PASURUAN – Upaya melepas ketergantungan benih padi import
oleh Pemerintah Kota Pasuruan barangkali patut juga diapresiasi. Bersama dengan
kelompok taninya, Pemkot berhasil memproduksi benih padi varietas Ciherang. Benih
padi unggulan ini, di-klaim lebih tahan terhadap serangan hama
dan mampu meningkatkan produksi padi lebih 30 persen jika dibandingkan
menggunakan benih padi pada umumnya.
Benih varietas Ciherang tersebut berasal dari hasil
penangkaran Kelompok Tani Mandiri, Kota Pasuruan. Dan pada jum’at (25/11)
kemarin, benih tersebut secara resmi dilepas ke pasaran umum untuk memenuhi
kebutuhan pangan warga Kota Pasuruan dan sekitarnya.
Volume dari hasil penangkaran benih ini dikatakan tergolong
istimewa, karena benih yang berhasil ditangkarkan tiap hektar lahan mencapai
5,6 ton benih, lebih tinggi dari benih biasa yang hanya menghasilkan 3,5 ton.
Selain itu, produksi padi dengan benih ini mampu menghasilkan
panenan lebih tinggi dan tahan terhadap hama
dan penyakit yang biasa menyerang padi, seperti hama
wereng maupun tungro.
Pada tiap hektar sawah padi, panenan yang dicapai petani
dapat mencapai sekitar 8,4 ton. Jumlah tersebut meningkat 30 persen lebih
tinggi jika menggunakan varietas lain yang hanya sekitar 6 hingga 7 ton padi
per hektar.
Disebutkan dari hasil penangkaran benih Ciherang, tingkat tumbuh
padi mencapai 98 persen. Angka tersebut diatas tingkat pertumbuhan taburan
benih padi di Jawa Timur yang hanya 96 persen saja.
“Hasil penangkaran kelompok Tani Mandiri ini menjadi yang
terbaik di Jatim dengan keberhasilan 98 persen. Artinya dari 100 butir benih,
yang berhasil tumbuh 98 butir,” terang Asep Suryatna, kepala Dinas Pertanian,
Perikanan dan Kelautan Kota Pasuruan.
Kebutuhan benih padi untuk pertanian di wilayah Kota Pasuruan,
saat ini mencapai 130 ton setiap tahunnya. Dari total kebutuhan itu, hanya 23
ton yang berhasil dipenuhi, yang terinci sebesar 16 ton dari kelompok-kelompok
tani dan 7 ton kebun benih milik pemerintah.
Sedangkan kekurangan benih sebesar 107 ton, pemerintah
selama ini terpaksa menggantungkan benih padi import.
Agar dapat mengurangi ketergantungan benih itu, pemerintah kota
bersama kelompok-kelompok tani selanjutnya akan menyediakan lahan penangkaran
benih seluas 20 hektar.
“Saya yakin, pemenuhan bibit dapat dipenuhi sendiri. Untuk
itu, akan disediakan lahan penangkaran benih seluas 20 hektar yang dikerjakan
petani bersama Pemkot Pasuruan,” tegas H Hasani, Walikota Pasuruan.
Diharapkan dari hasil penangkaran benih padi tersebut,
selain dapat mencukupi kebutuhan petani Kota Pasuruan, juga dapat memenuhi
permintaan dari daerah lainnya. Pasalnya, keberhasilan Kota Pasuruan
menangkarkan benih padi varietas Ciherang ini, banyak petani dari daerah lain
di Jatim yang memesannya. tj
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
terima kasih telah memberikan komentar pada tulisan ini...