PASURUAN – Keberadaan dan aktifitas usaha eksplorasi air
tanah milik Aqua yang berada di Desa Keboncandi, Kec Gondang Wetan, Kab
Pasuruan dituding sebagai penyebab utama menyusutnya debit air sumur milik
warga.
Pabrik air minum dalam kemasan yang berdiri sejak tahun 2005
tersebut, dikatakan telah menyengsarakan warga sekitar karena saat ini warga semakin
sulit mendapatkan air seperti saat pabrik belum dibangun.
Dari penjelasan yang dituturkan Imam Bashori, Kepala Desa
Penataan, Kec Winongan, saat menyampaikan aspirasi warganya ke Komisi C DPRD
Kabupaten Pasuruan, diketahui bahwa penurunan debit air sumur di pemukiman
warga sekitar, telah dirasakan sejak beberapa tahun terakhir, bahkan sangat
tampak penurunannya jika musim kemarau tiba.
“Pabrik Aqua yang menggunakan bahan baku
utama air bawah tanah telah mengurangi sumur-sumur milik warga,” kata Imam
Basori.
Pengambilan air tanah jika tetap dilakukan secara terus
menerus ini, lanjut Imam Basori, dipastikan berdampak pada matinya sumber air
dan sumur milik warga di sekitar pabrik asing tersebut.
Pihaknya pun mendesak kepada DPRD agar membentuk tim audit
lingkungan bersifat independent, dengan harapan dapat melakukan evaluasi dan
memastikan kebenaran atas dugaan sebagai penyebab susutnya debit air sumur
milik warga.
Selain masalah air bawah tanah, warga juga mempersoalkan
kerusakan jalan kabupaten yang selama ini digunakan jalur lalu lintas angkutan
hasil produksi Aqua maupun aktifitas pabrik lain di kawasan tersebut.
Sekretaris Komisi C DPRD Kabupaten Pasuruan, Bachrul Alam,
menyatakan bahwa keluhan dan aspirasi warga ini akan segera ditindak lanjuti.
Pihaknya juga akan mengklarifikasi ijin pemanfaatan air
bawah tanah oleh pabrik Aqua. Selanjutnya ditegaskan jika untuk memastikan
kebenaran dugaan penyebab susutnya air sumur warga masih diperlukan penelitian
dan kajian lebih lanjut.
"Keluhan penurunan air dan kerusakan lingkungan
disekitar pabrik akan kami tindak lanjuti, meminta keterangan dari instansi
terkait," tandas Bachrul Alam. tj