Rabu, 30 November 2011

Penadah Miliki Senpi Ditangkap


PASURUAN – Sat Reskrim Polres Pasuruan, berhasil menangkap seorang pria yang diduga terlibat dalam komplotan sebagai penadah dalam aksi perampokan kendaraan di wilayah Tulungagung.

Pria bernama Naum (28), warga Dusun Tengah, RT 02/02, Desa Bunten Barat, Kec Ketapang, Kab Sampang itu, ditangkap tanpa perlawanan di sebuah rumah kost di Kampung Baru, Kel Pandaan, Kec Pandaan, Kabupaten Pasuruan. Rabu (30/11).

Dari penangkapan tersebut, polisi menemukan sepucuk senjata api rakitan jenis revolver berikut empat butir amunisi siap untuk diledakkan tanpa disertai surat , yang disimpan di suatu tempat tersembunyi di rumah kost itu.

Selain senpi ilegal, polisi juga mengamankan sebilah celurit beserta sarungnya, pisau lebar dan dua buah plat nomor roda dua N 3187 OU.
Kasat Reskrim Polres Pasuruan, AKP Supriyono, mengatakan bahwa penangkapan itu dilakukan atas informasi dan pengembangan kasus perampokan sebuah kendaraan roda dua yang terjadi di wilayah Kab Tulungagung, beberapa waktu lalu.

“Naum diduga terlibat dalam aksi perampokan di Tulungagung, sebagai penadah hasil tindak kejahatan,” jelas AKP Supriyono.

Dari pengakuan Naum kepada polisi, senpi rakitan yang diamankan itu adalah salah satu alat yang digunakan komplotannya untuk melakukan perampokan di wilayah Tulungagung.

Saat ini, Naum yang sehari-hari mengaku bekerja di sebuah pasar di wilayah Pandaan itu, terpaksa meringkuk di tahanan Mapolres Pasuruan.

Naum dikenakan pasal berlapis yakni pasal 480 KUHP karena terlibat sebagai seorang penadah hasil tindak kejahatan; serta dijerat dengan UU Darurat nomor 12/1951 tentang penyalahgunaan senjata api dengan ancaman hukuman 5 tahun hingga 10 tahun penjara. tj

Senin, 28 November 2011

Santri Demo, Jalan Lingkar Selatan Lumpuh


Dipicu Kasus Jual Beli Tanah

PASURUAN – Ratusan santri Ponpes Al-Masyhur dan warga Kelurahan Bakalan, Kec Bugul Kidul, Kota Pasuruan, melakukan aksi blokir hingga mengakibatkan jalan lingkar selatan, jalur utama Surabaya-Banyuwangi lumpuh. Senin (28/11).

Blokir jalan dilakukan secara spontanitas dengan cara membakar ban bekas, sedangkan santri bersama warga lainnya melakukan aksi duduk dan menari-nari di tengah jalan raya, sambil memainkan sejumlah alat musik.

Pengasuh Ponpes Al-Mashyur, KH Mashuri, menuturkan jika aksi dipicu adanya kekecewaan terkait kasus sengketa jual beli tanah seluas 400 meter persegi yang telah dibeli dari Hadi, warga Kota Pasuruan, pada 7 tahun silam.

Namun, sebidang tanah yang lokasinya berdekatan dengan Ponpes itu, sejak 2 minggu lalu malah diakui milik seseorang bernama Muhammad Sakri, warga Kebonagung, Kota Pasuruan.

Belakangan diketahui bahwa Muhammad Sakri telah membeli tanah tersebut dari Andi, pemilik toko “Putra Agung” Kota Pasuruan yang disebutkan telah membeli tanah itu dari Hadi.

KH Mas Mashuri tidak mengetahui secara pasti kenapa tanah yang telah dibeli itu kini malah berpindah tangan ke orang lain. Namun, ia menyadari pihaknya saat melakukan transaksi jual beli pada 7 tahun silam, tidak meminta sertifikat tanah kepada Hadi, karena merasa semua dianggap lancar berdasar rasa saling percaya.

“Segala urusan tanah itu sepenuhnya saya serahkan kepada Udin (Pengurus Ponpes). Tahu-tahu kok begini,” sesal KH Mashuri, pengasuh Ponpes Al-Masyhur.

Lebih jauh Kyai yang dikenal dengan sikap ‘nyleneh’ ini menjelaskan, bahwa pihaknya membeli tanah dari Hadi dilakukan dengan cara menukar lahan miliknya dengan luasan yang sama disertai ‘tombokan’ uang sebesar Rp 50 juta.

KH Mashuri yang diwakili Udin, sempat menyerahkan mobil Kijang tahun 2000 miliknya sebagai jaminan, karena hanya memberikan uang sebesar Rp 30 juta kepada Hadi. Tapi, setelah beberapa hari dari tanggal transaksi, KH Mashuri menyerahkan kekurangan uang tanah Hadi sehingga akad jual beli tanah seluas 400 meter persegi itupun selesai.

Bersama warga dan santri, KH Mashuri merasa prihatin menuntut lahan yang telah dibeli itu diserahkan kembali kepada Ponpes. Pasalnya, persoalan status kepemilikan hak tanah ini tiba-tiba muncul, pada saat Ponpes berencana melakukan pengembangan dan pembangunan untuk sarana pendidikan.

Sementara itu, Kapolsek Bugul Kidul, Kompol Imam Irianto, memahami kekecewaan warga dan santri kali ini.

Untuk mengetahui adanya kemungkinan pidana, polisi masih mempelajari kasus ini dan saat ini pihaknya hanya melakukan upaya mediasi kepada sejumlah pihak yang terlibat dalam persoalan sengketa jual beli tanah ini.

Aksi spontan blokir jalan ini, mengakibatkan jalan lingkar selatan, jalur utama Surabaya-Banyuwangi tertutup hampir dua jam. Arus lalu lintas kendaraan terpaksa dialihkan ke jalur dengan memutar ke jalan lain.

Setelah hampir dua jam melakukan aksi, santri dan warga akhirnya membubarkan diri dan arus lalu lintas jalan raya kembali normal, setelah dipastikan jika tanah itu dipastikan tetap dimiliki Ponpes Al-Masyhur. tj

Minggu, 27 November 2011

Lahan Produktif Menyempit, Pemerintah Pasrah


PASURUAN – Pemerintah Kota (Pemkot) Pasuruan, tidak berdaya menyikapi kian sempitnya lahan pertanian produktif di wilayahnya. Untuk mencukupi kebutuhan dan produksi padi selama ini, pemerintah hanya berusaha mempertahankan lahan eks bengkok kepala desa sebelumnya, yang saat ini dikuasai.

Ketidakberdayaan dan sikap pasrah itu ditunjukkan Walikota Pasuruan, Hasani, pada sebuah acara peluncuran bibit unggul beberapa waktu lalu, menyusul kian menyempitnya lahan pertanian produktif karena beralih fungsi menjadi rumah atau bangunan lain, yang terjadi setiap waktu tanpa terkendali.

“Ini memang dilema, kadang keinginan masyarakat dengan pemerintah tidak sejalan. Pemerintah ingin mempertahankan (lahan produktif) sementara masyarakat ingin melepasnya,” kata Hasani.

Pemkot sendiri tidak mengetahui secara pasti angka luasan terhadap pengurangan lahan produktif tersebut di wilayahnya.

Dari penjelasan, pemerintah hanya mencatat lahan yang masih produktif untuk digunakan bercocok tanam dan tersebar di wilayah Kota Pasuruan saat ini berkisar 1.200 hektar.

Dari luasan itu, lahan seluas 130 hektar diantaranya, pengelolaannya masih dikuasai oleh Pemkot sebagai aset negara. Lahan tersebut diantaranya merupakan lahan eks bengkok yang sebelumnya diberikan kepada Kepala Desa untuk dikelola.

Pemerintah, disebutkan oleh Hasani, tidak dapat berbuat banyak, meskipun seluruh lahan produktif yang ada selama ini diketahui tidak dimanfaatkan secara penuh. Malah dari pantauan di lapangan, banyak petani maupun warga lain yang memiliki lahan, lebih memilih merubah fungsi lahannya dibangun untuk dijadikan rumah mukim atau bangunan lain sebagai tempat usaha.

Lahan seluas 130 hektar itu, dijelaskan untuk memenuhi hampir 60 persen dari kebutuhan dan produksi padi di wilayah Kota Pasuruan saat ini yang setiap tahunnya, rata-rata mencapai 22.700 ton padi.

Pemerintah memastikan jika lahan produktif yang dikuasainya saat ini, tetap dipertahankan dan tidak akan dialihfungsikan sehingga terus menjadi sandaran utama dalam produksi terkait program ketahanan pangan.

“Terutama adalah aset-aset (lahan produktif) pemerintah, dipertahankan,” tegas Hasani.

Namun demikian Hasani juga masih ragu saat ditanya kemungkinan dilakukannya kebijakan pengetatan terhadap alih fungsi lahan oleh warga yang terjadi tiap waktu dan tidak terkendali itu, baik berupa Peraturan Walikota ataupun Peraturan Daerah. tj

Jumat, 25 November 2011

Produksi Benih Padi Unggul Untuk Lepas Ketergantungan


PASURUAN – Upaya melepas ketergantungan benih padi import oleh Pemerintah Kota Pasuruan barangkali patut juga diapresiasi. Bersama dengan kelompok taninya, Pemkot berhasil memproduksi benih padi varietas Ciherang. Benih padi unggulan ini, di-klaim lebih tahan terhadap serangan hama dan mampu meningkatkan produksi padi lebih 30 persen jika dibandingkan menggunakan benih padi pada umumnya.

Benih varietas Ciherang tersebut berasal dari hasil penangkaran Kelompok Tani Mandiri, Kota Pasuruan. Dan pada jum’at (25/11) kemarin, benih tersebut secara resmi dilepas ke pasaran umum untuk memenuhi kebutuhan pangan warga Kota Pasuruan dan sekitarnya.

Volume dari hasil penangkaran benih ini dikatakan tergolong istimewa, karena benih yang berhasil ditangkarkan tiap hektar lahan mencapai 5,6 ton benih, lebih tinggi dari benih biasa yang hanya menghasilkan 3,5 ton.

Selain itu, produksi padi dengan benih ini mampu menghasilkan panenan lebih tinggi dan tahan terhadap hama dan penyakit yang biasa menyerang padi, seperti hama wereng maupun tungro.

Pada tiap hektar sawah padi, panenan yang dicapai petani dapat mencapai sekitar 8,4 ton. Jumlah tersebut meningkat 30 persen lebih tinggi jika menggunakan varietas lain yang hanya sekitar 6 hingga 7 ton padi per hektar.

Disebutkan dari hasil penangkaran benih Ciherang, tingkat tumbuh padi mencapai 98 persen. Angka tersebut diatas tingkat pertumbuhan taburan benih padi di Jawa Timur yang hanya 96 persen saja.

“Hasil penangkaran kelompok Tani Mandiri ini menjadi yang terbaik di Jatim dengan keberhasilan 98 persen. Artinya dari 100 butir benih, yang berhasil tumbuh 98 butir,” terang Asep Suryatna, kepala Dinas Pertanian, Perikanan dan Kelautan Kota Pasuruan.

Kebutuhan benih padi untuk pertanian di wilayah Kota Pasuruan, saat ini mencapai 130 ton setiap tahunnya. Dari total kebutuhan itu, hanya 23 ton yang berhasil dipenuhi, yang terinci sebesar 16 ton dari kelompok-kelompok tani dan 7 ton kebun benih milik pemerintah.

Sedangkan kekurangan benih sebesar 107 ton, pemerintah selama ini terpaksa menggantungkan benih padi import.

Agar dapat mengurangi ketergantungan benih itu, pemerintah kota bersama kelompok-kelompok tani selanjutnya akan menyediakan lahan penangkaran benih seluas 20 hektar.

“Saya yakin, pemenuhan bibit dapat dipenuhi sendiri. Untuk itu, akan disediakan lahan penangkaran benih seluas 20 hektar yang dikerjakan petani bersama Pemkot Pasuruan,” tegas H Hasani, Walikota Pasuruan.

Diharapkan dari hasil penangkaran benih padi tersebut, selain dapat mencukupi kebutuhan petani Kota Pasuruan, juga dapat memenuhi permintaan dari daerah lainnya. Pasalnya, keberhasilan Kota Pasuruan menangkarkan benih padi varietas Ciherang ini, banyak petani dari daerah lain di Jatim yang memesannya. tj

Kamis, 24 November 2011

BPD Tagih Janji Motor Pada Bupati


PASURUAN – Forum Komunikasi Badan Permusyawaratan Desa (FK-BPD) Kabupaten Pasuruan, menagih janji Bupati Pasuruan, Dade Angga yang akan melakukan penggantian sepeda motor dinas seperti saat kampanye Pilkada tahun 2008 lalu.

Ketua FK-BPD, Soetrisno Hidayat, mengatakan bahwa jika Bupati tidak segera memenuhi janjinya itu, maka seluruh BPD se-Kabupaten Pasuruan dipastikan tidak akan menanda tangani pengesahan berita acara Alokasi Dana Desa (ADD) tahun 2012 mendatang.

“Jika kendaraan untuk BPD tidak direalisasikan, kami akan memboikot alokasi dana desa (ADD) tahun 2012,” ancam Soetrisno Hidayat, setelah menyampaikan surat permohonan kendaraan dinas BPD di kantor Bupati, Kamis (24/11) siang.

Soetrisno Hidayat, yang mengaku sebagai salah satu tim pemenangan Dade Angga dan Eddy Paripurna saat pilkada tahun 2008 lalu itu, mengungkapkan keprihatinannya menyusul rencana pengadaan sepeda motor yang akan diberikan kepada kepala desa dalam beberapa waktu mendatang.

Jika tuntutan pengadaan motor itu diapresasi, maka dituturkan akan sangat membantu kinerja para anggota BPD. Pasalnya honor yang diterima anggota BPD juga tidak pernah ada kenaikan hanya sebesar Rp 50 ribu saja yang diberikan setiap 6 bulan sekali.

FK-BPD juga sempat melakukan pertemuan ke Komisi A DPRD Kab Pasuruan untuk mengadukan nasibnya pada Rabu (23/11) kemarin. Namun, dari hasil pertemuan itu BPD disarankan untuk membuat permohonan kendaraan operasional untuk BPD ke Bupati.

Salah satu anggota Komisi A DPRD Kab Pasuruan, Mustoliq, mengaku pihaknya tidak memiliki kewenangan untuk memutuskan tuntutan pengadaan motor BPD

“Semua kewenangan Bupati karena berkaitan langsung dengan pemerintahan desa,” ujar Mustoliq.

Sementara, H M Soeharto, Asisten I Pemkab Pasuruan, menyampaikan jika tuntutan BPD tetap menjadi perhatian dan akan diakomodir.

“Usulan diterima, tapi ada aturan mainnya. Semua tahapan harus dilalui dan dibahas dulu di tim anggaran. Dan itu-pun jika anggarannya mencukupi,” kata H M Soeharto.

Diketahui usulan anggaran yang diajukan untuk pembelian motor bagi para kepala desa dalam APBD 2012 yang saat ini tengah dibahas, mencapai Rp 8,6 miliar untuk 341 desa di Kab Pasuruan. Setiap kepala desa diperkirakan mendapat motor baru dengan harga sekitar Rp 21 juta-an.

BPD adalah merupakan kesatuan dalam pemerintahan desa yang mempunyai kewajiban serta tanggung jawab yang sama dengan kepala desa. Pada tahun 2012 mendatang, alokasi dana desa (ADD) Kabupaten Pasuruan akan mengalami kenaikan antara 15 % – 20 % dari dana yang diterima pada tahun-tahun sebelumnya. tj

Buruh Unjukrasa Tolak PHK Sepihak


PASURUAN – Ratusan buruh yang tergabung dalam Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (SPSI) Kab Pasuruan, melakukan unjukrasa di depan Pabrik farmasi PT Scering Plough, Pandaan. Kamis (24/11), menyusul sikap manajemen yang dianggap arogan karena telah melakukan PHK sepihak terhadap salah seorang buruh bernama Ledi Prayitno.

Buruh menyayangkan sikap manajemen dan menilai Ledi Prayitno yang bekerja pada bagian quality control (QC) itu, tidak pernah melakukan kesalahan seperti mangkir atau tidak disiplin dalam bekerja.

Sekretaris SPSI, Soleh, saat bersama Ledi Prayitno di depan pabrik siang kemarin, menegaskan bahwa proses PHK yang dilakukan pihak manajemen tidak sesuai dengan prosedur hukum dan tanpa alasan yang jelas.

Dijelaskan bahwa persoalan yang dihadapi Ledi Prayitno sebenarnya tidak berkaitan dengan posisi dan pekerjaannya, karena persoalan bermula adanya perseteruan pribadi antara Ledi Prayitno dengan Ika Rina, yang kebetulan menjabat Supervisor di PT Scering Plough.

Perseteruan pribadi itu pun memuncak hingga keduanya terlibat adu mulut hingga berakhir saling pukul di dalam pabrik yang terjadi beberapa waktu lalu.

Namun, beberapa hari setelah pertengkaran tersebut, tiba-tiba terbit surat pemecatan dari manajemen yang diberikan kepada Ledi Prayitno.

“PT Scering Plough nyata-nyata telah melanggar aturan, karena tanpa alasan dan peringatan, tiba-tiba Ledi dipecat,” ujar Soleh diamini Ledi yang berada di sampingnya.

Buruh menuntut manjemen segera mencabut pemecatan sepihak itu sehingga Ledi Prayitno dapat bekerja kembali.

“Jika saya tetap di-PHK seharusnya Ika Rina (Supervisor PT Scering Plough) juga di-PHK, jadi adil,” tambah Ledi Prayitno.

Proses musyawarah yang dijalani kedua pihak hingga kini juga belum menemukan titik terang. Pada pertemuan yang dilakukan oleh perwakilan buruh bersama pihak manajemen kemarin pun masih harus menunggu proses hingga dua bulan ke depan. tj

Selasa, 22 November 2011

Angin Kencang Rusak 26 Rumah Dan Lukai Warga


PASURUAN – Hujan disertai angin kencang yang melanda sebagian wilayah selatan dan barat Kab Pasuruan pada Senin (21/11) petang kemarin mengakibatkan sedikitnya 26 rumah warga di dua kecamatan rusak dan melukai seorang warga.

Dari catatan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kab Pasuruan, ke-26 rumah tersebut masing-masing berada di dua desa yakni Desa Kertosari, Kecamatan Purwosari dan Desa Klangrong, Kec Kejayan, Kab Pasuruan.

Angin kencang menerjang Desa Kertosari, merusak 15 rumah warga, dengan rincian, 5 unit rumah rusak parah, 4 rumah rusak sedang, 6 rumah rusak ringan.

Kepala desa Kertosari Waluyo Utomo, mengatakan bahwa hujan disertai angin kencang terjadi sekitar satu jam, sejak pukul 14.45 WIB dan langsung menghantam belasan rumah warga.

Dusun Selokandang, di Desa Kertosari merupakan wilayah yang paling parah terdampak angin kencang. Sebanyak 4 rumah kehilangan atap rumah karena tersapu angin. Rumah-rumah tersebut diantaranya milik warga bernama Legimin, Munir, Sutikno dan rumah Ibu Suhut.

Selain merusak rumah, angin kencang juga mengakibatkan atap di sebuah ruang kelas SDN Kertosari 02, tersingkap dan menghancurkan seluruh plafon di ruangan. Namun saat ini atap yang tersingkap itu sudah di tutup dengan terpal oleh warga bersama satuan Tagana setempat, sehingga proses belajar mengajar siswa pagi kemarin dapat berlangsung.

Sementara di wilayah Desa Klangrong, Kecamatan Kejayan, angin kencang merusak sedikitnya 14 rumah warga.

Bahkan seorang warga dusun Klangrong bernama Halimah (27), menderita luka cukup parah setelah tertimpa material bangunan sebuah rumah yang berterbangan saat diterjang hujan angin waktu itu. Halimah saat ini tidak mampu berjalan karena tulang punggung dan tulang kakinya diperkirakan patah.

Kejadian itu bermula ketika Halimah hendak menjemput kedua anaknya Amirudin (9) dan Rudiyanto (5), yang tidak kunjung pulang dari sekolah di sebuah Madrasah yang tak jauh dari rumahnya.

“Saya khawatir dengan kedua putra saya, karena saat itu mendungnya gelap sekali, jadi saya ingin menjemput pulang,” kata Halimah di rumahnya.

Di sela pencarian kedua anaknya, tiba-tiba hujan deras disertai angin kencang menerjang, sehingga ia memutuskan untuk berteduh di teras rumah Syamsul Arifin (32) kakaknya.

Namun, tidak disangka genting dan batu bata tembok rumah tempat Halimah berteduh berjatuhan dan menimpa tubuhnya.

Petugas dari berbagai instansi segera mendatangi Desa Klangrong untuk menanggulangi bencana bersama warga setempat. Tim medis Puskesmas Kejayan juga ikut turun ke lapangan, memeriksa Halimah. Karena luka yang diderita dinilai cukup parah, Halimah akhirnya dirujuk ke RSUD Bangil untuk mendapat perawatan medis yang lebih memadai.

“Korban harus segera mendapat pertolongan dan perawatan serius, karena lukanya parah,” ujar dr Sri Martariani, salah satu dokter Puskesmas Kejayan.

Sementara, pihak Pemkab Pasuruan, hingga saat ini masih menghitung kerugian akibat putting beliung tersebut dan upaya penanggulangan terus dilakukan.

“Kami berusaha bergerak cepat dan untuk kerugian hingga saat ini masih dihitung,” tandas Yudha Triwidya Sasongko, Kepala BPBD Kab Pasuruan. tj

Senin, 21 November 2011

Aliansi Parpol 'Gurem' Unjuk Gigi


PASURUAN – Kondisi politik Kab Pasuruan, menjelang pemilihan kepala daerah (Pilkada) pada 2013 nanti kian hari kian menarik. Kali ini Sebanyak 16 partai politik (parpol) di Kab Pasuruan resmi mengikatkan diri dalam Aliansi Nurani Rakyat (Annur). Senin (21/11).

Menariknya lagi, ke 16 parpol tersebut malah unjuk gigi dengan mengusung ketua Partai Hanura Kab Pasuruan, Nafiudin Fadhol, sebagai salah satu kandidat Calon Bupati (Cabup) Pasuruan.

“Tapi jika dari luar ada yang lebih baik, kami akan mengakomodir dan mereka wajib mengikuti proses penjaringan. Namun, Annur tidak akan melamar calon,” kata Nafiudin Fadhol, seusai penanda tanganan kesepakatan aliansi 16 parpol, Senin (21/11).

Sebanyak 16 parpol yang sepakat bergabung dalam Annur tersebut terdiri dari Partai Hanura, Partai Demokrasi Pembaharuan, PBB, PNI Marhaen, Partai Merdeka, Partai Patriot, Partai Pemuda Indonesia, PNBK, PKPB, PSI, Partai Barnas, PNUI, Partai Buruh, PPRN, Partai Republikan, dan PKPI.

Ketua dan Sekretaris 16 parpol tersebut menandatanganii kesepakatan aliansi, di depan Pengacara Indra Bayu SH, bertempat di sebuah rumah makan di daerah Kejayan, Kab Pasuruan.

“Dengan tanda tangan berarti ke 16 parpol sudah terikat dalam satu legalitas dan berkekuatan hukum. Sehingga semuanya harus tetap menjaga komitmen,” tandas Indra Bayu SH.

Dari ke 16 parpol tersebut, hanya Partai Hanura saja yang memiliki kursi di DPRD Kab Pasuruan dengan dua kursi. Sedangkan 15 parpol lainnya adalah partai yang terkategori gurem dan total perolehan suara 16 parpol dalam pemilu legislatif lalu mencapai 12,06 persen.

Nafiudin Fadhol, yang juga Ketua DPC Hanura Kab Pasuruan, terpilih sebagai Ketua Dewan Pembina Annur. Sedangkan M Ridwan, Sekretaris DPC Hanura Kab Pasuruan, terpilih sebagai Ketua Pengurus Harian Annur.

Dengan kekuatan 12,6 persen suara itu, Annur mengaku belum mampu maju dalam pertarungan pilkada nanti. Sehingga agenda ke depan yang mendesak dilakukan adalah melakukan komunikasi politik dengan parpol besar lain.

Diperkirakan Partai Demokrat, PDI Perjuangan, Gerindra dan PKNU Kab Pasuruan disebutkan tertarik dan kemungkinan dapat bergabung dengan Annur.

Sementara, M Ridwan, Ketua Harian Annur menyampaikan bahwa aliansi yang dimotori Partai Hanura tersebut, tidak semata-mata untuk kepentingan pemilihan bupati belaka, karena Annur dibentuk untuk memberikan pencerahan kepada masyarakat Kab Pasuruan.

“Kebetulan saja moment yang terdekat adalah pilbup. Tapi untuk kepentingan masyarakat yang lain, tetap diperjuangkan,” pungkas M Ridwan. tj

Jumat, 18 November 2011

Jalan Rusak, Warga Tanam Pisang


PASURUAN - Ratusan warga Desa Rembang dan Desa Kalisat, Kec Rembang, Kab Pasuruan, siang kemarin memblokir jalan dengan menanam pohon pisang di tengah jalan raya. Aksi dilakukan sebagai bentuk protes kepada pemerintah karena tidak segera melakukan perbaikan di jalan penghubung kecamatan Bangil dan Kecamatan Sukorejo itu yang mengalami rusak parah sepanjang hampir 2 kilometer.

Abdul Rohman (50), warga Desa Rembang menuturkan selama ini pemerintah tidak tangap dengan keresahan warga meskipun beberapa waktu lalu, aksi serupa juga pernah dilakukan oleh warga.

Upaya persuasif dengan cara melapor melalui pemerintah desa maupun kecamatan selama ini pun tidak pernah digubris.

Bahkan sudah berkali-kali sejumlah warga datang ke gedung DPRD Kab Pasuruan untuk mengadu kondisi jalan yang selama hampir satu tahun ini rusak dan membahayakan jiwa.

Dituturkan oleh Rohman bahwa selama ini warga maupun pengguna jalan lainnya, kerap terjatuh atau mengalami kecelakaan saat berkendara akibat jalanan rusak. Malah kecelakaan akan lebih banyak memakan korban bila hujan menerjang wilayah desa mereka.
“Cuman tinggal Desa Kalisat dan Rembang saja yang jalannya rusak, makanya kami minta jalan kami segera diperbaiki,” kata Rohman.

Sementara itu, Harry Aviantara, kepala PU Bina Marga Kab Pasuruan, memahami kegelisahan warga yang kali ini melakukan blokir jalan tersebut.

Pemerintah daerah telah mengalokasikan dana sebesar Rp 1,9 miliar untuk perbaikan jalan di Desa Kalisat dan Desa Rembang yang akan dilaksanakan pada 2012 mendatang.

Selain itu perbaikan juga akan dilakukan pada jalan yang menghubungkan Kec Wonorejo dengan Kec Rembang yang diperkirakan menelan Rp 1,6 miliar.

Anggarannya dari dana bantuan luar negeri (BLN) untuk percepatan infrastruktur, sudah turun pada pertengahan Oktober lalu. Sekarang masih dalam proses lelang dan dalam masa sanggah. Semoga sangahnya tidak berat, sehingga pekerjaaan segera dilaksanakan,” kata Harry Aviantara. tj

Pelayanan Turun, Pemkot Malah Ribut Investasi


PASURUAN – Kalangan DPRD Kota Pasuruan mengkawatirkan penurunan pelayanan terhadap masyarakat. Pasalnya, anggaran pelayanan terhadap masyarakat menurun dan Pemkot Pasuruan justru berencana menganggarkan penyertaan modal ke salah satu bank hingga Rp 7,5 miliar.

Dicontohkan, kebutuhan fogging demam berdarah saat ini hanya sebesar Rp 90 juta. Padahal, anggaran untuk pelayanan kesehatan masyarakat ini tahun lalu sebesar Rp 180 juta.

“Ini mengkawatiran, dana Rp 90 juta itu hanya untuk perawatan dan tambah alat saja, sedangkan pestisidanya tidak ada,” ungkap Farid Misbah, Anggota Komisi I dari Partai Hanura, Jumat (18/11).

Menurut Farid, dengan berkurangnya anggaran, tentu saja membuat pelayanan dan kepentingan rakyat terabaikan. Padahal ditilik dari kebutuhan fogging demam berdarah, kebutuhannya sukar diprediksi dengan kondisi cuaca yang masih tidak menentu, karena perubahan iklim.

Pemkot Pasuruan, dituding mengabaikan sisi peningkatan pelayanan karena lebih mengutamakan investasi dengan alasan untuk menambah pendapatan asli daerah (PAD).

Dijelaskan, Pemkot Pasuruan bakal menambah investasi berupa penyertaan modal di salah satu bank dengan nilai sekitar Rp 7,5 miliar serta menganggarkan dana cadangan hingga mencapai Rp 60 miliar.

Anggaran penyertaan modal harus dikaji ulang karena dapat menjadi preseden buruk sehingga jika tidak dapat diurungkan, setidaknya Farid meminta alokasi penyertaan modal dikurangi.

Sementara, Boedi Widayat, Kepala Dinas Pendapatan dan Keuangan Kota Pasuruan, menyenggah jika penyertaan modal sebesar Rp 7,5 miliar maupun penambahan dana cadangan hingga total Rp 60 miliar itu dapat mengurangi pelayangan terhadap masyarakat.

Pasalnya, dana yang didapatkan dari pemerintah pusat berupa dana alokasi umum (DAU) pada periode ini bertambah sebesar Rp 55 miliar.

“Anggaran pelayanan masyarakat tidak pernah dipangkas dan semua dikaji secara detil. Bahkan anggaran pemberdayaan masyarakat justru dinaikkan untuk lebih meningkatkan pelayanan,” kata Boedi Widayat. tj


Kamis, 17 November 2011

Anggota DPRD Jatim, Bantah Poliandri


Tuding Ada Konspirasi Politik

PASURUAN – Luluk Mauludyah, anggota Fraksi PDI Perjuangan DPRD Propinsi Jatim, menuding isu yang menyebutkan dirinya telah melakukan poliandri, sengaja dihembuskan oleh orang-orang di kalangan internal PDI Perjuangan yang duduk di struktural Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Propinsi Jatim sebagai bentuk konspirasi dan character assassination terhadap dirinya.

Isu poliandri oleh Luluk yang berdomisili di Jl. Slagah, Kota Pasuruan tersebut dikatakan secara tegas, tidak benar dan menyesatkan.

“Itu (poliandri) tidak betul. Saya prihatin dan sangat saya sayangkan perilaku orang-orang DPD (PDI Perjuangan Jatim),” kata Luluk di rumahnya. Kamis (17/11).

Ia menjelaskan kalimat poliandri tersebut muncul hingga akhrinya meluas, setelah salah seorang teman kecilnya bernama Teguh Digdayanto mengaku sebagai suami sirri ke Bidang Kehormatan (BK) DPD PDI Perjuangan Jatim pada Minggu (13/11) lalu.

Namun, diketahui oleh Luluk, jika pengakuan sebagai suami sirri bersifat aduan tersebut kemudian dicabut oleh Teguh secara tertulis yang dibuat pada Senin (14/11), menyusul sikap tegas yang ditunjukkannya di hadapan Teguh dan sejumlah anggota BK.

Bahkan pernyataan pencabutan tersebut oleh Teguh sempat ditunjukkan kepada salah satu anggota BK PDI Perjuangan Jatim. Rencananya, secara resmi surat itu akan diserahkan Teguh ke BK PDI Perjuangan Jatim pada Kamis (17/11) kemarin.

Belakangan sikap menunda Teguh dengan tidak segera menyerahkan surat pencabutan itu, oleh Luluk dikatakan, ternyata dimanfaatkan dan menjadi intrik politik di tingkat internal partai hingga berkembang ke masyarakat umum.

Kuat dugaan intrik sengaja dilakukan oleh orang-orang yang selama ini berseberangan dengan salah satu anggota dewan perempuan di DPRD Jatim ini.

Secara gamblang disebutkan oleh Luluk bahwa anggota BK PDI Perjuangan Jatim tersebut masing-masing diantaranya Bambang DH, Bambang Juwono, Yordan dan Nugroho SW.

Meskipun tidak memberikan nama siapa yang dimaksud orang yang ingin merusak citranya secara jelas, namun Luluk menduga diantara orang-orang yang termasuk menjadi anggota BK itu-lah yang kemungkinan menyebar informasi, melakukan intrik dan konspirasi politik agar karir politik dan pribadinya jatuh.

Sampai sejauh ini tidak diketahui secara pasti alasan Teguh Digdayanto memberikan keterangan sebagai suami sirri kepada BK PDI Perjuangan waktu itu. Luluk juga tidak memahami apakah Teguh yang selama ini diakui hanya sebagai teman itu sebelumnya disuruh dan ‘ditekan’ oleh seseorang untuk memberikan keterangan 'palsu' sebagai suami sirri.

Ia masih melakukan pikir-pikir untuk menggugat Teguh karena tindakannya dianggap telah mencemarkan nama baik dan keluarganya.

Diketahui, Luluk berangkat menjadi anggota DPRD Propinsi Jatim bertarung sebagai calon dari PDI Perjuangan di daftar nomor urut 2 di daerah pemilihan 2 (Kota Pasuruan; Kab Pasuruan; Kota Probolinggo; dan Kab Probolinggo).

Luluk mendulang suara terbesar bahkan mengalahkan calon nomor urut 1 yaitu Nugroho SW hingga berhasil ditetapkan menjadi salah satu anggota DPRD Propinsi Jatim pada Pemilu 2009 lalu. tj

Dindik Lambat Tangani SDN Banjarimbo 02


PASURUAN – Siswa SDN Banjarimbo 02 tampaknya harus rela ‘ngemper’ dan berdesak-desakan belajar di rumah warga setelah selama lebih tiga bulan bangunan sekolahnya rusak.

Dinas Pendidikan Kab Pasuruan, hingga kini masih belum menentukan upaya kongkrit untuk memberikan solusi agar siswa dapat belajar dengan lebih nyaman di tempat yang lebih memadai.

Kepala Dinas Pendidikan, Iswahyudi, mengatakan pihaknya masih membutuhkan kordinasi dengan sejumlah pihak, sehingga belum mengetahui langkah yang tepat agar siswa tidak lagi berdesak-desakan belajar di rumah berlantai tanah dan berdebu tersebut.

“Hari ini kami akan lakukan evaluasi dengan bapak asisten II dan datang ke lokasi,” kata Iswahyudi, saat berada di Pendapa Kab Pasuruan. Kamis (17/11).

Ditanya kemungkinan untuk membuat tenda maupun tempat lain yang lebih layak agar proses belajar siswa dari sejumlah kelas yang menumpuk menjadi satu ruangan dalam rumah warga tersebut, Kepala Dinas Pendidikan lagi-lagi mengatakan masih akan berkordinasi dengan pihak terkait.

Padahal, Dinas Pendidikan sudah menerima laporan kerusakan gedung dari pihak sekolah dan UPTD Lumbang pada 18 Juli lalu, namun dari uraian yang disampaikan oleh Iswahyudi bahwa upaya yang dilakukan hanya berkutat pada masalah administrasi dan laporan semata.

Lebih jauh dituturkan jika pada 23 Juli sejak laporan kerusakan dari sekolah diterima, Dinas Pendidikan telah menerbitkan nota dinas dan meminta kepala bidang maupun kepala seksi Dinas Pendidikan untuk segera menyelesaikan permasalahan yang dialami SDN Banjarimbo 02.

Nota dinas tersebut diantaranya juga berisi agar segera dilakukan perbaikan gedung secepatnya, karena kerusakan gedung dianggap sebagai sebuah bencana, terangkai dengan dana tanggap darurat bencana. 

Namun, dana tanggap darurat terkait rencana perbaikan gedung rusak itu belum juga keluar hingga kondisinya makin memprihatinkan dan terlunta-lunta.

Setelah sekian waktu menunggu, dijelaskan jika saat ini proses perbaikan gedung sudah dilakukan, dengan dana yang diperoleh dari bantuan dana percepatan infrastruktur pendidikan (DPIP) bersama 9 SD dan 19 SMP di Kab Pasuruan.

“SDN Banjarimbo 02 mulai dilakukan perbaikan melalui dana DPIP yang keluar untuk 10 SD dan 19 SMP di Pasuruan senilai Rp 2,5 milyar,” tambah Iswahyudi.

Tidak dijawab secara pasti, cairnya DPIP tersebut apakah karena adanya pemberitaan media yang gencar memantau kondisi SDN Banjarimbo 02 beberapa hari terakhir ini.

Seperti diberitakan sebelumnya, siswa SDN Banjarimbo 02, Kec Lumbang, Kab Pasuruan terpaksa menumpang belajar di rumah warga, setelah gedung sekolah yang digunakan belajar lebih tiga bulan lalu rusak parah.

Sejumlah siswa mengaku tidak dapat belajar karena rumah yang ditumpangi tidak memadai, sempit dan berdebu lantaran bangunan rumah tersebut dipinjamkan pemiliknya dalam kondisi setengah jadi.

Rumah yang ditempati masih berlantai tanah, belum terpasang pintu maupun jendela, bahkan dinding rumah juga belum diplester.

Dari catatan pihak sekolah, setidaknya sekitar 82 siswa SDN Banjarimbo 02 yakni siswa kelas I hingga IV belajar di rumah warga; siswa kelas V menempati ruang rapat guru; dan untuk siswa kelas VI bertempat di sebuah petak rumah tukang kebun sekolah. tj

Rabu, 16 November 2011

Pemprop Bangun Komitmen Penuhi Air Bersih


Dalam Rencana Mega Proyek Umbulan

PASURUAN – Meskipun pembangunan proyek Sumber Air Umbulan, belum dimulai karena masih dalam tahapan administrasi, Pemprop Jatim malah bergerak dan saat ini tengah membangun tandon air untuk dapat mencukupi kebutuhan air sedikitnya untuk warga di tiga desa sekitar lokasi Sumber Air Umbulan. Diperkirakan anggaran yang dikucurkan untuk pembangunan sarana kebutuhan air warga itu dialokasikan dari APBN sekitar Rp 2 Milyar.

Pemenuhan kebutuhan air untuk minum bagia warga disekitar Umbulan kali ini dianggap sebagai bentuk janji dan komitmen pemerintah terkait rencana mega proyek Sumber Air Umbulan yang akan dimanfaatkan untuk masyarakat jatim.

Saat ini prosesnya sudah pada tahap pembangunan tandon air (water tower) dengan ketinggian sekitar 40 meter di Desa Umbulan.

Begitu pula jaringan air berupa pipa untuk pendistribusian ke rumah warga juga telah disediakan. Bahkan pipa air dari lokasi sumber air ke water tower juga sudah terpasang dengan diameter sekitar 20 sentimeter, siap untuk dialiri.

“Air yang disalurkan akan dijual seharga Rp 2 setiap liternya. Tapi itu masih dikaji dan kemungkinan juga bisa gratis. Sambil menunggu dimulainya pelaksanaan proyek, kebutuhan warga akan dipenuhi dan setiap tahun anggarannya sudah disiapkan oleh pemerintah,” kata Syaifullah Yusuf, Wagub Jatim di sela wisuda mahasiswa Akademi Kebidananan, di Prigen. Rabu (16/11).

Seperti diketahui, air yang keluar dari Umbulan Pembangunan dengan debit sekitar 6.000 liter/detik, akan dimanfaatkan dan dialirkan untuk warga di lima daerah, Kab dan Kota Pasuruan, Sidoarjo, Surabaya dan Gresik. Mega proyek tersebut awalnya diperkirakan akan menelan biaya sekitar 1,5 trilyun, tapi saat ini biayanya justru terus membengkak.

“Tahapan Umbulan masuk shot list dan tinggal 4 hingga 6 investor saja. Saat ini masih dalam penanganan konsultan dan diperkirakan biayanya membengkak menjadi Rp 2 trilyun lebih, karena terus molor,” ujar Gus Ipul. tj

Gedung Ambruk, Siswa SD Belajar Di Rumah Warga


PASURUAN – Siswa SDN Banjarimbo 02, Kec Lumbang, Kab Pasuruan terpaksa menumpang sekolah di rumah warga. Pasalnya, gedung sekolah yang digunakan belajar sejak lebih tiga bulan lalu rusak parah.

Unit gedung rusak untuk tiga kelas belajar siswa tersebut memprihatinkan dan membahayakan karena seluruh atap ambrol dan dinding yang mengelilingi gedung jebol.

Sejumlah siswa mengaku tidak dapat belajar karena rumah yang ditumpangi tidak memadai, sempit dan berdebu lantaran bangunan rumah tersebut dipinjamkan pemiliknya dalam kondisi setengah jadi.

Rumah yang ditempati masih berlantai tanah, belum terpasang pintu maupun jendela, bahkan dinding rumah juga belum diplester.

“Ya terganggu karena banyak debu, saya pingin sekolah dibangun lagi,” kata Tri Yuliani, siswa kelas IV setelah mengikuti pelajaran pagi kemarin. Rabu (16/11).

Dari catatan pihak sekolah, setidaknya sekitar 82 siswa SDN Banjarimbo 02 terpaksa ‘ngemper’ belajar di luar kelas dan rumah warga karena gedung sekolah rusak dan saat ini masih belum dibangun.

Dari jumlah tersebut siswa kelas I hingga IV selama ini melakukan proses belajar menggunakan rumah warga. Sedangkan kelas V untuk sementara ini menempati ruang rapat guru dan parahnya lagi untuk siswa kelas VI bertempat di sebuah petak rumah tukang kebun sekolah.

Kepala sekolah SDN Banjarimbo 02, H. Giyo, hanya bisa pasrah menerima kondisi bangunan sekolahnya rusak. Tidak adanya anggaran menjadi alasan utama sehingga gedung tidak segera dibangun dan diperbaiki.

Ambruknya atap gedung sekolah dituturkan karena atap bangunan selama ini lapuk.

“Melihat kondisi bangunan gedung kami takut dan tidak lagi dibuat belajar, sehingga saat ambruk tidak mengakibatkan korban,” kata H. Giyo.

Desa Banjarimbo merupakan salah satu desa di wilayah Kecamatan Lumbang yang terletak di sekiar lereng Gunung Bromo berbatasan dengan wilayah Kabupaten Probolinggo.

Barangkali peristiwa ini menjadi sebuah ironi, di satu sisi pemerintah ‘jor-joran’ menambah anggaran pendidikan nasional agar mutu pendidikan meningkat lebih baik. Namun, ternyata besarnya anggaran dan janji peningkatan pendidikan sepertinya berbanding terbalik dan memprihatinkan jika sekolah-sekolah yang terpencil jauh seperti SDN Banjarimbo 02 malah luput dari perhatian pemerintah. tj



Selasa, 15 November 2011

Medical Check Up Dewan Sepi


PASURUAN – Kegiatan general medical check up yang seharusnya diperuntukkan kepada 50 anggota DPRD Kab Pasuruan, sepertinya sia-sia. Pasalnya, banyak anggota dewan enggan melakukan pemeriksaan kesehatan yang dilakukan oleh Laboratorium Klinik Prodia, Sidoarjo, pagi kemarin, sehingga proses pemeriksaan terlihat sepi. Selasa (15/11).

Tidak diketahui secara pasti jumlah anggota dewan yang enggan melakukan chek up, karena pihak Prodia enggan membeberkan jumlah yang telah melakukan pemeriksaan.

Padahal general medical check up ini merupakan hak anggota dewan seperti yang tertuang dalam peraturan hak protokoler dan keuangan dewan.

Diperkirakan, kurang dari separuh jumlah anggota dewan yang memanfaatkan kesempatan memeriksakan kesehatannya kali ini.

Namun dari informasi yang diberikan, hampir semua pimpinan dewan dipastikan telah memeriksakan kondisi kesehatan tubuhnya di tempat pemeriksaan yang berada di satu ruangan sebelah timur dalam gedung.

Ketua DPRD Kabupaten Pasuruan, Irsyad Yusuf mengatakan pemeriksaan kesehatan diperlukan untuk menjaga stamina dan kesehatan tubuh sehingga dapat meningkatkan kinerja para anggota dewan saat bertugas.

“Pemeriksaan ini sangat diperlukan meski hanya dilakukan setahun sekali. Ini saya juga diambil sample darahnya dan di USG,” Gus Irsyad panggilannya.

Salah satu petugas laboratorium klinik Prodia, bernama Evi, menyampaikan sejumlah tahapan pemeriksaannya meliputi pengambilan sampel darah, OSG (Ultra Sonografi), foto paru, air kencing, rekam jantung dan fisik dokter (semua organ tubuh diperiksa).

“Untuk hasil dari medical check up ini baru bisa diketahui hari Kamis (17/11) nanti,” kata Evi. tj


Senin, 14 November 2011

Listrik Padam, Paripurna Terhenti

PASURUAN – Sidang Paripurna pandangan umum (PU) fraksi DPRD Kabupaten Pasuruan atas RAPBD 2012 sempat terhenti setelah aliran listrik dalam gedung padam. Ironisnya, genset yang tersedia di DPRD saat listrik padam tidak bisa menyala. Senin (14/11).

Persidangan yang dihadiri Bupati Pasuruan Dade Angga terhenti sekitar 10 menit. Dan lantaran tak kunjung menyala, sejumlah anggota dewan memilih meninggalkan ruang sidang.

Setelah beberapa waktu genset telah menyala, anggota dewan yang berada diluar ruang sidang waktu itu malah enggan kembali lagi untuk melanjutkan agenda sidang.

Dari pantauan, kejadian memalukan ini karena energi listrik alternatif dari genset, tidak bisa berjalan maksimal. Pasalnya, saat persidangan dilanjutkan, ternyata hanya lampu menerangi bagian depan (meja pimpinan sidang) dalam ruangan paripurna, hingga layak disebut sebuah gedung bioskop.

"Seperti nonton bioskop. memiliki genset kok tidak mampu menggantikan penerangan," celetuk seorang anggota dewan.

Ketua DPRD Kabupaten Pasuruan, Irsyad Yusuf menyesalkan peristiwa keterlambatan dalam penggantian energi listrik hingga menggangu jalannya rapat paripurna.

Persoalan ini dituturkan tidak perlu terjadi jika ketersediaan dan kesiapan genset dalam kondisi prima.

“Genset yang kami miliki itu pengadaan tahun 2003 lalu. Menurut saya genset masih layak,” kata Irsyad Yusuf.

Di akhir paripurna, Irsyad meminta Bupati Pasuruan melakukan evaluasi atas kemampuan terkait daya listrik yang terpasang di gedung dewan.

Dijelaskan sejak tahun 2009, sejumlah sarana dan prasarana di gedung dewan bertambah seperti ruang fraksi yang sebelumnya hanya berjumlah empat ruang bertambah menjadi delapan ruangan; serta alat kelengkapan dewan termasuk penambahan sarana prasarananya.

Humas PT PLN APJ Pasuruan, Bambang Hermanto menyatakan, putusnya aliran listrik tersebut terjadi akibat kebakaran kabel pengolahan air bersih pada perusahaan kawasan PIER. Namun persoalan itu langsung bisa teratasi beberapa menit kemudian.

Terkait kapasitas daya listrik di gedung DPRD Kabupaten Pasuruan, lanjut Bambang, tidak menjadi persoalan dan sudah sangat memadai.

Sambungan tegangan rendah (TR) yang sebelumnya berkuatan 23.000 volt ampere sejak Pebruari 2011 lalu telah ditingkatkan menjadi 197.000 volt ampere. tj

Minggu, 13 November 2011

Pasang Headset HP, Tewas Tersambar Petir


PASURUAN – Sepasang muda mudi yang tengah asik berteduh menunggu hujan reda, di sebuah warung samping Kantor Balai Desa Pelintahan, Kec Pandaan, Kab Pasuruan, tersambar petir, Minggu (13/11). Sambaran petir yang terjadi sekitar pukul 14.00 WIB itu mengakibatkan, seorang pemuda tewas seketika di lokasi kejadian.

Dari penuturan Eko Priyono, seorang warga yang rumahnya berada di depan lokasi kejadian, diperoleh informasi bahwa peristiwa tersebut terjadi di saat hujan mengguyur lebat di wilayah Pandaan.

Sepasang kekasih yang masih berusia pelajar, terlihat berhenti untuk berteduh di sebuah warung di samping Kantor Balai Desa Pelintahan yang juga berada di dekat rumah makan (RM) Bale Air.

Sang cowok dijelaskan, memasang headset di kedua telinga, seperti tengah mendengarkan musiK di HP. Sedangkan si cewek muda hanya terdiam berada di dekat cowok yang diperkirakan pacarnya itu.

Tidak berapa lama, di tengah hujan deras tersebut, tiba-tiba petir menyambar HP yang dipegang pemuda yang diketahui bernama Tono (17), pelajar kelas 3 SMA Yayasan Pandaan.

“Petir menyambar handphone hingga rusak seketika dan cowok itu langsung terjungkal,” ujar Eko Priyono.

Tono tewas seketika di lokasi kejadian dengan tubuh kaku dan mengalami luka bakar. Sedangkan si cewek, pingsan tidak sadarkan diri.

Kontan kejadian itu mengagetkan warga sekitar. Kedua korban langsung dibawa ke Puskesmas Pembantu yang tidak jauh dari lokasi kejadian.

Di Puskesmas itu, si cewek terlihat belum dapat dimintai keterangan seperti masih shock dengan peristiwa yang baru dialaminya.

Namun setelah sekian lama si perempuan muda mengaku jika baru saja kenal dengan Tono di Taman Dayu dan memutuskan pergi jalan-jalan di sekitar Pandaan sebelum pulang dan akhirnya berteduh saat hujan mengguyur di samping Balai Desa Pelintahan, yang masih banyak tanah lapang dan areal persawahan.

Sementara, Yudha Triwidya Sasongko, Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kab Pasuruan, membenarkan adanya peristiwa tersebut. Pihaknya menghimbau kepada warga agar menghindari tanah lapang saat hujan dan sebaiknya mematikan perlengkapan elektronik seperti HP dan radio poket karena dapat menghantarkan aliran listrik. tj

Truk Pertamina Terguling, Satpam Taman Dayu Tewas


PASURUAN – Truk tangki bensin milik Pertamina mengalami kecelakaan lalu lintas di jalan raya Desa Karangjati, Kecamatan Pandaan, Kabupaten Pasuruan, Minggu (13/11). Diduga pengemudi mengantuk hingga mengakibatkan seorang pejalan kaki tewas dan satu korban lainnya menderita luka-luka.

Dari informasi diketahui jika kecelakaan yang terjadi sekitar pukul 04:00 WIB, ketika truk pertamina bernopol L-8478-UE itu, melaju dengan kecepatan tinggi dari arah Surabaya menuju Malang.

Truk bermuatan bensin yang dikemudikan Sodikin (39), warga Kedurus RT 05/ RW 05, Kecamatan Karang Pilang, Surabaya itu, langsung menabrak trotoar dan tiang lampu, sehingga terguling.

Tiang lampu roboh menimpa dan menewaskan seorang satpam Taman Dayu yang tengah menyeberang jalan, bernama Setyo Darsono, setelah sebelumnya sempat dirawat di RS Panca Dharma, Sukorejo dan RSU Bangil, karena mengalami luka serius pada kepala bagian belakang.

Tergulingnya truk tangki pertamina di Jl Raya Surabaya-Malang itu, arus lalu lintas tertutup total.  Sehingga polisi terpaksa diberlakukan ‘kontra flow’ dari jalan raya Surabaya-Malang di depan Taman Dayu tersebut, agar arus dapat berjalan.

Sementara proses evakuasi pun berlangsung lambat, karena peralatan untuk evakuasi truk tangki terbatas. Hingga sore kemarin alat khusus milik Pertamina untuk evakuasi truk masih ditunggu,

Kasat Lantas Polres Pasuruan AKP Indro Susetiyo, menuturkan bahwa untuk menjaga kemungkinan buruk dan menghindari meledaknya truk tangki, pihaknya terpaksa mendatangkan mobil PMK.

Indro juga menghimbau kepada para pengendara jalan untuk berhati-hati saat melintas di lokasi kecelakaan, menyusul truk yang mengangkut BBM yang rawan terbakar dan meledak.

"Kita himbau agar para pengguna jalan tak membuang puntung rokok di sekitar lokasi. Karena truk rawan terbakar. Sementara kita juga masih menyelidiki kecelakaan," tandas AKP Indro Susetiyo, Kasat Lantas Polres Pasuruan di lokasi kejadian. tj

Jumat, 11 November 2011

Dewan Dukung Kades Agar RUU Desa Digedok


PASURUAN – Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kab Pasuruan, akhirnya memberikan dukungan kepada Kepala Desa (Kades) agar Rancangan Undang-undang (RUU) tentang Desa disahkan oleh pemerintah pusat.

Dukungan ‘politik’ yang tertuang dalam lembaran tertulis tersebut, diberikan saat puluhan Kades melurug kantor DPRD Kab Pasuruan, kemarin.

Elok Dwi Nur Cahyono, Ketua Asosiasi Kepala Desa (AKD) Kab Pasuruan, mengungkapkan sukacitanya, bahwa setelah dua tahun perjalanan dalam memperjuangkan tuntutan terkait RUU Desa akhirnya mendapat respon positif dari kalangan legeslatif.

“Alhamdulillah, beberapa kali secara persuasif minta kepastian (dukungan pengesahan RUU Desa), akhirnya kita mendapat respon dari dewan,” ujar Elok, setelah melakukan dialog dengan DPRD Kab Pasuruan.

Najib Setiawan, Ketua Parade Nusantara (Persatuan Rakyat Desa Nusantara), pada kesempatan itu juga mengungkapkan keprihatinannya atas berlarut-larutnya proses pengesahan RUU Desa menjadi UU oleh Pemerintah Pusat.

Sampai saat ini, Najib, yang juga sebagai Kades Kedung Ringin, Kec Beji ini, tidak memahami sikap pemerintah yang selama ini malah terkesan menyepelekan tuntutan Kades terkait RUU Desa.

“Bapak Presiden pernah berjanji RUU Desa akan diundangkan. Untuk itu kami tagih janji Presiden,” tegas Najib,

Berbekal dukungan tersebut, selanjutnya Kades akan ‘menggugat’ Bupati Pasuruan untuk turut memberikan dukungannya agar Pemerintah Pusat segera mengesahkan RUU Desa yang hingga kini masih dalam pembahasan.

Sebelumnya, Kepala Desa (Kades) se-Jatim sempat mengancam akan memboikot atau menghentikan pelayanannya kepada masyarakat jika Pemerintah Pusat tidak segera ‘menggedok’ RUU Desa.

Namun, sejak draft RUU diserahkan ke DPR-RI akhir Juli lalu, hingga kini belum ada kejelasan.

RUU Desa ini menyangkut tuntutan Kades diantaranya adalah perubahan system anggaran desa (ADD); masa jabatan Kades yang masih dinilai pendek; tersedianya anggaran dari APBD saat Pilkades; serta kebebasan untuk berpolitik praktis bagi Kades.

Dijelaskan, system anggaran yang tercantum dalam RUU saat ini pemerintah desa nantinya berhak mengelola 5 persen dari anggaran pendapatan desa. Saat ini pemerintah desa hanya mendapatkan satu persen saja.

Masa jabatan Kades dalam RUU Desa sesuai aspirasi Kades tercantum selama 8 tahun. Masa jabatan 6 tahun yang saat ini dijalani dinilai tidak maksimal, sehingga 8 tahun masa jabatan dianggap cukup ideal dalam melayani masyarakat.

Selain itu, pembiayaan saat Pemilihan Kepala Desa (Pilkades) yang selama ini dibebankan kepada Desa, dianggap tidak adil jika merujuk pada proses pemilihan Kepala Daerah baik Bupati maupun Walikota yang dibiayai oleh APBN dan APBD.

Diantara hal diatas, Najib berharap Pemerintah Pusat juga tidak menghapus kebebasan untuk para Kades aktif melakukan politik praktis.

Sementara itu, Ketua DPRD Kab Pasuruan, Irsyad Yusuf, menyatakan alasan dukungannya terkait RUU Desa ini, karena menganggap tuntutan yang diajukan Kades selama ini merupakan hak yang masih dalam batas kewajaran.

“Prinsipnya DPRD mendukung, selama tuntutan itu rasional. Selanjutnya kami mencoba untuk mendorong eksekutif agar turut memberikan dukungan kepada kades,” kata Irsyad Yusuf. tj

Kamis, 10 November 2011

Dukung Komodo Di Hari Pahlawan


PASURUAN – Suasana komplek Sekolah Katolik Sang Timur, Kota Pasuruan, pagi kemarin tiba-tiba semarak setelah seorang seniman bernama Entens Sanjay menggelar aksi tunggal menghias diri seperti badut. Kamis (10/10).

Sekujur tubuhnya dicat dengan warna merah putih, mengenakan topeng komodo dengan menggenggam bambu runcing terpasang bendera merah putih. Di dadanya tertulis pesan kepada warga untuk mendukung komodo masuk dalam tujuh keajaiban dunia.

Enteng mengaku tidak ingin berpolemik tentang New7 Wonders, selaku penyelenggara tujuh obyek keajaiban dunia, yang saat ini keberadaannya ditentang oleh banyak pihak.

“Ojo dientekno komodo iku (jangan dimusnahkan komodo), kalau cinta Indonesia ayo dukung komodo sebagai tujuh keajaiban dunia,” teriaknya

Aksi kampanye di Hari Pahlawan ini, murni dilakukan sebagai bentuk rasa nasionalisme dan kebanggaan akan beragam kekayaan yang dimiliki indonesia diantaranya komodo.

Sejumlah siswa mengaku senang bahkan merasa terhibur dengan aksi ‘manusia komodo’ ini. Bahkan ratusan siswa tidak segan mengikuti tiap gerak dan teriakan ‘dukung komodo’ dari aksi yang dilakukan seniman unik, yang tercatat sebagai warga Kejayan, Kab Pasuruan ini.

“Setelah di rumah saya akan cerita kalo ada ‘badut komodo’. Nanti teman-teman di rumah saya ajak dukung komodo lewat SMS,” kata Sasha, siswi kelas IV SDK Sang Timur.

Aksi tunggal kampanye dukung komodo di sekolah ini pun dilanjutkan dengan berkeliling mengendarai sepeda angin ke sejumlah wilayah Kota Pasuruan dan berakhir di Taman Makam Pahlawan Kota Pasuruan untuk memberikan penghormatan kepada pahlawan. tj

Rabu, 09 November 2011

Hanura Tak Percaya Kejaksaan


*Terkait Kasus Korupsi DAK Pendidikan

PASURUAN – Tim Investigasi Partai Hanura sudah tidak lagi percaya dan mempertanyakan kinerja Kejaksaan Negeri (Kejari) Bangil, terkait penanganan kasus dugaan korupsi DAK Pendidikan Kab Pasuruan.

Bahkan Hanura akan melayangkan surat ke Kejati Jatim di Surabaya, agar mandat yang diberikan kepada Kejari Bangil dalam menangani kasus DAK ini ditarik.

Kejaksaan dianggap telah melecehkan hasil Tim Investigasi Hanura tentang dugaan penyelewengan proyek DAK Pendidikan pada 2009 dan 2010. Pasalnya, Kejari Bangil memberikan penjelasan bahwa penyelewengan atas dugaan penyelewengan DAK Pendidikan seperti yang telah dilaporkan, sampai saat ini tidak ditemukan bukti yang prinsip.

Sebelumnya Kejaksaan juga dituding lambat menangani kasus ini, karena proses hukum hanya berkutat kepada pemeriksaan sejumlah kepala sekolah baik SD maupun SMP yang diduga terlibat korupsi DAK pendidikan.

Padahal menurut Tim Investigasi, kasus ini melibatkan (konspirasi) banyak pihak, diataranya pejabat strategis yang ada di lingkungan Dinas Pendidikan Kab Pasuruan.

“Pokoknya kami sudah tidak percaya dengan Kejari Bangil. Segera kami layangkan surat ke Kejati Surabaya, minta tugas yang dilimpahkan ke Kejari Bangil dalam DAK Pendidikan ini dicabut,” kata M. Nafiudin Fadhol, Ketua Partai Hanura Kab Pasuruan. Rabu (9/11).

Selanjutnya Hanura akan ‘mengangkat’ dugaan kasus korupsi bernilai miliaran rupiah itu ke Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) karena dianggap lebih kredilbel dan mumpuni.

Ditegaskan oleh Gus Nafi, panggilan akrab Ketua Partai Hanura Kab Pasuruan, bahwa pihaknya akan menyerahkan laporan ke KPK paling lambat dalam satu minggu ke depan.

Sementara, Kajari Bangil, Widiyantoro SH, menyampaikan pihaknya terus berupaya melakukan penyelidikan atas laporan yang disampaikan Hanura. Setidaknya, hingga kini, pihak Kejari Bangil telah melakukan pemeriksaan kepada 40 lebih kepala sekolah dari SD dan SMP di Kab Pasuruan, yang diduga tersangkut kasus DAK Pendidikan.

“Kami tidak main-main menangani kasus ini, karena dipantau langsung Kejati. Namun dari pemeriksaan para kepala sekolah, masih belum ditemukan hal-hal prinsip adanya dugaan penyimpangan DAK,” ujar Widiyantoro SH didampingi Oktovianus, Kasi Pidsus, Kejari Bangil.

Tudingan bahwa selama ini Kejari lamban dalam menangani kasus ini, dibantah mentah-mentah oleh Widiyantoro, karena selama ini justru tim yang dikomandaninya bekerja cepat dan profesional.

“Kasus lain juga tidak boleh terbengkalai. Terpenting kami terus berupaya dan tidak menyerah hingga ditemukan bukti penyimpangan (korupsi DAK Pendidikan),” kata Widiyantoro. tj

Selasa, 08 November 2011

Pasuruan Rawan Bencana


PASURUAN – Dari sekian wilayah di Jawa Timur, Kabupaten Pasuruan termasuk satu daerah yang paling rawan diserang bencana alam. Dari tigabelas bentuk bencana yang ada, Kab Pasuruan memiliki sembilan ragam bencana yang sewaktu-waktu dapat menerjang.

Lebih mendetail, dari kesembilan bentuk bencana yang berpotensi terjadi di 24 kecamatan wilayah Kab Pasuruan, pada periode 2010-2011 tercatat diantaranya puting beliung terdapat tersebar 23 titik; banjir di 170 titik; longsor 21 wilayah; erupsi gunung berapi (Bromo) terjadi sebanyak 21 kali; tersambar petir terdapat 3 kasus; gempa pada hampir seluruh wilayak kabupaten; banjir rob setidaknya ada di 3 kecamatan; dan potensi bencana akibat kegagalan teknologi.

Dari sekian potensi itu, dituturkan oleh Yudha Tri Widya Sasongko, Kepala BPBD (Badan Penanggulangan Bencana Daerah) Kab Pasuruan, bahwa bencana banjir, secara kwantitatif merupakan satu potensi bencana terbesar yang terus menerjang di wilayah Kab Pasuruan.

“Dari tahun ke tahun bencana hydrometeorology (banjir) paling sering terjadi dan tiap tahun terus meningkat,” ujar Yudha Tri Widya Sasongko, di sela kegiatan Sosialisasi Perda tentang bencana dan Pengarusutamaan Penanganan Bencana, di gedung Serba Guna Pemkab Pasuruan. Selasa (8/11).

Pemerintah mengakui berbagai upaya penanganan untuk menanggulangi bencana banjir  di 170 titik wilayah tersebut masih belum dapat dilakukan secara optimal. Hingga kini, proses penanganan hanya terbatas pada upaya tanggap darurat pada saat bencana banjir menerjang.

Lebih jauh, dari evaluasi yang dilakukan BPBD Kab Pasuruan, persoalan bencana banjir secara mendasar yang harus segera diselesaikan adalah keterkaitan wilayah hulu yakni pada kawasan hutan yang hingga kini gundul karena program reboisasi selama ini belum maksimal dan tidak dirasakan manfaatnya.

Sedangkan terkait upaya antisipasi daerah hilir, seperti sejumlah kegiatan normalisasi daerah aliran sungai (DAS) dan persoalan pemukiman atau tata ruang selama ini tidak diperhatikan sepenuhnya.

Hal lain yang juga tidak luput dari upaya pencegahaan adalah potensi bencana akibat kegagalan tekonologi, menyusul banyaknya jumlah pabrik yang berdiri dengan menggunakan teknologi baik berupa mesin maupun bahan-bahan kimia.

“Meskipun belum ada catatan dari bencana akibat kegagalan teknologi ini, kita tetap berupaya mengantisipasinya,” lanjut Yudha.

Selanjutkan dikatakan, paradigma lama dalam menangani bencana saat ini harus segera diubah dengan pola penanganan yang lebih modern dan komprehensif yang melibatkan seluruh komponen dan stakeholder.

Diantara upaya yang dilakukan adalah dengan melakukan dengan memberikan pelatihan, simulasi bencana dan sosialisasi pentingnya menjaga lingkungan pada masyarakat secara umum. tj

Jumat, 04 November 2011

Sapi Walikota Mengamuk, Lukai 2 Warga


PASURUAN – Sapi qurban milik Walikota Pasuruan, mengamuk hingga melukai warga sepasang suami istri (pasutri), setelah sapi tersebut diturunkan dari sebuah truk di Mesjid Agung Al-Anwar, Kota Pasuruan. Jumat (4/11) malam.

Korban masing-masing diketahui Syaiful (30) dan Tutik (28), warga Sukodono, Kel Trajeng, Kec Gadingrejo, Kota Pasuruan. Keduanya harus dirawat intensif di UGD RSU R Soedarsono, Kota Pasuruan karena mengalami luka cukup serius.

Syaiful menderita luka memar pada bagian belakang kepala, dagu dan dada, sedangkan Tutik menderita luka di bagian paha dan memar pada sebagian kepala.

Sejumlah warga menuturkan bahwa sapi berwarna coklat yang akan dijadikan hewan qurban di Masjid Agung Al-Anwar, Kota Pasuruan terlepas dari ikatan tali di tiang pancang mesjid sesaat setelah diturunkan dari truk sekitar pukul 20.00 WIB.

Karuan saja, sapi super milik walikota tersebut langsung berlarian dan menabrak apa saja di depannya, hingga ratusan warga yang saat itu tengah asik menikmati indahnya malam takbiran di pusat kota , panik dan berhamburan menyelematkan diri, dari serudukan sapi.

Sapi tersebut sempat mengelilingi alun-alun sebelum akhirnya puluhan warga berhasil menangkap dan mengikatnya di sebuah tiang listrik, tepat di pertigaan Jl. Wiroguno.
Sapi dapat tertangkap setelah sebelumnya berkali-kali warga gagal menangkap, karena sapi ‘ngamuk’ itu terperosok ke lubang pinggir jalan.

Setelah sapi lumpuh terikat, warga pun mengerubutinya bahkan malah tidak segan-segan berfoto bersama sapi, seperti tidak takut bahaya yang bisa saja menimpa mereka.

"Selain dua orang, tadi malah menabrak mobil, sepeda motor dan pot bunga alun-alun," kata Iswan, salah satu warga yang berada di sekitar alun-alun kota .

Salah seorang anggota Ta’mir Masjid Agung bernama Hasan, menutrukan jika sapi yang terlepas dan ngamuk itu adalah sapi milik Walikota Pasuruan, Hasani, untuk diserahkan untuk qurban.

"Iya sapinya pak Wali," singkat Hasan, sambil mengelus sapi yang terikat di tiang listrik itu. tj

PKB Akan Ambil Alih Bupati Pada 2013 Nanti


PASURUAN – Mendekati Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Kab Pasuruan pada 2013 nanti, Partai Politik kian gencar melakukan konsolidasi.

Setelah Partai Golkar melakukan konsolidasi, giliran Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Kab Pasuruan, mencoba membuat momentum dengan sebuah acara bertajuk Silaturahim dan Halaqah Perempuan Kebangkitan Bangsa, yang digelar di Dusun Susukan Rejo, Kec Pohjentrek, Kab Pasuruan. Jum’at (4/11).

Namun demikian, sejumlah tokoh politik terlihat enggan memberikan penegasannya terkait pencolanan dirinya maju sebagai Bupati Pasuruan nanti.

Seperti pada Irsyad Yusuf, Ketua Tanfidz PKB Kab Pasuruan, yang selama ini disebut-sebut sebagai calon kuat dari PKB Kab Pasuruan untuk maju menjadi Bupati, menyatakan masih menunggu restu para sesepuh dan Kyai.

“Secara pribadi saya siap maju (menjadi calon Bupati), jika Kyai dan Partai memberikan kepercayaan,” ujar Irsyad Yusuf, diplomatis.

Gus Irsyad, panggilan akrab Irsyad Yusuf, melanjutkan bahwa proses internal di PKB Kab Pasuruan terkait agenda-agenda politik penting yang akan dihadapi, tengah berlangsung.

Bahkan, Irsyad masih menggantungkan ‘nasib’ pada agenda Muskercab (Musyawarah Kerja Cabang) PKB Kab Pasuruan pada 25-27 Nopember nanti, untuk membahas berbagai langkah dan keputusan strategis terkait momentum politik seperti Pilkada 2013 dan Pemilu 2014.

Dari penegasan yang disampaikan Gus Irsyad, adik kandung Wagub Jatim, Syaifullah Yusuf ini, bahwa kepastian arah dan keputusan politik pada Pilkada 2013 nanti adalah mengambil alih tampuk kekuasaaan yang sebelumnya dimenangkan Dade Angga bersama Eddy Paripurna melalui kendaraan PDI Perjuangan.

“Muskercab diantaranya sebagai evaluasi kekurangan yang kami alami sebelumnya,” tambah Irsyad.

Dalam agenda Muskercab juga akan ditentukan sejumlah figur calon Bupati yang bakal direkomendasi untuk selanjutnya diteliti tingkat elektabilitasnya melalui sebuah kajian dan survey.

Yang cukup menarik dalam acara halaqah kemarin adalah ujaran Bupati Pasuruan dalam sambutannya yang sepertinya memberikan dukungan kepada Irsyad untuk maju menjadi Bupati mengganti jabatan yang saat ini tengah disandangnya.

“Dilihat dari jalan dan kemampuannya, Gus Irsyad pantas jadi Bupati, tapi harus melalui mekanisme yang jelas” kata Dade Angga, sambil tersenyum dalam sambutannya.

Secara politis Dade juga memberi saran kepada PKB Kab Pasuruan, jika menginginkan kursi nomor satu di Kab Pasuruan harus memiliki strategi bagus, diantaranya menggandeng elemen maupun partai politik lain.

Selain mengambil alih kekuasaan sebagai Bupati Pasuruan, PKB Kab Pasuruan pada Pemilu Legislatif 2014 nanti menentukan target perolehan kursi sebesar 20 kursi dari saat ini yang hanya memperoleh 11 kursi saja.

Target 20 kursi atau sekitar 40 persen suara itu dianggap target rasional, padahal pada Pemilu legislatif tahun 1999 PKB Kab Pasuruan meraup 25 kursi. tj

Rabu, 02 November 2011

Golkar Belum Tentukan Calon Bupati


PASURUAN – Calon figur Bupati yang bakal diusung Partai Golkar Kab Pasuruan pada 2013 nanti masih belum jelas dan berliku. Pasalnya, untuk penentuan itu, Golkar masih harus menjaring dan menunggu hasil survey.

Sejumlah kader Golkar berharap bahwa calon yang bakal diusung maju dalam Pilkada Kabupaten Pasuruan, berasal dari kalangan internal partai Golkar sendiri, meskipun tidak alergi jika calon yang bakal diusung nanti berasal dari luar partai Golkar.

Penjaringan tersebut dipastikan akan muncul sejumlah nama yang selanjutnya akan diserahkan ke lembaga survey yang telah ditunjuk oleh DPP Partai Golkar untuk pemantapan elektabilitas calon.

Meskipun demikian, Sejumlah sumber mengatakan bahwa jika calon pasti yang bakal diusung Golkar dalam pertarungan Pilkada Kab Pasuruan tahun 2013 nanti adalah Udik Djanunatoro, Ketua Umum Partai Golkar Kab Pasuruan.

Disinggung soal pencalonan dirinya maju menjadi calon Bupati, Udik hanya melempar senyum, dan meminta menunggu proses politik yang akan dilakukan nanti.

“Saya hanya komandan, perkara siapa yang diusung jadi Bupati lewat Golkar itu sepenuhnya melalui prosedur dan mekanisme partai,” kata Udik di sela- sela acara tasyakuran HUT Partai Golkar Ke 47, di kantor DPD Partai Golkar, Warungdowo.

Udik berkoar dan hanya bersedia membeberkan, target perolehan Pemilu legislatif 2014 nanti sebesar 30 % suara atau target 15 kursi dari saat ini yang hanya memperoleh 8 kursi di DPRD kab Pasuruan.

”Dari 8 kursi pada Pemilu 2009 lalu menjadi 15 kursi pada Pemilu 2014 mendatang,” tambahnya. ts/tj

Dendam Bola, Pelajar Tawuran


PASURUAN – Siswa SMK Muhammadiyah terlibat tawuran dengan SMK Untung Suropati (Unsur) Kota Pasuruan, Rabu (2/11). Diduga tawuran terjadi karena keduanya dendam dalam sebuah turnamen sepak bola. Akibat tawuran itu, seorang siswa SMK Muhammadiyah terluka dan diamankan di Mapolresta Pasuruan.

Peristiwa tawuran antar pelajar ini terjadi seusai pulang sekolah. Dari informasi diketahui jika kedua kelompok pelajar dari dua sekolah berbeda tersebut ‘janjian’ di pertigaan Jl Slagah untuk menuntaskan dendam dan pertikaian yang terjadi antar kelompok pelajar itu.

Saat itu, sepertinya puluhan pelajar SMK Unsur terlihat lebih siap dan langsung melakukan penyerangan saat mengetahui ada sejumlah siswa SMK Muhammadiyah berboncengan naik motor Kawasaki Ninja.

Salah satu pelajar SMK Muhammadiyah yang diketahui bernama Lukman Hakim bersama seorang temannya itu kewalahan menghadapi keberingasan siswa SMK Unsur.

Beruntung Lukman berhasil menyelamatkan diri, ngacir meninggalkan puluhan siswa SMK Unsur, hingga salah satu sepatunya tertinggal di tempat kejadian.

“Motor saya juga dirusak,” kata Lukman Hakim waktu kembali ke sekolahnya dan segera di suruh masuk oleh Sunarti, Kepala Sekolah SMK Muhammadiyah.

Belakangan diketahui bahwa sebelumnya keduanya terlibat pertikaian hingga muncul dendam, dalam sebuah turnamen sepak bola yang diikuti kedua pelajar sekolah tersebut pada Selasa (11/2) kemarin. Saat pertandingan itu, pemain SMK Muhammadiyah memukul pemain SMK Unsur.

“Anak-anak tadi membicarakan akan menghajar MU. Saya kira MU klub Inggris yang nanti akan disiarkan TV. Ternyata yang dimaksud MU itu SMK Muhammadiyah. Makanya begitu paham, siswa yang berkerumaun saya bubarkan,” kata Prayitno, Kepala SMK Unsur.
Hingga sore kemarin, sejumlah polisi masih terus berjaga-jaga, di dua sekolah tersebut.

Sementara Lukman Hakim diamankan di Mapolresta Pasuruan untuk dimintai keterangan. tj