak oleh nelayan Lekok.

Pasalnya, sejumlah nelayan telah merasakan nilai lebih dari sistem CNG, dengan beberapa kali melakukan uji coba melaut dengan menggunakan CNG.

Meskipun mengakui, investasi awal menggunakan sistem CNG lebih mahal, namun jika dihitung secara ekonomis, biaya keseluruhan yang dikeluarkan nanti akan jauh lebih murah.

Harga per unit paket rangkaian, yang terdiri dari tabung beserta konektor berkisar Rp 9 juta dengan umur produktif diperkirakan mencapai 10 tahun.

Namun, dengan harga gas yang hanya sebesar Rp 3.250/ kg, biaya nelayan menjadi jauh lebih murah dari harga solar yakni sebesar Rp 4.500/ liter.

Selain harga lebih murah, pemakaian gas lebih irit jika mesin kapal menggunakan bahan bakar solar.

Biasanya nelayan selama melaut bisa menghabiskan lebih dari 50 liter solar, namun dengan pemakaian gas, hanya menghabiskan sekitar 10 kg saja.

Secara keseluruhan, bahan bakar gas tersebut bisa menghemat biaya operasional hingga mencapai 60% dibanding pemakaian solar.

Sementara itu, seorang pengurus paguyuban nelayan Lekok, Shofyan, mengungkapkan bahwa tabung CNG rencananya akan dibagikan secara gratis sebanyak 200 unit dari jumlah 6.000 perahu milik nelayan wilayah Lekok.

Sehingga dengan jumlah persediaan tabung yang kurang dari mencukupi tersebut, pihaknya akan meminta bantuan dan tambahan unit tabung kepada pemerintah.

"Mestinya ada tambahan tabung untuk kami,” pinta Shofyan.

Belum dibagikannya tabung CNG kepada nelayan Lekok tersebut ditanggapi pihak distributor dengan terus melakukan komunikasi dengan pihak Kementrian Kelautan dan Perikanan.

Pendistribusian tersebut terkendala lantaran belum lengkapnya unit alat pendukung, sehingga nelayan dipaksa bersabar untuk menanti.

“Terkait kekurangan jumlah tabung yang akan disalurkan, kami juga menunggu instruksi dari Dinas Kelautan dan Perikanan Pasuruan,” jelas Abu Bakar Assegaf, mewakili distributor CNG.

Pihaknya berjanji akan berusaha mendistribusikan tabung CNG pada bulan Januari ini. tj

1 komentar:

  1. aq minta maaf terlebih dahulu,ini kisah nyatah aku,ini aq seorang pedanga sukses dulu,semakin sukses aq selalu main judi besaran tapi lama kelamaan aq bangkrut gara2 judi,dan sekaran aku punya hutang banyak di bank ama keluarga,sekaran aku stres,pusing gara mikirin itu,tapi syukur ada tmn beri petunjuk kepada aq berhubungan dunia gaib melalui bantuan atas nama kisongo dengan nomornya beliau 085 217 519 919 tp aq ikuti saran aki songo selama seminggu,syukur alhamdulillah aq ikut namanya bank gaib,cuma butuh 3hari uang gaibnya cari dan aku bisa bayar hutang dimana dan sisanya untuk bangkit dagan lagi bagi saudara mau seperti aq ini ada blog akinya di www.paranormal-kisongo.blogspot.com ingat saudara kalau ada berbicara ama beliau harus sopan ya dan jagan bilang kalau aq yang sebarkan nomornya,mudahan ini bisa bermamfaat.terima kasih

    BalasHapus

terima kasih telah memberikan komentar pada tulisan ini...